41335 Regi : Memiliki Hati Nurani Yang Murni
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach Tems renungan pagi ini :
*Memiliki Hati Nurani Yang Murni*
Bacaan firman dari
*2 Korintus 1:12-24*
Nas:
*2Korintus1:12*
"Inilah yang kami megahkan, yaitu bahwa suara hati kami memberi kesaksian kepada kami, bahwa hidup kami di dunia ini, khususnya dalam hubungan kami dengan kamu, dikuasai oleh ketulusan dan kemurnian dari Allah bukan oleh hikmat duniawi, tetapi oleh kekuatan kasih karunia Allah.”
Ada kalimat mengatakan: “Bila tiada badai dan gelombang yang dahsyat, tiada nahkoda yang handal.” Demikian pula adanya penderitaan dan krisis masalah yang terjadi, akan menghasilkan manusia-manusia yang berkualitas. Contohnya Rasul Paulus, hamba Tuhan yang telah malang melintang dalam pelayanan pemberitaan Injil. Karena Injil Kristus, Paulus harus menanggung penderitaan
“Beban yang ditanggungkan atas kami adalah begitu besar dan begitu berat, sehingga kami telah putus asa juga akan hidup kami. Bahkan kami merasa, seolah-olah kami telah dijatuhi hukuman mati.” *2Korintus1:8b-9a*
Betapa pun hebatnya karakter dan pelayanan Paulus, ia tetaplah manusia biasa seperti kita, yang pada fase tertentu, bisa saja mengalami kelemahan. Namun hal ini tidak sampai membuat Paulus patah arang dan melarikan diri dari pelayanan yang dipercayakan Tuhan.
Apa rahasia kemenangan Paulus, sehingga ia tidak sampai tergeletak? Paulus, bukan hanya berhasil mengatasi kesulitan- kesulitan yang ada, melainkan juga masih bisa menolong dan memberi kekuatan kepada orang-orang yang dilayaninya. *Luar biasa!*
Salah satu kuncinya adalah memiliki hati nurani yang murni!
*Hati nurani atau suara hati adalah kemampuan batin untuk mengetahui sikap hati dengan roh kita, memberi persetujuan ketika kita berbuat benar, tetapi menuduh ketika kita berbuat salah.*
Paulus berkata,
“Sebab itu aku senantiasa berusaha untuk hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah dan manusia.”
*Kisah Rasul 24:16*
Seseorang yang memiliki suara hati atau hati nurani yang baik dan murni , dipastikan akan memiliki integritas, tidak munafik (bermuka dua) dan dapat dipercaya. Itulah sebabnya rasul Paulus dengan bersungguh hati melakukan apa yang menjadi kehendak Tuhan. Motivasinya tulus yaitu hanya ingin menyenangkan hati Tuhan, bukan manusia.
Paulus telah membuktikan ia setia dalam menjalankan Amanat Agung Tuhan. Ia tidak berubah sikap, meski harus mengalami banyak penderitaan. Paulus berkata
*Filipi 1:21*
Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.
Saudara marilah kita menjalani hidup dengan hati yang murni, sehingga kita dapat menikmati nya baik suka dan duka, karena Tuhan menyertai kita. AMIN!
*PD Autopia Malang*
_eddy mulyono_
Komentar
Posting Komentar