2606 Regi: TIDAK SEPENUH HATI BERPAUT
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach.
Renungan kita pagi ini bertema:
*TIDAK SEPENUH HATI BERPAUT*
Dasar firmanNya dari:
*1 Raja-raja 15:3* (TB)
Abiam hidup dalam segala dosa yang telah dilakukan ayahnya sebelumnya, dan ia _*tidak dengan sepenuh hati berpaut*_ kepada TUHAN, Allahnya, seperti Daud, moyangnya.
Di dalam Alkitab, kata *tidak dengan sepenuh hati berpaut kepada Tuhan*, selalu berkonotasi dengan penyembahan berhala. Sebuah dosa yang sangat dibenci Allah. Mengutamakan berhala, menomor sekiankan Allah.
Raja Abiam adalah anak Rehabeam, cucu Salomo.
Seperti pepatah "buah jatuh tidak jauh dari pohonnya", sangat tepat menggambarkan bagaimana kehidupan dan pemerintahan Abiam, yang tidak jauh beda dengan para pendahulunya. Bagaimana Salomo, juga Rehabeam, yang gagal total di dalam mengemban amanat Allah untuk memimpin bangsa Israel.
Dalam jaman Raja², penyembahan berhala berlangsung secara nyata dan vulgar. Bagaimana para Raja membangun bukit-bukit pengorbanan, dan melakukan ritual-ritual mengerikan yang dilakukan secara massal. Allah begitu membenci penyembahan berhala karena ini adalah wujud perlawanan terhadap perintah Allah dalam Hukum Taurat, bahkan itu adalah perlawanan pada perintah yang pertama.
*Ulangan 5:7* (TB)
*Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.*
Di akhir jaman ini, penyembahan berhala sudah bergeser bentuk. Ada yang tetap berwujud menyembah patung, mengagungkan leluhur, adapula bentuk lain dari penyembahan berhala.
Bahkan, Perjanjian Baru dengan jelas menunjukkan, sifat hati yang jahat, kecemaran, dan mengagungkan hal duniawi melebihi Allah, adalah metamorfosis dari penyembahan berhala.
*Kolose 3:5* (TB)
Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, *yang sama dengan penyembahan berhala,*
Saudara terkasih, tanpa pertobatan, penyembahan berhala pasti mendatangkan murka Allah. Hukuman yang mengerikan sudah dicontohkan pada kita melalui perjalanan jatuh bangunnya bangsa Israel, demikian pula jaman sekarang, *Allah tetap sama*, demikian pula, murkaNya tetap sama.
Kengerian demi kengerian yang akan datang karena murka Allah sungguh benar-benar luar biasa. Akhir hidup para raja yang hidupnya tidak berpaut pada Allah sedemikian ngeri.
*Kolose 3:6* (TB)
*semuanya itu mendatangkan murka Allah* [atas orang-orang durhaka].
Mari berjuang terus untuk hidup benar dan berkenan di hadapan Allah. Menjauhi segala sesuatu yang berpeluang mendatangkan murkaNya.
Selamat pagi, Selamat beraktifitas, tetap semangat.
Tuhan Yesus memberkati. Amin.
*PD AUTOPIA Malang*
```hasannysantoso```
Renungan kita pagi ini bertema:
*TIDAK SEPENUH HATI BERPAUT*
Dasar firmanNya dari:
*1 Raja-raja 15:3* (TB)
Abiam hidup dalam segala dosa yang telah dilakukan ayahnya sebelumnya, dan ia _*tidak dengan sepenuh hati berpaut*_ kepada TUHAN, Allahnya, seperti Daud, moyangnya.
Di dalam Alkitab, kata *tidak dengan sepenuh hati berpaut kepada Tuhan*, selalu berkonotasi dengan penyembahan berhala. Sebuah dosa yang sangat dibenci Allah. Mengutamakan berhala, menomor sekiankan Allah.
Raja Abiam adalah anak Rehabeam, cucu Salomo.
Seperti pepatah "buah jatuh tidak jauh dari pohonnya", sangat tepat menggambarkan bagaimana kehidupan dan pemerintahan Abiam, yang tidak jauh beda dengan para pendahulunya. Bagaimana Salomo, juga Rehabeam, yang gagal total di dalam mengemban amanat Allah untuk memimpin bangsa Israel.
Dalam jaman Raja², penyembahan berhala berlangsung secara nyata dan vulgar. Bagaimana para Raja membangun bukit-bukit pengorbanan, dan melakukan ritual-ritual mengerikan yang dilakukan secara massal. Allah begitu membenci penyembahan berhala karena ini adalah wujud perlawanan terhadap perintah Allah dalam Hukum Taurat, bahkan itu adalah perlawanan pada perintah yang pertama.
*Ulangan 5:7* (TB)
*Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.*
Di akhir jaman ini, penyembahan berhala sudah bergeser bentuk. Ada yang tetap berwujud menyembah patung, mengagungkan leluhur, adapula bentuk lain dari penyembahan berhala.
Bahkan, Perjanjian Baru dengan jelas menunjukkan, sifat hati yang jahat, kecemaran, dan mengagungkan hal duniawi melebihi Allah, adalah metamorfosis dari penyembahan berhala.
*Kolose 3:5* (TB)
Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, *yang sama dengan penyembahan berhala,*
Saudara terkasih, tanpa pertobatan, penyembahan berhala pasti mendatangkan murka Allah. Hukuman yang mengerikan sudah dicontohkan pada kita melalui perjalanan jatuh bangunnya bangsa Israel, demikian pula jaman sekarang, *Allah tetap sama*, demikian pula, murkaNya tetap sama.
Kengerian demi kengerian yang akan datang karena murka Allah sungguh benar-benar luar biasa. Akhir hidup para raja yang hidupnya tidak berpaut pada Allah sedemikian ngeri.
*Kolose 3:6* (TB)
*semuanya itu mendatangkan murka Allah* [atas orang-orang durhaka].
Mari berjuang terus untuk hidup benar dan berkenan di hadapan Allah. Menjauhi segala sesuatu yang berpeluang mendatangkan murkaNya.
Selamat pagi, Selamat beraktifitas, tetap semangat.
Tuhan Yesus memberkati. Amin.
*PD AUTOPIA Malang*
```hasannysantoso```
Komentar
Posting Komentar