41707 Regi : BERJUANG MENJADI PELAKU FIRMAN ALLAH
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach.
Tema Renungan pagi ini:
*BERJUANG MENJADI PELAKU FIRMAN ALLAH.*
FirmanNya dari
*Injil Matius 6:19-24*
Nas:
*Matius 6:24 (TB)*
Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan.Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.
Pada zaman sekarang ini dunia semakin canggih dalam seluruh sendi kehidupan.
Begitulah kenyataannya, sehingga tidak jarang orang lebih mementingkan keberadaan suatu benda daripada fungsi atau maknanya.
Hari ini Injil Matius berbicara tentang *dimana hartamu berada,di situ pula hatimu berada*
Dengan demikian secara sederhana kita memahami bahwa ada dua jenis harta:
1.*harta duniawi* yang bersifat sementara.
2.*harta surgawi*
yang bernilai *kekal*.
Tidak bisa dipungkiri bahwa kita semua pasti juga memerlukan harta duniawi, walaupun sifatnya sementara yaitu selama kita masih hidup di dunia, namun itu bukanlah segalanya.
Keterpautan hati kepada harta duniawi dapat membutakan mata, yang berdampak setiap pribadi mengukur segala sesuatu dengan uang dan harta berlimpah, mengganti waktu untuk keluarga dengan kemewahan, mengganti waktu untuk Tuhan dengan uang persembahan yang banyak.
Hati tidak lagi menjadi takhta bagi Tuhan, tetapi bagi uang, jabatan, ketenaran, kehormatan dan kekuasaan.
Demikianlah kenyataan yang ada, sehingga *keterpautan hati kepada harta duniawi dapat merintangi kita dalam mendapatkan harta yang kekal*, yaitu hidup bersama Kristus.
Agar kita bisa menikmati kebahagiaan abadi di akhir kehidupan, diperkenan Allah memasuki surga mulia untuk selamanya,hidup abadi bersama Kristus di surga mulia, maka janganlah harta duniawi yang menguasai hidup kita, tapi biarlah Roh Kudus yang terus memampukan dan menguatkan kita untuk lebih mengutamakan dan mengandalkan Tuhan Yesus dalam setiap perkara.
Mari kita koreksi diri sendiri, melalui kehidupan kita masing-masing, apakah kita memiliki harta dalam diri ini, yang bisa kita gunakan untuk meningkatkan kualitas kehidupan rohani kita demi mengumpulkan harta di surga? Atau justru harta yang kita miliki menjadi penghalang untuk meraih harta surgawi.
Kita bisa meneladani Rasul Paulus yang dengan konsekuen menghayati dengan kesungguhan hati akan panggilan dan perutusan masing-masing demi mengupayakan hidup yang semakin berdaya guna, berdaya pikat dan menjadi berkat, dengan hidup seperti
*Filipi 2:3-4 (TB)*
dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;
dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.
Mari kita senantiasa memohon agar Roh Kudus membimbing langkah hidup kita untuk senantiasa memuliakan Allah.
Tuhan Yesus memberkati kita semua yang senantiasa berkehendak baik seturut kehendakNya,
A m i n .
*PD Autopia Malang*
*Susi Indung*
Komentar
Posting Komentar