4083 Regi Kembali hidup dalam kehendak Allah

 Shalom Alaichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach.


Tema Renungan pagi ini:


*Kembali hidup dalam kehendak Allah*.


Bacaan firman:

*Yermia 18:18-23*


Nabi adalah orang yang dipilih oleh Allah, untuk menyampaikan kehendak Allah melalui firman Nya yang kudus dan penuh kuasa, kepada umatNya. 

Demikian pula dengan Nabi Yeremia, apa yang disampaikan semuanya berasal dari Allah, dan apa yang disampaikanya, tidak selalu yang menyenangkan telinga bagi yang mendengarkan, melainkan apa yang di kehendaki Allah.


Ketika Allah menyampaikan peringatan dan teguran kepada umatNya yaitu bangsa Yehuda melalui Nabi Yeremia, alih alih mereka mendengarkan apa yang disabdakan Allah, justru menganggap bahwa perkataan Nabi Yeremia hanya omong kosong atau bualan saja.

Mereka malah mempunyai rencana yang jahat untuk membunuh Nabi Yeremia ( ayat 23), lalu Nabi Yeremia mengadu kepada Allah.

Ternyata bangsa yang sudah dibelanya, dengan tujuan supaya bangsa Yehuda tidak mendapatkan murka Allah,  malah ingin mempermalukan dan membunuhnya (ayat 20).

Ibarat: Air susu dibalas dengan air tuba.

Pembelaan Nabi Yeremia kini  berubah menjadi permohonan, agar Allah bertindak menghukum bangsa Yehuda ( ayat 21-23).

Permohonan itu bukan karena Nabi Yeremia dendam/ sakit hati terhadap bangsa Yehuda melainkan karena Nabi Yeremia melihat kedegilan hati mereka dihadapan Allah.

Kita diingatkan dalam doa Daud :


*Mazmur 5:11 (VMD)*  

Ya Allah, hukumlah mereka. Biarlah mereka tertangkap di dalam perangkapnya sendiri. Mereka telah berbalik melawan Engkau, jadi hukumlah mereka atas kejahatannya yang banyak itu.


Sebab sesungguhnya, bangsa Yehuda tidak sedang melawan perkataan seorang Yeremia, melainkan melawan perkataan Allah.


Begitu juga dengan keadaan kita yang sebenarnya juga tidak jauh berbeda dari bangsa Yehuda. *Kita hanya mau mendengar firman Tuhan yang menyenangkan hati dan telinga saja*.

*Namun di saat firman Tuhan menegor dosa dan kesalahan, kita cenderung meremehkan, sakit hati bahkan tidak segan segan membenci orang/pribadi yang menyampaikan firman tadi*.

Kita memang perlu belajar untuk dengan kedewasaan iman dalam menyikapi setiap firman yang kita terima, supaya tidak timbul akar pahit. Seharusnya kita cepat menyadari untuk segera bertobat dan berubah, bilamana merasa ditegur oleh firman Allah,  memang hal ini tidak mudah, namun percayalah kuasa Roh kudus akan memampukan kita untuk bisa melakukanya, karena  sebagaimana yang dikatakan Tuhan Yesus dalam 


*Lukas 5:32 (TB)*

Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat.


Ingat firman Tuhan bukan hanya untuk menyenangkan hati dan telinga kita saja,  melainkan membawa kita kembali hidup dalam kehendakNya ,seperti dalam sabdaNya:


*2 Timotius 3:16 (TB)*  

Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.


Karena itu marilah kita merendahkan hati, dengan terus menghadirkan Roh Kudus agar kita dimampukan untuk mengerti  firman Allah, terlebih dapat melakukan dalam hidup kita.

Selamat pagi, selamat  beraktivitas, Tuhan Yesus memberkati,  Amin.


*PD.Autopia Malang*

ernawati eliyus.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR