41695 Regi : SABDA BAHAGIA
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach.
Renungan hari ini adalah tentang:
*SABDA BAHAGIA*
Berdasarkan Firman Allah dalam:
*Matius 5:11-12 (TB)* ¹¹Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat.
¹²Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu."
Pewartaan Injil pada hari ini menampilkan Yesus Sang Guru Kehidupan yang berbicara bukan di hadapan banyak orang pada kesempatan seminar, melainkan berkhotbah di bukit dan berhadapan dengan orang-orang yang benar-benar tahu apa rasanya hidup susah dan menjadi orang pinggiran: miskin, dukacita, lapar dan haus, teraniaya, dicela dan difitnah.
Maka tidak mudah untuk memahami apa maksud ucapan bahagia Sang Guru dalam khotbah Sabda Bahagia itu.
Miskin kok disuruh bahagia; lapar dan haus kok disuruh bahagia; berduka, dianiaya, dicela, difitnah kok disuruh bahagia?
Apa itu bahagia? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, bahagia ialah *bebas dari segala yang menyusahkan*.
Apakah hidup kita ada yang bebas dari segala yang menyusahkan? Pengalaman kita masing-masing bisa menjawabnya! Akan tetapi, mengapa Yesus berani mengucapkan: *Berbahagialah…*
Yesus berkata begitu karena benar adanya. Pengalaman hidupNya sejak lahir hingga tampil di depan umum memberi jawaban yang tak terbantahkan. Selama berkarya di depan umum sampai wafat di kayu salib menegaskan jawaban tersebut. Pengalaman hidupNya sebagai orang miskin, dukacita, lapar, haus, teraniaya, dicela, dan difitnah telah melahirkan kebahagiaan dan menjanjikan keselamatan bagi umat manusia.
Kini Yesus Sang Guru Kehidupan menjadi teman perjalanan bagi kita yang masih mengalami situasi atau kondisi sebagai orang miskin, dukacita, lapar, haus, teraniaya, dicela, dan difitnah, supaya kita mampu memaknai Sabda Bahagia.
Demikian sehingga kita bisa memaknai apa yang disampaikan oleh Rasul Paulus dalam suratnya kepada Jemaat di Korintus dalam 2Korintus 1:1-7 tentang mengucap syukur dan seruan
Mazmur Tanggapan:
*Mazmur 34:9 (TB)* Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya TUHAN itu! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!
Maka seharusnyalah kita
senantiasa bersukacita karena sukacita itu adalah jalan yang membuat kita berkembang
dalam kebajikan.
Kita akan mampu menjadi pribadi yang bijaksana dalam segala sesuatu. Pantang menyerah dalam penderitaan,senantiasa ada harapan dalam hidupnya.
Selamat beraktivitas, Tuhan Yesus memberkati🙏🏻
*PD Autopia Malang*
*Susi Indung*
Komentar
Posting Komentar