2614 Regi : Tuhan Yesus bukanlah pendendam
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach.
Kekasih Kristus, renungan pagi ini didasarkan pada firman Tuhan :
*Mazmur 78:36-39 (TB)* Tetapi mereka memperdaya Dia dengan mulut mereka, dan dengan lidahnya mereka membohongi Dia.
Hati mereka tidak tetap pada Dia, dan mereka tidak setia pada perjanjian-Nya.
Tetapi *Ia bersifat penyayang, Ia mengampuni kesalahan mereka dan tidak memusnahkan mereka*; banyak kali Ia menahan murka-Nya dan tidak membangkitkan segenap amarah-Nya.
Ia ingat bahwa mereka itu daging, angin yang berlalu, yang tidak akan kembali.
Dengan tema:
*Tuhan Yesus bukanlah pendendam*
*Bapa sumber segala hikmat, mohon belas kasih MU agar aku KAU mengertikan kehendak MU melalui perenungan firman MU hari ini, amin*
Saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, dalam kehidupan ini, apakah kita lebih banyak menjadi hakim,pendendam ataukah kita menjadi orang yang merasa bersalah dan dengan suka rela, ikhlas untuk memaafkan kesalahan orang lain.
Sebagaimana firman di atas bagaimana sikap Allah terhadap kita umat Nya yang sering memberontak, mengecewakan dan menyusahkan Tuhan, namun apa yang dilakukan Tuhan Yesus, IA tidak mendendam bahkan IA tidak mengingat ingat dosa, kesalahan dan pelanggaran mereka.
Justru Tuhan Yesus tetap menunjukkan kasih Nya bersifat penyayang, IA mengampuni kesalahan dan tidak memusnahkan mereka.
Dengan demikian kita yang menjadi umat Kristus sudah seharusnya meneladani Kristus dengan mau mengampuni, memaafkan dan mengasihi sesama kita yang bersalah kepada kita, sebab Tuhan Yesus pun tidak menghitung seberapa besar dosa dan kesalahan kita, ketika kita mau datang mohon ampun bertobat dengan sungguh hati.
Karena itu ingatlah apa yang difirmankan dalam
*Matius 6:14-15 (TB)* Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga.
Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu."
Inilah seharusnya yang kita lakukan, supaya hidup ini tidak menjadi batu sandungan, ada akar pahit yang akhirnya tidak membawa damai sejahtera.
Tugas kita sebagai anak Allah harus menyucikan diri dari semua pencemaran jasmani dan rohani, karena itu jangan ada dendam, benci, iri hati, sakit hati, justru semua itu harus kita buang , kita matikan agar tidak menodai hidup yang telah dikuduskan Kristus.
*Kolose 3:8-9 (TB)* Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu.
Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya,
Sebagai orang yang sudah dapat pengampunan dari Tuhan Yesus, seharusnya kitapun meneladani sikap Kristus itu, untuk senantiasa mau membuka hati memberikan pengampunan, tidak mengingat ingat lagi kesalahannya dan memberikan kesempatan agar mereka bisa bertobat memperbaiki sikap dan perbuatannya.
Ingatlah kita bukanlah hakim yang pantas memberikan hukuman, sebab hukuman bukan hak kita tapi itu mutlak hak Tuhan Yesus.
*Roma 12:19 (TB)* Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: *Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan*.
Kewajiban kita adalah memberikan pengampunan yang tiada terbatas sebagaimana Kristus mengampuni kesalahan kita mulai lahir sampai sekarang dan IA tidak menghitung berapa besar kesalahan dan pelanggaran kita, ingat ketika saudara kita sudah mengakui kesalahannya dan ia berjanji tidak mengulanginya, maka kita wajib memberikan pengampunan dan menerima permintaan maafnya.
*Matius 18:21-22 (TB)* Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?"
Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: *Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.*
Artinya pengampunan yang kita berikan tidak ada batasnya, walau terasa berat tapi karena ini perintah Tuhan maka kita wajib melakukannya dengan sungguh-sungguh dan tidak dengan hati yang bersungut-sungut sebab ingat firman Allah dalam
*Yesaya 44:22 (TB)* Aku telah menghapus segala dosa pemberontakanmu seperti kabut diterbangkan angin dan segala dosamu seperti awan yang tertiup. Kembalilah kepada-Ku, sebab Aku telah menebus engkau!
Inilah tujuan pengampunan dosa agar kita bisa kembali datang kepada Kristus sang pemilik kehidupan dan agar kita tidak mengalami kebinasaan. Sebab Tuhan Yesus tidak menginginkan kebinasaan orang berdosa, namun IA menghendaki agar ia bertobat supaya ia hidup.
*Yehezkiel 18:23 (TB)* Apakah Aku berkenan kepada kematian orang fasik? demikianlah firman Tuhan ALLAH. Bukankah kepada pertobatannya supaya ia hidup?
Saudaraku inilah kasih Allah pada manusia berdosa, agar semua manusia beroleh keselamatan.
Jika demikian sudah menjadi kewajiban kita agar kitapun memberikan maaf, pengampunan pada saudara kita yang jatuh dalam kesalahan sebagai wujud kasih.
Janganlah kita menjadi pendendam, tapi jadilah seperti Tuhan Yesus yang tidak pernah mendendam pada kita, ketika kita berdosa, namun Kristus senantiasa membuka hati memberikan pengampunan pada setiap manusia yang berdosa asal mereka mau datang sujud berdoa mohon pengampunan.
Demikian juga yang seharusnya kita lakukan yaitu wajib hidup seperti Kristus.
*1 Yohanes 2:6 (TB)* Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.
Marilah saudaraku meneladani Kristus, supaya hidup ini menjadi berkat bagi banyak orang untuk menjadi pengampunan dan pemaaf bagi banyak orang.
Selamat pagi, selamat beraktifitas.
Tuhan Yesus memberkati kita, amin.
*PD AUTOPIA MALANG*
Wibisono
Kekasih Kristus, renungan pagi ini didasarkan pada firman Tuhan :
*Mazmur 78:36-39 (TB)* Tetapi mereka memperdaya Dia dengan mulut mereka, dan dengan lidahnya mereka membohongi Dia.
Hati mereka tidak tetap pada Dia, dan mereka tidak setia pada perjanjian-Nya.
Tetapi *Ia bersifat penyayang, Ia mengampuni kesalahan mereka dan tidak memusnahkan mereka*; banyak kali Ia menahan murka-Nya dan tidak membangkitkan segenap amarah-Nya.
Ia ingat bahwa mereka itu daging, angin yang berlalu, yang tidak akan kembali.
Dengan tema:
*Tuhan Yesus bukanlah pendendam*
*Bapa sumber segala hikmat, mohon belas kasih MU agar aku KAU mengertikan kehendak MU melalui perenungan firman MU hari ini, amin*
Saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, dalam kehidupan ini, apakah kita lebih banyak menjadi hakim,pendendam ataukah kita menjadi orang yang merasa bersalah dan dengan suka rela, ikhlas untuk memaafkan kesalahan orang lain.
Sebagaimana firman di atas bagaimana sikap Allah terhadap kita umat Nya yang sering memberontak, mengecewakan dan menyusahkan Tuhan, namun apa yang dilakukan Tuhan Yesus, IA tidak mendendam bahkan IA tidak mengingat ingat dosa, kesalahan dan pelanggaran mereka.
Justru Tuhan Yesus tetap menunjukkan kasih Nya bersifat penyayang, IA mengampuni kesalahan dan tidak memusnahkan mereka.
Dengan demikian kita yang menjadi umat Kristus sudah seharusnya meneladani Kristus dengan mau mengampuni, memaafkan dan mengasihi sesama kita yang bersalah kepada kita, sebab Tuhan Yesus pun tidak menghitung seberapa besar dosa dan kesalahan kita, ketika kita mau datang mohon ampun bertobat dengan sungguh hati.
Karena itu ingatlah apa yang difirmankan dalam
*Matius 6:14-15 (TB)* Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga.
Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu."
Inilah seharusnya yang kita lakukan, supaya hidup ini tidak menjadi batu sandungan, ada akar pahit yang akhirnya tidak membawa damai sejahtera.
Tugas kita sebagai anak Allah harus menyucikan diri dari semua pencemaran jasmani dan rohani, karena itu jangan ada dendam, benci, iri hati, sakit hati, justru semua itu harus kita buang , kita matikan agar tidak menodai hidup yang telah dikuduskan Kristus.
*Kolose 3:8-9 (TB)* Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu.
Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya,
Sebagai orang yang sudah dapat pengampunan dari Tuhan Yesus, seharusnya kitapun meneladani sikap Kristus itu, untuk senantiasa mau membuka hati memberikan pengampunan, tidak mengingat ingat lagi kesalahannya dan memberikan kesempatan agar mereka bisa bertobat memperbaiki sikap dan perbuatannya.
Ingatlah kita bukanlah hakim yang pantas memberikan hukuman, sebab hukuman bukan hak kita tapi itu mutlak hak Tuhan Yesus.
*Roma 12:19 (TB)* Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: *Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan*.
Kewajiban kita adalah memberikan pengampunan yang tiada terbatas sebagaimana Kristus mengampuni kesalahan kita mulai lahir sampai sekarang dan IA tidak menghitung berapa besar kesalahan dan pelanggaran kita, ingat ketika saudara kita sudah mengakui kesalahannya dan ia berjanji tidak mengulanginya, maka kita wajib memberikan pengampunan dan menerima permintaan maafnya.
*Matius 18:21-22 (TB)* Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?"
Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: *Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.*
Artinya pengampunan yang kita berikan tidak ada batasnya, walau terasa berat tapi karena ini perintah Tuhan maka kita wajib melakukannya dengan sungguh-sungguh dan tidak dengan hati yang bersungut-sungut sebab ingat firman Allah dalam
*Yesaya 44:22 (TB)* Aku telah menghapus segala dosa pemberontakanmu seperti kabut diterbangkan angin dan segala dosamu seperti awan yang tertiup. Kembalilah kepada-Ku, sebab Aku telah menebus engkau!
Inilah tujuan pengampunan dosa agar kita bisa kembali datang kepada Kristus sang pemilik kehidupan dan agar kita tidak mengalami kebinasaan. Sebab Tuhan Yesus tidak menginginkan kebinasaan orang berdosa, namun IA menghendaki agar ia bertobat supaya ia hidup.
*Yehezkiel 18:23 (TB)* Apakah Aku berkenan kepada kematian orang fasik? demikianlah firman Tuhan ALLAH. Bukankah kepada pertobatannya supaya ia hidup?
Saudaraku inilah kasih Allah pada manusia berdosa, agar semua manusia beroleh keselamatan.
Jika demikian sudah menjadi kewajiban kita agar kitapun memberikan maaf, pengampunan pada saudara kita yang jatuh dalam kesalahan sebagai wujud kasih.
Janganlah kita menjadi pendendam, tapi jadilah seperti Tuhan Yesus yang tidak pernah mendendam pada kita, ketika kita berdosa, namun Kristus senantiasa membuka hati memberikan pengampunan pada setiap manusia yang berdosa asal mereka mau datang sujud berdoa mohon pengampunan.
Demikian juga yang seharusnya kita lakukan yaitu wajib hidup seperti Kristus.
*1 Yohanes 2:6 (TB)* Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.
Marilah saudaraku meneladani Kristus, supaya hidup ini menjadi berkat bagi banyak orang untuk menjadi pengampunan dan pemaaf bagi banyak orang.
Selamat pagi, selamat beraktifitas.
Tuhan Yesus memberkati kita, amin.
*PD AUTOPIA MALANG*
Wibisono
Komentar
Posting Komentar