41245 Regi : Tugas seorang murid Tuhan untuk menguasai telinga dan lidah

 Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach.  Saudaraku kekasih Kristus renungan pada pagi ini diambil dari : 


*Yesaya 50:4-5 (TB)*  Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid. 

Tuhan ALLAH telah membuka telingaku, dan aku tidak memberontak, tidak berpaling ke belakang. 


Tema : 


*Tugas seorang murid Tuhan untuk menguasai telinga dan lidah*


Saya teringat cerita burung beo yang dijual oleh pemiliknya karena ia berkata yang memalukan. Pemilik burung beo ini adalah seorang pemimpin keagamaan yang besar dan terkenal di suatu daerah. Ketika pemilik ini pulang dari kunjungan ke daerah lain selama beberapa lama dan ketika ia sedang makan malam terdengar suara burung beo ini menyebutkan berkali-kali namanya diikuti kata " goblok". Padahal sebelum ditinggal pergi dinas oleh pemiliknya, tidak pernah terdengar kata kata tersebut. Sehingga akhirnya burung ini dipindahkan menjadi milik orang lain. Tidak diketahui dari siapa burung beo ini mendengar perkataan yang memalukan pemiliknya tersebut. 


Di dalam ayat nats di atas difirmankan bahwa Tuhan sebagai Sang Guru mengaruniakan para muridNya lidah untuk berbicara yang baik, penuh kasih dan benar supaya dapat menjadi berkat bagi yang mendengarnya. 

Yesaya mengatakan bahwa setiap pagi ia merelakan dirinya seperti seorang murid, siap untuk membuka hati dan mempertajam pendengarannya akan firman dari Sang Guru. Mendengar sebagai murid adalah bersifat aktif yaitu tidak hanya mendengar saja tetapi juga menyimpan dan melakukannya. Perkataan Sang Guru tidak berlalu begitu saja tetapi melekat dalam hatinya setiap pagi dan menguasai dirinya untuk mampu mengeluarkan perkataan yang membangun dan menjadi berkat bukan sebaliknya. 


Semakin sering mendengar firman Tuhan dengan sikap merendahkan diri sebagai murid maka semakin besar kuasa Tuhan mengendalikan hati kita untuk mengucapkan hal hal yang baik dan berguna. Ini adalah bekal bagi seorang murid untuk melakukan tugas kewajiban pelayanan. Karena setiap orang yang kita layani akan mengenal siapa yang mengutus kita melalui perkataan. Tetapi jika kita jarang atau tidak pernah siap untuk mendengar firman Tuhan sebagai seorang murid maka kuasa lain yang datang menguasai hati dan hal itu tercermin dalam perkataan kita. Perkataan itu menjadi hambar dan tidak dapat menjadi berkat untuk membangun iman orang yang mendengarnya. Karena itu firmanNya :


*Kolose 4:6 (TB)*  Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang.


Kita diberikan perintah untuk selalu berkata dengan penuh kasih karena hal itu akan menolong setiap orang untuk mengenal Tuhan Yesus. Jika kita sebagai murid mau manut dan taat kepada setiap firman Tuhan dan tidak memberontak dan menjauh dariNya maka kelak kita akan berhak lulus sebagai murid Kristus dan dapat masuk kedalam tempat kediaman Allah. 

Satu hal yang penting bagi seorang murid menjadi pendengar dan pelaku firman Tuhan. 


*Yakobus 1:22(TB)*  Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.


Karena itu dengan ketekunan, ketulusan dan  merendahkan diri mau mendengar pengajaranNya serta memohon untuk dapat melakukan firman dalam kehidupan kita. Sehingga kita dapat menjadi teladan bagi sesama dalam seluruh perbuatan kita. 


*Titus 2:7-8 (TB)*  

dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu,  sehat dan tidak bercela dalam pemberitaanmu sehingga lawan menjadi malu, karena tidak ada hal-hal buruk yang dapat mereka sebarkan tentang kita.


Jika kita bersungguh-sungguh melakukannya maka pelayanan kita tidak akan sia sia. Bahkan kita akan dapat memuliakan nama Tuhan dalam setiap perbuatan kita, bukan membuat Tuhan kecewa dengan apa yang kita lakukan.  Kiranya Tuhan Yesus menolong kita. 

Selamat beribadah. Tuhan Yesus memberkati. Amin


*PD Autopia Malang*

Wita

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR