41305 Regi : Iman seperti pohon zaitun dalam rumah Allah
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach. Renungan pagi ini diambil dari firman Tuhan di kitab mazmur, yaitu :
*Mazmur 52:10 - 11 (TB* )
¹⁰Tetapi aku ini seperti pohon zaitun yang menghijau di dalam rumah Allah; aku percaya akan kasih setia Allah untuk seterusnya dan selamanya.
¹¹Aku hendak bersyukur kepada-Mu selama-lamanya, sebab Engkaulah yang bertindak; karena nama-Mu baik, aku hendak memasyhurkannya di depan orang-orang yang Kaukasihi!
Dengan Tema:
*Iman seperti pohon zaitun dalam rumah Allah*
Salah satu tanaman ciptaan Tuhan yang luar biasa adalah pohon zaitun. Mengapa ?
Karena pohon ini membutuhkan waktu lama untuk bertumbuh dan dapat mencapai usia ribuan tahun. Pohon zaitun nyaris tidak dapat mati, karena jikalau ditebang maka akarnya akan kembali bertunas. Rahasia kesuburan dan ketangguhan pohon ini terletak pada akarnya yang panjang dan dapat menembus jauh ke dalam tanah. Pohon ini pun memiliki kemampuan memulihkan diri yang luar biasa. Pada musim kering pohon zaitun menjadi layu, namun tunggulnya masih dapat hidup lagi. Ketika hujan turun, dahan baru akan muncul dari akarnya. Sehingga pohon zaitun masih tetap hidup.
Demikianlah Daud memberikan gambaran bagaimana proses pertumbuhan imannya yang semakin kuat seperti pohon zaitun. Berbagai masalah dan penderitaan silih berganti dialaminya.
Di dalam perikop ini bahaya mengancam jiwa Daud karena Saul telah mengetahui keberadaan dirinya di rumah Ahimelekh ( mazmur 52:1). Saul telah membunuh para imam Tuhan dan keluarga Ahimelekh karena melindungi Daud. Tetapi Daud tidak takut, ia percaya bahwa Allah yang ia kenal akan bertindak adil atas keadaan dirinya, seperti yang tertulis dalam
*Mazmur 62:2, 6, 9 (TB)* .
²Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku.
⁶Hanya pada Allah saja kiranya aku tenang, sebab dari pada-Nyalah harapanku.
⁹Percayalah kepada-Nya setiap waktu, hai umat, curahkanlah isi hatimu di hadapan-Nya; Allah ialah tempat perlindungan kita. Sela
Daud merasakan ketenangan tinggal di dalam Tuhan , walaupun ia mengalami bahaya yang mengancam jiwanya. Daud percaya bahwa Tuhan adalah satu satunya Pribadi yang mempunyai kasih, kuasa dan kesetiaan yang besar kepadanya dan yang tetap ada selamanya. Karena Daud mempunyai hubungan yang dekat dengan Tuhan setiap hari, sehingga imannya berakar kuat di dalam firman Tuhan.
Semua ini memberikan kekuatan dan Daud selalu bersyukur dimana ini terlihat pada mazmur yang dibuatnya. Bahkan untuk keadaan di masa depan yang belum terjadi apakah dalam keadaan baik atau tidak. Ia tetap bersyukur walaupun bahaya mengancam baik dari musuh - musuhnya maupun dari anaknya sendiri. Bagi Daud penyertaan Tuhan lebih besar daripada masalah yang dihadapi karena ia percaya dan tidak takut karena di dalam Tuhan ada pengharapan dan Dia pasti akan memberikan jalan keluar.
*Mazmur 23:4, 6 (TB)* ⁴Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.
⁶Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.
Daud menyerahkan sepenuhnya kepada Tuhan dengan keyakinan bahwa IA akan memelihara dirinya. Walaupun keadaan itu kelam hingga ia pernah jatuh dalam dosa yang dalam. Tetapi Daud bertekuk lutut, menyesal dan bertobat dan yakin Tuhan tidak pernah meninggalkannya.
Daud menjadi teladan bagi kita semua. Dalam berbagai keadaan, baik yang membuat kita sukacita maupun dukacita, semuanya adalah bagian dari proses pembentukan iman dan karakter sehingga kita siap dipakai untuk kemuliaan Tuhan.
Kita harus Berakar Kuat kepada Tuhan. Berjuang menjadi seperti akar pohon zaitun yang panjang dan selalu mencari sumber air yang dalam di dalam Tuhan sehingga iman kita semakin kuat walau hidup di iklim yang ekstrim seperti apapun yaitu ketika kita merasakan betapa beratnya pencobaan dan penderitaan yang datang. Jika itu terjadi pada diri kita, maka Tuhan yang akan memberikan kekuatan, sehingga kita dapat bangkit dan iman kita semakin teguh, tetap terus hidup serta bertumbuh dan berbuah bukan menjadi layu dan mati. Bersyukurlah atas kebaikanNya senantiasa apakah itu untuk kehidupan sekarang maupun kehidupan yang akan datang. Supaya kita bisa menjadi pohon zaitun yang tumbuh di dalam rumah Allah sepanjang masa.
Selamat beraktifitas dan Tuhan Yesus memberkati.Amin.
*PD Autopia Malang*
Wita
Komentar
Posting Komentar