41685 Regi : Kejarlah kekudusan
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach
Kekasih Kristus.
Renungan firman Tuhan pagi ini, diambil dari
*1 Tesalonika 4:7-8 (TB)*
Allah memanggil kita bukan untuk melakukan apa yang cemar, melainkan apa yang kudus.
Karena itu siapa yang menolak ini bukanlah menolak manusia, melainkan menolak Allah yang telah memberikan juga Roh-Nya yang kudus kepada kamu.
Tema
*Kejarlah kekudusan*
Mari kita berdoa
*Tuhan Yesus, aku mohon belas kasih kemurahan HU agar aku dapat mengerti, memahami dan melakukan apa yang menjadi kehendak HU, amin*
Tanpa kasih kemurahan Allah dalam Tuhan Yesus yang sudah rela mengorbankan diriNya sebagai korban penebusan dosa manusia, sampai saat ini kita masih dalam cengkraman kuasa dosa yang akhirnya membawa kita kepada maut dan kebinasaan.
Oleh karena itu sebagai orang-orang yang sudah ditebus dari dosa dan sebagai orang pilihan yang dipanggil Allah sudah seharusnya kita menyadari dan menghargai karya Allah yang agung ini untuk terus hidup dalam kekudusan dan menjauhkan diri kita dari segala yang cemar, yang jahat, yang pada akhirnya membawa kita kepada dosa lagi.
Sebagaimana firman di atas kita harus mampu dan menjauhkan diri bahkan membuang segala yang cemar yang membuat kita jatuh ke dalam dosa lagi. Namun apakah kehendak Allah ini sudah kita respon dan kita lakukan dengan baik dan benar atau justru kita meremehkan dan meng-anggap biasa saja maksud panggilan dan pilihan Allah kepada kita?
Mari kita tanyakan dalam diri kita masing-masing sudahkah kita menjauhkan diri dari segala yang cemar atau perbuatan daging dalam diri kita, atau justru dengan masa bodoh atau dengan bangganya bila perbuatan daging itu nampak kepada semua orang?
*Galatia 5:19-21 (TB)*
Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,
penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,
kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu — seperti yang telah kubuat dahulu — bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
Apakah perbuatan daging sebagaimana firman di atas ini masih menguasai diri kita? Contoh apakah kita masih mudah tersinggung, curiga, kuatir, marah, pikiran negatif, tidak percaya teman sekerja kita atau pikiran pikiran yang justru menimbulkan kecemaran kerusakan dan permusuhan?.
Jika hal ini masih ada dalam diri kita firman Tuhan pada ayat di atas mengatakan *"barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah"*
Masalahnya tinggal kita percaya akan firman itu atau tidak. Tapi berbahagia jika kita mau percaya sehingga memiliki rasa takut kepada Allah yang akan menuntun kita kepada kesadaran diri sehingga kita mau bertobat. Namun bagi orang yang walau katanya percaya kepada Tuhan Yesus namun mata hatinya dibutakan oleh kesombongan, keangkuhan dan hawa nafsunya maka hal itu akan dianggap remeh dan hal yang biasa saja.
Tetapi apapun keputusan kita, upahnya juga akan kita terima setimpal dengan perbuatan kita, jadi ya tanggung sendiri, *mau tetap hidup dalam kecemaran atau kekudusan adalah pilihan yang harus kita tetapkan*
Ayo bagi kita yang mau sadar diri, kita terus berjuang mengejar kekudusan ini supaya kita tidak ditolak Allah dan kita mendapatkan upah kehidupan kekal bersama Kristus dalam rumah Bapa di sorga. Ingat firman Tuhan mengatakan
*"kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan."*
*Ibrani 12:14b (TB)*
Betapa sia sia hidup kita, jika kita ditolak Allah, walau kita berdalih sebagai orang pilihan yang sudah dipanggil, diurapi, namun jika hidup kita masih belum dapat mencerminkan seperti apa yang tertulis dalam
*Galatia 5:22-23 (TB)*
Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
Memang tidak mudah untuk melakukan semuanya ini jika kita mengandalkan keakuan kita, kesombongan kita dengan merasa sebagai orang yang sudah dipilih, dipanggil bahkan diurapi tanpa ada kesadaran dan kerendahan hati bahwa kita ini adalah debu dan hamba Allah yang tidak berguna dan mau mengakui hanya karena kasih kemurahan dan karunia Allah saja jika aku bisa melakukan sebagian pekerjaan Allah.
Kiranya Roh Kudus terus mengingatkan dan menyadarkan kita agar kita terus dimampukan hidup dalam kekudusan dan kebenaran Allah supaya Allah di dalam Tuhan Yesus semakin dimuliakan.
Selamat pagi, selamat beraktivitas, Tuhan Yesus memberkati kita, amin.
*PD Autopia Malang*
Wibisono
Komentar
Posting Komentar