4089 Regi : HIDUP BERSERAH DAN PERCAYA KEPADA ALLAH
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach.
Renungan pagi ini dengan tema:
*HIDUP BERSERAH DAN PERCAYA KEPADA ALLAH.*
Firman Tuhan:
*Mazmur 37:5 (TB)*
Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak;
Saudaraku kekasih Kristus,
"Berserah" mempunyai pengertian yang berbeda dengan " menyerah".
Menyerah dalam kehidupan sehari hari memiliki konotasi negatif, dimana di dalamnya ada rasa takut, putus asa, tidak ada pengharapan lagi.
Misal peserta lomba bersepeda, motocross, lari marathon, yang menyerah kalah karena medan yang berat, ataupun karena ada kerusakan alat, cidera karena jatuh. Mereka menyerah kalah.
"Berserah" kepada Tuhan mengandung makna positif.
Seseorang yang berserah dan menyerahkan hidupnya kepada Tuhan Allah didasari rasa percaya bahwa Allah Maha baik sehingga timbul sikap taat menuruti apa yang menjadi kehendakNya.
Pribadi yang berserah kepada Tuhan, hidupnya memiliki pengharapan yang kuat bahwa mengikut dan menurut kehendak Allah pasti berakhir dengan kebaikan, keselamatan, kebahagiaan dalam pandangan Allah.
Pribadi yang percaya dan berserah, pasti rela untuk menyangkal diri, menaruh akal pikiran, pengertian, dan kemauannya sendiri di belakang kehendak Allah.
Memberi tempat utama untuk kehendak Allah menguasai hidupnya.
*Amsal 3:5 (TB)* Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.
Saudaraku kekasih Kristus,
Dalam prakteknya, berserah dan percaya kepada Allah dengan segenap hati masih belum mampu dilakukan sebagian besar umat Tuhan.
Sekalipun sudah sering dan rajin mendengar, merenungkan firman Tuhan, bahkan mengajarkannya kepada orang lain, namun ketika sedang melewati medan pertandingan yang sulit dan berat seperti digambarkan para atlet tsb di atas, seringkali didominasi oleh akal pikiran,kemauan manusia sendiri : kekhawatiran, ketakutan,kemarahan, kebencian, bahkan kehilangan pengharapan.
Namun berbahagialah jika dalam keadaan seperti itu, manusia mau sadar akan kesalahannya, mau datang percaya dan berserah,mau menurut perintah dan kehendak Tuhan Yesus,maka Ia akan bertindak menolongnya.
Simon Petrus juga telah mengalaminya.
Di tengah kelelahan dan kegagalannya, ia kemudian mau berserah dan percaya menaati perintah Tuhan Yesus, sehingga menerima kebaikanNya.
*Lukas 5:5-6 (TB)*
Simon menjawab: "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga."
Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak.
Saudaraku kekasih Kristus,
Berserah mengikuti rencana dan kehendak Allah, terkadang harus melewati jalan yang sama sekali bertentangan dengan kemauan dan harapan manusia pada umumnya, bahkan terasa berat untuk diikutinya.
Tetapi pribadi yang berserah dan percaya, pasti diberiNya kekuatan, dan tetap berpengharapan sehingga tidak menyalahkan Tuhan, tetapi bersyukur di tengah pergumulan dan penderitaan.
Dalam hal ini kita diberi teladan nyata oleh bapak Ayub.
*Ayub 1:21-22 (TB)*
katanya: "Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!"
Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dan tidak menuduh Allah berbuat yang kurang patut.
Di atas semuanya itu, mari senantiasa mohon kekuatan dan penyertaan Roh Penolong, agar rela dan tulus menerima apapun kehendak Allah terjadi dalam hidup kita,
Tuhan Yesus telah memberi teladan nyata bagi kita.
*Matius 26:39 (TB)*
Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki."
Selamat pagi, selamat berakhir pekan, dalam penyertaan dan tuntunan Roh Kudus kita mampu dan menang.
Tuhan Yesus memberkati, Amin.
*PD AUTOPIA MALANG*
dwicahyono.
Komentar
Posting Komentar