2618 Regi : Apakah ada kerendahan hati?
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach.
Renungan pagi ini berjudul:
*Apakah ada kerendahan hati?*
Dasar firmanNya dari:
*2 Raja-raja 5: 1-3* Naaman, panglima raja Aram, adalah seorang terpandang di hadapan tuannya dan sangat disayangi, sebab oleh dia TUHAN telah memberikan kemenangan kepada orang Aram. Tetapi orang itu, seorang pahlawan tentara, sakit kusta.
Orang Aram pernah keluar bergerombolan dan membawa tertawan seorang anak perempuan dari negeri Israel. Ia menjadi pelayan pada isteri Naaman.
Berkatalah gadis itu kepada nyonyanya: "Sekiranya tuanku menghadap nabi yang di Samaria itu, maka tentulah nabi itu akan menyembuhkan dia dari penyakitnya."
Kekasih Kristus, merupakan suatu keajaiban apabila perkataan seorang pelayan hasil tawanan alias budak dari Israel didengar oleh majikannya yang adalah seorang panglima raja Aram yang terpandang dan sangat disayangi rajanya.
Entah mengapa Naaman, sang panglima kesayangan raja menderita penyakit kusta dan sudah dicarikan obat ke mana-mana, tetapi tidak kunjung sembuh.
Respon Naaman dan raja Aram terhadap saran budak kecil Israel tercermin pada *ayat: 4 & 5:*
Lalu pergilah Naaman memberitahukan kepada tuannya, katanya: "Begini-beginilah dikatakan oleh gadis yang dari negeri Israel itu." Maka jawab raja Aram: "Baik, pergilah dan aku akan mengirim surat kepada raja Israel." Lalu pergilah Naaman dan membawa sebagai persembahan sepuluh talenta perak dan enam ribu syikal emas dan sepuluh potong pakaian.
Ternyata terjadi salah pengertian dan rancangan kesombongan. Mereka menghubungi raja Israel dan mempersiapkan harta benda. Mereka pikir nabi yang di Samaria itu pasti akan takut dan patuh kepada rajanya dan nabi itu juga suka akan harta benda. Mereka kecele *(ayat 9 dan 10):*
Kemudian datanglah Naaman dengan kudanya dan keretanya, lalu berhenti di depan pintu rumah Elisa. Elisa menyuruh seorang suruhan kepadanya mengatakan: "Pergilah mandi tujuh kali dalam sungai Yordan, maka tubuhmu akan pulih kembali, sehingga engkau menjadi tahir."
Ketika Naaman datang dengan membawa sekelompok pasukan dan barang-barang mewah yang banyak, ia bertujuan menunjukkan kekuasaannya, ternyata Elisa tidak mau menemuinya, melainkan menyuruh suruhannya keluar mengatakan pesannya agar Naaman mandi tujuh kali dalam sungai Yordan.
Alih-alih berterima kasih, diperlakukan seperti itu Naaman gusar, muncullah kesombongannya dan berkata *(ayat 11)*:
Tetapi pergilah Naaman dengan gusar sambil berkata: "Aku sangka bahwa setidak-tidaknya ia datang ke luar dan berdiri memanggil nama TUHAN, Allahnya, lalu menggerak-gerakkan tangannya di atas tempat penyakit itu dan dengan demikian menyembuhkan penyakit kustaku!
Beruntung masih ada pegawai-pegawainya datang mendekat serta berkata kepadanya: "Bapak, seandainya nabi itu menyuruh perkara yang sukar kepadamu, bukankah bapak akan melakukannya? Apalagi sekarang, ia hanya berkata kepadamu: Mandilah dan engkau akan menjadi tahir." *(ayat 13)*, kemudian Naaman mau merendahkan dirinya melakukan perintah nabi Elisa, sehingga dia sungguh-sungguh sembuh.
Saking gembiranya mendapati dirinya sembuh, dia kembali lagi ke kediaman Elisa hendak mempersembahkan barang-barang berharga bawaannya, namun untuk kedua kalinya kecele:
Tetapi Elisa menjawab: "Demi TUHAN yang hidup, yang di hadapan-Nya aku menjadi pelayan, sesungguhnya aku tidak akan menerima apa-apa." Dan walaupun Naaman mendesaknya supaya menerima sesuatu, ia tetap menolak. *(2 Raja-raja 5:16)*
Meskipun demikian, Naaman puas dan
dengan segenap kerendahan hati panglima besar Aram ini bersaksi:
"Sekarang aku tahu, bahwa di seluruh bumi tidak ada Allah kecuali di Israel. *(2 Raja-raja 5:15)*
Kekasih Kristus, memetik hikmat dari peristiwa di atas kita tahu bahwa *Allah yang sejati adalah Allah Israel, nabi yang sejati tidak bisa diatur oleh penguasa tertinggi di kerajaan tempat dia tinggal dan tidak bergeming terhadap harta benda yang mau diberikan kepadanya.*
Asal dia melayani Allah-nya dengan kesungguhan hati, di situ dia sudah menjalankan fungsinya dengan baik. Dan yang terutama *kerendahan hati orang yang dilayani menghasilkan mujizat Allah*.
Sudahkah kita rendah hati di hadapan-Nya? Agar mujizat Allah terjadi dalam kehidupan kita?
Selamat pagi selamat beraktifitas, Tuhan Yesus memberkati kita , amin.
