2600 Regi : Bagaimana sikap kita
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach.
Kekasih Kristus, renungan pagi ini didasarkan pada firman Tuhan :
*Matius 18:20 (TB)* Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka."
Dengan tema:
*Bagaimana sikap kita*
*Tuhan Yesus sumber segala berkat dan hikmat, mohon kiranya kasihMU, KAU berikan padaku untuk aku,KAU mengertikan dan mampukan melakukan perintah MU, amin*
Saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, firman di atas kita imani, bahwa Tuhan Yesus hadir ketika kita membangun ibadah seperti kebaktian di Greja, di Kelompok, lingkungan, persekutuan doa atau dalam ibadah keluarga?
Pertanyaannya bagaimanakah sikap dan respon kita ketika kita ada hadir dalam kegiatan ibadah seperti contoh di atas?
Adakah rasa hormat, rasa takut dan rasa gentar dalam diri kita?
Ataukah kita bersikap semau gue, mainan HP, ngobrol dengan teman yang disamping kita, atau pikiran kita melayang kemana-mana?
Jika sikap hati kita tidak fokus, tidak hormat, takut dan gentar, apakah yang akan kita dapat setelah pulang atau selesai ibadah?
Tentunya hati kita kosong, firman tidak masuk, hanya lewat saja, pergumulan tetap mengikuti hidup kita dan tentunya iman kitapun tidak ada kemajuan.
Ingat firman dalam
*Matius 5:20 (TB)* Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, *sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga*.
Bukankah akan menjadi sia-sia apa yang sudah kita lakukan?
Jika kita tidak fokus, tidak sungguh-sungguh dalam beribadah, kita hanya melakukan rutinitas atau motivasinya hanya ingin ketemu sesuatu dan hanya dilihat atau dipuji orang?
Maka benarlah apa yang Tuhan Yesus firmankan
*Matius 15:8-9 (TB)* Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.
Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia."
Saudaraku dalam Kristus, mari kita koreksi diri, *bagaimana sikap kita pada saat beribadah*, selagi ada waktu dan kesempatan yang Tuhan Yesus berikan pada kita, jangan sampai kita kehilangan waktu dan kesempatan yang pada akhirnya membawa penyesalan seumur hidup kita, karena kita tidak merasakan dan mendapat apa yang baik dan sukacita tapi justru kesulitan dan permasalahan yang selalu menghampiri hidup kita.
Karena itu ingat apa yang disampaikan dalam
*Pengkhotbah 4:17 (TB)* Jagalah langkahmu, kalau engkau berjalan ke rumah Allah! Menghampiri untuk mendengar adalah lebih baik dari pada mempersembahkan korban yang dilakukan oleh orang-orang bodoh, karena mereka tidak tahu, bahwa mereka berbuat jahat.
Saudaraku mari kita siapkan hati, pikiran dan roh kita, ketika kita sudah siap memutuskan untuk ikut hadir dalam kegiatan peribadahan, supaya kita dapat merasakan kuasa Kristus dalam hidup kita dan dapat merasakan apa yang baik, karena sikap kita yang fokus penuh rasa hormat, takut dan gentar.
Jangan kita hidup seperti orang-orang yang tidak mengenal Kristus dengan tidak memiliki rasa hormat pada Allah.
*Maleakhi 1:6 (TB)* Seorang anak menghormati bapanya dan seorang hamba menghormati tuannya. *Jika Aku ini bapa, di manakah hormat yang kepada-Ku itu? Jika Aku ini tuan, di manakah takut yang kepada-Ku itu?* firman TUHAN semesta alam kepada kamu, hai para imam yang menghina nama-Ku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menghina nama-Mu?"
Mari kembali kita merenungkan dan mengoreksi diri, *bagaimana sikap kita* ketika kita menghampiri tahta Allah yang Kudus ini, mohonlah kekuatkan Roh Kudus untuk memimpin dan menguasai hati, pikiran dan roh kita supaya tetap fokus memandang Tuhan Yesus yang berkuasa, memiliki dan yang menentukan, mengatur semua kehidupan kita.
Selamat pagi, Selamat beraktifitas, sukses dan berkat Tuhan Yesus menyertai saudaraku semua, haleluyah, haleluyah, Amin.
*PD AUTOPIA MALANG*
Wibisono
Kekasih Kristus, renungan pagi ini didasarkan pada firman Tuhan :
*Matius 18:20 (TB)* Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka."
Dengan tema:
*Bagaimana sikap kita*
*Tuhan Yesus sumber segala berkat dan hikmat, mohon kiranya kasihMU, KAU berikan padaku untuk aku,KAU mengertikan dan mampukan melakukan perintah MU, amin*
Saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, firman di atas kita imani, bahwa Tuhan Yesus hadir ketika kita membangun ibadah seperti kebaktian di Greja, di Kelompok, lingkungan, persekutuan doa atau dalam ibadah keluarga?
Pertanyaannya bagaimanakah sikap dan respon kita ketika kita ada hadir dalam kegiatan ibadah seperti contoh di atas?
Adakah rasa hormat, rasa takut dan rasa gentar dalam diri kita?
Ataukah kita bersikap semau gue, mainan HP, ngobrol dengan teman yang disamping kita, atau pikiran kita melayang kemana-mana?
Jika sikap hati kita tidak fokus, tidak hormat, takut dan gentar, apakah yang akan kita dapat setelah pulang atau selesai ibadah?
Tentunya hati kita kosong, firman tidak masuk, hanya lewat saja, pergumulan tetap mengikuti hidup kita dan tentunya iman kitapun tidak ada kemajuan.
Ingat firman dalam
*Matius 5:20 (TB)* Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, *sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga*.
Bukankah akan menjadi sia-sia apa yang sudah kita lakukan?
Jika kita tidak fokus, tidak sungguh-sungguh dalam beribadah, kita hanya melakukan rutinitas atau motivasinya hanya ingin ketemu sesuatu dan hanya dilihat atau dipuji orang?
Maka benarlah apa yang Tuhan Yesus firmankan
*Matius 15:8-9 (TB)* Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.
Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia."
Saudaraku dalam Kristus, mari kita koreksi diri, *bagaimana sikap kita pada saat beribadah*, selagi ada waktu dan kesempatan yang Tuhan Yesus berikan pada kita, jangan sampai kita kehilangan waktu dan kesempatan yang pada akhirnya membawa penyesalan seumur hidup kita, karena kita tidak merasakan dan mendapat apa yang baik dan sukacita tapi justru kesulitan dan permasalahan yang selalu menghampiri hidup kita.
Karena itu ingat apa yang disampaikan dalam
*Pengkhotbah 4:17 (TB)* Jagalah langkahmu, kalau engkau berjalan ke rumah Allah! Menghampiri untuk mendengar adalah lebih baik dari pada mempersembahkan korban yang dilakukan oleh orang-orang bodoh, karena mereka tidak tahu, bahwa mereka berbuat jahat.
Saudaraku mari kita siapkan hati, pikiran dan roh kita, ketika kita sudah siap memutuskan untuk ikut hadir dalam kegiatan peribadahan, supaya kita dapat merasakan kuasa Kristus dalam hidup kita dan dapat merasakan apa yang baik, karena sikap kita yang fokus penuh rasa hormat, takut dan gentar.
Jangan kita hidup seperti orang-orang yang tidak mengenal Kristus dengan tidak memiliki rasa hormat pada Allah.
*Maleakhi 1:6 (TB)* Seorang anak menghormati bapanya dan seorang hamba menghormati tuannya. *Jika Aku ini bapa, di manakah hormat yang kepada-Ku itu? Jika Aku ini tuan, di manakah takut yang kepada-Ku itu?* firman TUHAN semesta alam kepada kamu, hai para imam yang menghina nama-Ku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menghina nama-Mu?"
Mari kembali kita merenungkan dan mengoreksi diri, *bagaimana sikap kita* ketika kita menghampiri tahta Allah yang Kudus ini, mohonlah kekuatkan Roh Kudus untuk memimpin dan menguasai hati, pikiran dan roh kita supaya tetap fokus memandang Tuhan Yesus yang berkuasa, memiliki dan yang menentukan, mengatur semua kehidupan kita.
Selamat pagi, Selamat beraktifitas, sukses dan berkat Tuhan Yesus menyertai saudaraku semua, haleluyah, haleluyah, Amin.
*PD AUTOPIA MALANG*
Wibisono
Komentar
Posting Komentar