41692 Regi : HIDUP MENGANDALKAN TUHAN
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach
Tema renungan pagi ini:
*HIDUP MENGANDALKAN TUHAN*
Bacaan firman dari:
*Yeremia 17:5-10*
Nas :
*Yeremia 17:7 (TB)*
Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!
Mengandalkan Tuhan berarti bertumpu atau bergantung dan bersandar sepenuhnya kepada Tuhan. Jadi, mengandalkan Tuhan (bertumpu kepada Tuhan) menunjuk pemahaman bahwa Tuhanlah yang menjadi sumber kekuatan kita satu-satunya dan kita menaruh harapan hanya kepada Tuhan.
Mengapa kita harus mengandalkan Tuhan Yesus dalam hidup ini? Karena Dia adalah Tuhan yang penuh kuasa dan tidak ada perkara yang mustahil bagi-Nya. Tuhan Yesus berkata,
"Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi."
*Matius 28:18*
Karena itu kita tidak perlu takut menghadapi goncangan- goncangan yang ada di dunia ini, sebab kita punya Tuhan yang tak pernah melepaskan tangan-Nya untuk menuntun kita.
Ada tertulis:
"TUHAN akan menuntun engkau senantiasa dan akan memuaskan hatimu di tanah yang kering, dan akan membaharui kekuatanmu; engkau akan seperti taman yang diairi dengan baik dan seperti mata air yang tidak pernah mengecewakan."
*Yesaya 58:11*
dan penyertaan-Nya yang sempurna tidak akan berakhir, sebagaimana dinyatakan dalam
*Matius 28:20b*
"Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."
Apa ciri-ciri orang yang hidup mengandalkan Tuhan, tidak hidup mengandalkan diri sendiri atau kekuatan sendiri?
Mengandalkan diri sendiri sama artinya mengandalkan apa yang dimiliki: asal-usul kita, pendidikan, status, kekayaan, kedudukan, kepintaran dan sebagainya. Pemazmur mengingatkan siapa diri kita di hadapan Tuhan, bahwa kita ini adalah debu
*Mazmur 103:14 (TB)*
Sebab Dia sendiri tahu apa kita, Dia ingat, bahwa kita ini debu.
Bahkan kekayaan kita tdk dapat menyelamatkan kita.
*Mazmur 49:7-8 (TB)* ⁷mereka yang percaya akan harta bendanya, dan memegahkan diri dengan banyaknya kekayaan mereka?
⁸Tidak seorang pun dapat membebaskan dirinya, atau memberikan tebusan kepada Allah
ganti nyawanya,
Seharusnya kita sadar bahwa pada akhirnya segala perkara yang melekat pada kita tidak akan berguna, tidak dapat menolong, apalagi menyelamatkan dan meluputkan kita dari goncangan-goncangan dunia. Digambarkan tentang keadaan orang yang hidup mengandalkan diri sendiri dan menjauh daripada Tuhan:
"Ia akan seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan mengalami datangnya keadaan baik; ia akan tinggal di tanah angus di padang gurun, di negeri padang asin yang tidak berpenduduk."
*Yeremia 17:6*
Betapa banyak orang percaya yang ketika sentosa (aman, sukses, makmur dan baik-baik saja)
seperti tidak membutuhkan Tuhan, sehingga teguran dan peringatan Tuhan dianggapnya remeh karena merasa diri mampu.
"Aku telah berbicara kepadamu selagi engkau sentosa, tetapi engkau berkata: 'Aku tidak mau mendengarkan!' Itulah tingkah langkahmu dari sejak masa mudamu, sebab engkau tidak mau mendengarkan suara-Ku!"
*Yeremia 22:21*
Ada lagi ciri orang yang hidup mengandalkan Tuhan: hatinya melekat kepada Tuhan.
*Mazmur 91:14 (TB)*
"Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku".
Melekat kepada Tuhan artinya memiliki persekutuan yang karib dengan Tuhan. Ini adalah tanda ketergantungan kita kepada Tuhan, sama seperti ranting-ranting yang tidak dapat hidup dan berbuah tanpa melekat kepada pokok anggur. Tuhan Yesus berkata,
"Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa."
*Yohanes 15:5*
Ada lagi orang mengandalkan Tuhan TIDAK kepada orang fasik, mereka adalah orang yang merenungkan siang malam akan firmanNya
*Mazmur 1:1-2 (TB)*
Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh,
tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.
Saudara, apakah kita dalam menjalani hidup ini, juga sudah mengandalkan Tuhan??...
Mari kita introspeksi diri kita, jika belum mumpung waktunya belum terlambat, kita gunakan dengan mohon ampun dan mohon agar Roh Kudus memampukan kita untuk mengamdalkan Tuhan setiap hari.
Tuhan Yesus memberkati, AMIN!
*PD Autopia Malang*
_eddy mulyono_
Komentar
Posting Komentar