41257 Regi : Siapakah kita?

 Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach 

Kekasih Kristus.

Renungan firman Tuhan pagi ini, diambil dari


*Roma 14:4 (TB)*  

Siapakah kamu, sehingga kamu menghakimi hamba orang lain? Entahkah ia berdiri, entahkah ia jatuh, itu adalah urusan tuannya sendiri. Tetapi ia akan tetap berdiri, karena Tuhan berkuasa menjaga dia terus berdiri. 


Tema:


*Siapakah kita?*


Mari kita berdoa 


*Bapa yang Mahakasih penuhkanlah aku dengan Roh Kudus HU agar aku dapat mengerti, memahami dan melakukan firman HU dalam kehidupan ini, amin*


Siapakah diri kita kadang kadang membuat kita lupa diri, karena merasa hidup kita lebih baik, lebih benar, lebih sukses dan lebih dari segalanya dibanding dengan orang lain, perasaan seperti ini sering muncul yang pada akhirnya membawa kita jatuh dalam kesombongan. Sehingga dengan mudah memandang rendah orang lain dan tidak jarang kita lebih mudah menghakimi orang lain,  menilai kekurangan orang lain, terlebih lagi terhadap orang yang tidak kita sukai, orang yang kita rasa menyebalkan dan sesuatu yang membuat kita semakin mual dan muak ketika melihat atau bertemu dengannya.


Sehingga ketika ada masalah kecil atau masalah yang sepele, dengan mudahnya kita langsung menghakimi mereka. 

Pertanyaannya Siapakah kita yang dengan masalah sepele langsung menghakimi?

Sebagaimana firman di atas seharusnya kita sadar diri, apa dan kuasa mana yang menjadikan kita hakim untuk sesama kita?

Ingat ketika kita menghakimi mereka dan menyatakan mereka bersalah, berarti kita telah membenarkan diri kita sendiri,  atau ketika kita menyatakan kekurangan orang lain berarti secara tidak langsung kita adalah lebih baik, lebih benar dari pada mereka.


Yang harus kita sadari bahwa diri kita ini adalah sama dengan mereka yang kita hakimi, karena kita sama-sama orang berdosa,  orang yang memiliki kekurangan dan kelemahan, sehingga tidak satupun diantara kita yang sempurna, dengan demikian layakkah atau pantaskah jika kita menjadi hakim atau menghakimi sesama kita?

Hanya satu yang layak menjadi hakim diantara kita yaitu Tuhan Yesus sendiri,  sehingga kita diajar agar tidak menghakimi orang lain atau musuh kita, justru kita diajak untuk mendoakan dan meminta berkat bagi orang orang yang demikian itu, sebagaimana firman-Nya di


*Lukas 6:27-28 (TB)*  

Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu;

mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu.


Kenapa ini yang harus dilakukan? Sebab penghakiman adalah milik Allah sendiri,  sebab DIA lah yang berkuasa atas semua ciptaanNya, sehingga sedikitpun kita tidak memiliki kuasa atas sesama atau musuh kita. 

Oleh karena itu marilah kita belajar menguasai diri, hidup bijaksana dalam kasih, dengan mengedepankan pengampunan sebab kasih dengan pengampunan itulah yang banyak menghapus dosa, itulah tugas bagi kita yang menjadi murid Kristus yang sudah seharusnya meneladani bagaimana Kristus hidup dan berikan tempat kepada Allah untuk melakukan pembalasan kepada setiap orang sesuai dengan apa yang diperbuatnya 


*Roma 12:19-20 (TB)* 

Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan. 

Tetapi, jika seterumu lapar, berilah dia makan; jika ia haus, berilah dia minum! Dengan berbuat demikian kamu menumpukkan bara api di atas kepalanya. 


Inilah yang harus kita lakukan apa yang menjadi hak kita dan berilah tempat kepada Allah untuk melakukan apa yang menjadi hakNya, sehingga dengan demikian kita akan sadar  *siapakah kita* yang pada akhirnya kita akan memiliki hati yang bijaksana dalam menjalani kehidupan ini.

Teruslah mohon terang dan pimpinan Roh Kudus agar kita tetap berjalan dalam jalan kebenaran dan Kekudusan Allah.


Selamat pagi,  selamat beraktivitas, Tuhan Yesus memberkati kita amin 


*PD Autopia Malang*

Wibisono

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR