41708 Regi : Kehendak Allah jauh berbeda dengan rencana manusia
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach
Kekasih Kristus.
Renungan firman Tuhan pagi ini, diambil dari
*Yesaya 48:10 (TB)*
Sesungguhnya, Aku telah memurnikan engkau, namun bukan seperti perak, tetapi Aku telah menguji engkau dalam dapur kesengsaraan.
Tema
*Kehendak Allah jauh berbeda dengan rencana manusia*
Mari kita berdoa
*Tuhan Yesus, ku mohon belas kasih, hikmat dan kemurahan HU agar aku dapat memahami dan melakukan apa yang menjadi kehendak HU, amin *
Sebagaimana difirmankan dalam
*Yesaya 55:8-9 (TB)*
Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN.
Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.
Dengan demikian jangan berharap apa yang kita rencanakan akan bisa selalu menjadi kenyataan, karena apapun yang terjadi dalam kehidupan kita bukan karena kekuatan dan kemampuan kita sendiri, tapi semata-mata semua adalah rencana dan kehendak Allah yang terjadi. Kita manusia tidak bisa protes, seandainya protespun, itu tidak akan merubah apa yang telah Tuhan rencanakan dalam hidup kita, mau tidak mau, suka tidak suka itulah yang harus kita jalani.
Hal ini Allah lakukan agar kita sebagai manusia menyadari akan keterbatasan yang ada dalam diri kita, sehingga kita tidak menjadi sombong dan melupakan Allah. Oleh karena supaya kita bisa berjalan dalam rancangan dan jalan Tuhan, maka IA memproses atau membentuk kita melalui dapur kesengsaraan.
Pertanyaannya apakah kita siap dan mau dibentuk untuk menjadi harta yang mulia atau tidak, tergantung dari seberapa dalam dan kuat iman kita, serta meyakini akan karya Allah yang pada akhirnya akan memberikan damai sejahtera dalam hidup kita atau tidak.
Karena walau mulut kita berkata aku percaya akan Allah, namun tidak semua akan tahan sampai pada kesudahannya. Kita lihat betapa banyak dari yang awalnya mengaku percaya kepada Tuhan Yesus namun di tengah jalan mereka rela melepaskan dan meninggalkan Tuhan Yesus, karena pergumulan yang dihadapi baik dalam perjodohan, pekerjaan, jabatan atau sesuatu yang ia rasa akan dapat mengubah hidupnya menjadi lebih baik secara duniawi.
Ingat seharusnya kita sadar ketika kita menyatakan mau mengikut Yesus ada konsekuensi yang harus dibayar, apakah kita bersedia menyangkal diri yang berarti bukan akal budi kita yang berjalan melainkan kita meyakini akan rencana Allah saja yang terjadi dalam hidup kita. Dan juga apakah kita sudah siap untuk memikul salib Kristus yang berarti dalam mengikut Yesus harus siap menderita karena ditolak oleh dunia?. Hal- hal seperti ini harus menjadi yang utama dalam hidup Kekristenan bukan hanya terbuai dengan angan bahwa semua akan berjalan lancar tidak ada hambatan.
Kita sebagai milik Kristus yang dipanggil dan dipilih pasti akan mengalami proses pemurnian iman melalui dapur kesengsaraan hal ini dimaksudkan agar hidup kita benar-benar kudus sebagaimana IA yang telah memanggil kita itu Kudus. Sebab kekudusan adalah syarat mutlak yang harus dimiliki setiap panggilan Kristus, karena tanpa kekudusan tidak mungkin kita akan dapat bertemu Allah kita, dan tidak mungkin kita akan diam atau tinggal di baitNya yang kudus.
Hanya kerelaan dan kerendahan hati, yang akan membuat kita mengerti dan memahami bahwa Kehendak dan rencana Allah berbeda dengan apa yang kita pikirkan, sehingga kita dengan rela hati bisa menerima dan mau dibentuk agar hidup kita dapat menerima apa yang Allah rencanakan bagi kita yaitu seperti yang telah IA firmankan
*Yesaya 48:17-18 (TB)*
Beginilah firman TUHAN, Penebusmu, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Akulah TUHAN, Allahmu, yang mengajar engkau tentang apa yang memberi faedah, yang menuntun engkau di jalan yang harus kautempuh.
Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti,
Sekali lagi semua tergantung kepada kita apakah kita mau berjalan dalam jalan Tuhan dengan taat setia melakukan apa yang menjadi perintah perintah Tuhan atau kita mau berjalan menurut jalan kita sendiri adalah pilihan yang harus kita tetapkan.
Karena itu datanglah kepada Tuhan Yesus, mohon agar Roh Kudus memampukan serta memimpin kita untuk tidak berontak ketika kita dibawa dan dimasukkan dalam dapur kesengsaraan, sebab sesungguhnya ketika kita taat setia, IA tidak rela hati menindas kita dan IA tidak akan membiarkan orang benar itu goyah , ketika mengalami pergumulan hidup.
Selamat berproses mengikuti rencana dan jalan Tuhan, yakinlah IA akan membuat segala sesuatu indah pada waktu-Nya.
Tuhan Yesus memberkati kita, amin.
*PD Autopia Malang*
Wibisono
Komentar
Posting Komentar