*PD Autopia - Malang*
_gunawanwibisono_
Renungan pagi ini berjudul:
*Apakah ada kerendahan hati?*
Dasar firmanNya dari:
*2 Raja-raja 5: 1-3* Naaman, panglima raja Aram, adalah seorang terpandang di hadapan tuannya dan sangat disayangi, sebab oleh dia TUHAN telah memberikan kemenangan kepada orang Aram. Tetapi orang itu, seorang pahlawan tentara, sakit kusta.
Orang Aram pernah keluar bergerombolan dan membawa tertawan seorang anak perempuan dari negeri Israel. Ia menjadi pelayan pada isteri Naaman.
Berkatalah gadis itu kepada nyonyanya: "Sekiranya tuanku menghadap nabi yang di Samaria itu, maka tentulah nabi itu akan menyembuhkan dia dari penyakitnya."
Kekasih Kristus, merupakan suatu keajaiban apabila perkataan seorang pelayan hasil tawanan alias budak dari Israel didengar oleh majikannya yang adalah seorang panglima raja Aram yang terpandang dan sangat disayangi rajanya.
Entah mengapa Naaman, sang panglima kesayangan raja menderita penyakit kusta dan sudah dicarikan obat ke mana-mana, tetapi tidak kunjung sembuh.
Respon Naaman dan raja Aram terhadap saran budak kecil Israel tercermin pada *ayat: 4 & 5:*
Lalu pergilah Naaman memberitahukan kepada tuannya, katanya: "Begini-beginilah dikatakan oleh gadis yang dari negeri Israel itu." Maka jawab raja Aram: "Baik, pergilah dan aku akan mengirim surat kepada raja Israel." Lalu pergilah Naaman dan membawa sebagai persembahan sepuluh talenta perak dan enam ribu syikal emas dan sepuluh potong pakaian.
Ternyata terjadi salah pengertian dan rancangan kesombongan. Mereka menghubungi raja Israel dan mempersiapkan harta benda. Mereka pikir nabi yang di Samaria itu pasti akan takut dan patuh kepada rajanya dan nabi itu juga suka akan harta benda. Mereka kecele *(ayat 9 dan 10):*
Kemudian datanglah Naaman dengan kudanya dan keretanya, lalu berhenti di depan pintu rumah Elisa. Elisa menyuruh seorang suruhan kepadanya mengatakan: "Pergilah mandi tujuh kali dalam sungai Yordan, maka tubuhmu akan pulih kembali, sehingga engkau menjadi tahir."
Ketika Naaman datang dengan membawa sekelompok pasukan dan barang-barang mewah yang banyak, ia bertujuan menunjukkan kekuasaannya, ternyata Elisa tidak mau menemuinya, melainkan menyuruh suruhannya keluar mengatakan pesannya agar Naaman mandi tujuh kali dalam sungai Yordan.
Alih-alih berterima kasih, diperlakukan seperti itu Naaman gusar, muncullah kesombongannya dan berkata *(ayat 11)*:
Tetapi pergilah Naaman dengan gusar sambil berkata: "Aku sangka bahwa setidak-tidaknya ia datang ke luar dan berdiri memanggil nama TUHAN, Allahnya, lalu menggerak-gerakkan tangannya di atas tempat penyakit itu dan dengan demikian menyembuhkan penyakit kustaku!
Beruntung masih ada pegawai-pegawainya datang mendekat serta berkata kepadanya: "Bapak, seandainya nabi itu menyuruh perkara yang sukar kepadamu, bukankah bapak akan melakukannya? Apalagi sekarang, ia hanya berkata kepadamu: Mandilah dan engkau akan menjadi tahir." *(ayat 13)*, kemudian Naaman mau merendahkan dirinya melakukan perintah nabi Elisa, sehingga dia sungguh-sungguh sembuh.
Saking gembiranya mendapati dirinya sembuh, dia kembali lagi ke kediaman Elisa hendak mempersembahkan barang-barang berharga bawaannya, namun untuk kedua kalinya kecele:
Tetapi Elisa menjawab: "Demi TUHAN yang hidup, yang di hadapan-Nya aku menjadi pelayan, sesungguhnya aku tidak akan menerima apa-apa." Dan walaupun Naaman mendesaknya supaya menerima sesuatu, ia tetap menolak. *(2 Raja-raja 5:16)*
Meskipun demikian, Naaman puas dan
dengan segenap kerendahan hati panglima besar Aram ini bersaksi:
"Sekarang aku tahu, bahwa di seluruh bumi tidak ada Allah kecuali di Israel. *(2 Raja-raja 5:15)*
Kekasih Kristus, memetik hikmat dari peristiwa di atas kita tahu bahwa *Allah yang sejati adalah Allah Israel, nabi yang sejati tidak bisa diatur oleh penguasa tertinggi di kerajaan tempat dia tinggal dan tidak bergeming terhadap harta benda yang mau diberikan kepadanya.*
Asal dia melayani Allah-nya dengan kesungguhan hati, di situ dia sudah menjalankan fungsinya dengan baik. Dan yang terutama *kerendahan hati orang yang dilayani menghasilkan mujizat Allah*.
Sudahkah kita rendah hati di hadapan-Nya? Agar mujizat Allah terjadi dalam kehidupan kita?
Selamat pagi selamat beraktifitas, Tuhan Yesus memberkati kita , amin.
*PD Autopia - Malang*
_gunawanwibisono_
Komentar
Posting Komentar