41690 Regi : Menantikan janji Tuhan dengan hidup dalam pertobatan
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach. Kekasih Kristus renungan firman pagi ini diambil dari
*Yesaya 6: 11 (TB)*
Kemudian aku bertanya: "Sampai berapa lama, ya Tuhan?" Lalu jawab-Nya: "Sampai kota-kota telah lengang sunyi sepi, tidak ada lagi yang mendiami, dan di rumah-rumah tidak ada lagi manusia dan tanah menjadi sunyi dan sepi ".
Tema :
*Menantikan janji Tuhan dengan hidup dalam pertobatan*
Bagi sebagian besar orang berpendapat bahwa menunggu adalah aktivitas yang membosankan. Apalagi di zaman digital yang menggunakan tekhnologi serba cepat ini. Orang menjadi tidak sabar untuk menunggu. Terlebih lagi jika Tuhan meminta kita menunggu atas jawaban doa kita dengan tekun tanpa kita tahu kapan waktu Tuhan terjadi.
Di ayat nats ini Tuhan mengutus nabi Yesaya kepada bangsa Israel yang hidupnya jauh dari Tuhan dan tegar tengkuk seperti dinyatakan dalam firmanNya di *Yesaya 30: 9-11* .
Tuhan yang mempunyai kasih yang tak terbatas menghendaki untuk bangsa Israel kembali mendekat Tuhan dengan bertobat, sebagaimana yang difirmankan dalam
*Yesaya 30:15*
Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu." Tetapi kamu enggan,
Keselamatan umat panggilanNya adalah tujuan utama bagi Tuhan, walaupun untuk itu harus melalui penderitaan yang panjang. Sayangnya kasih yang begitu besar dan mulia dari Tuhan ini tidak disadari oleh bangsa Israel dan umatNya saat ini. Pertobatan menjadi suatu kata atau slogan yang dimengerti tetapi enggan untuk dilakukan, karena menyangkal diri bukan hal yang nyaman dan enak. Seperti bangsa Israel yang enggan untuk berubah bahkan semakin mengeraskan hati sehingga harus hidup dalam penderitaan selama 70 tahun di Babel.
Sebenarnya nabi Yesaya tidak sampai hati melihat hukuman tsb karena itu ia bertanya " *sampai kapan ya Tuhan?".*
Tuhan menjawab harapan Yesaya tanpa kejelasan waktu, tetapi dengan menekankan betapa berat penderitaan yang akan dialami bangsa Israel sebelum Tuhan memberikan pemulihan. Tuhan menantikan ketaatan bangsa Israel untuk berubah supaya mereka selamat.
Sebagai bangsa Israel masa kini, kita juga sama dengan bangsa Israel zaman dahulu. Kita sering sombong, tegar tengkuk dan mengeraskan hati hidup dalam kenikmatan duniawi, bahkan tidak mau atau enggan merespon kasih Tuhan. Tetapi Tuhan masih memberi waktu untuk kita dapat menyadari pentingnya hidup dalam pertobatan.
Marilah kita merendahkan diri, setia dan tekun berdoa dan beribadah supaya kita dapat merasakan kasih Allah.
*2 Tawarikh 7:14 (TB)*
dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka.
Pemulihan akan terjadi sebagai janji Tuhan kepada orang yang setia dan taat melakukan firmanNya. Seperti Abraham yang sabar menantikan janji Tuhan.
*Ibrani 6:15 (TB)*
Abraham menanti dengan sabar dan dengan demikian ia memperoleh apa yang dijanjikan kepadanya.
Janji Tuhan tetap sama dan pasti digenapiNya bagi mereka yang mengasihiNya. Pertobatan itu sangat berharga bagi Tuhan karena melalui *pertobatan itu akan ** *membuahkan kasih dan* *pengampunan.*
Selamat beraktifitas dan menanti janji Tuhan dengan bersyukur dan bertobat dalam ketaatan. Tuhan Yesus memberkati, amin.
*PD Autopia Malang*
*Wita*
Komentar
Posting Komentar