4003 Regi : KONSEKWENSI PANGGILAN SEBAGAI MURID YESUS
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach.
Kekasih Kristus, temq renungan pagi ini:
*KONSEKWENSI PANGGILAN SEBAGAI MURID YESUS*.
Bacaan diambil dari:
*Injil Markus 1:16-20.*
Nas
*Markus 1:17-18 (TB)*
17) Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia."
18)Lalu mereka pun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia.
Injil hari ini menekankan tentang panggilan hidup kita, dimana kita diajak untuk menjadi pengikut Yesus.
Sebagaimana para rasul, yaitu Simon,Andreas, Yakobus dan Yohanes, mereka semua adalah orang-orang biasa/sederhana seperti kebanyakan orang, mereka sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing.
Tetapi ketika Yesus tiba-tiba datang menemui mereka saat mereka sedang sibuk, mereka segera meninggalkan pekerjaan mereka sebagai penjala ikan dan tanpa komentar apapun mereka segera meninggalkan jalanya dan mengikut Yesus.
Itu adalah keputusan yang luar biasa.
Untuk menanggapi panggilan Yesus memang dituntut kesiapsediaan pribadi yang dipanggil. Para murid pertama Yesus yaitu Simon, Andreas,Yakobus dan Yohanes berani mengambil risiko,tanpa ragu dan tanpa syarat apapun mereka bersegera memenuhi panggilan Yesus, siap sedia *diajar, diubah dan dibentuk*.
Begitu jugalah seharusnya terjadi pada diri kita yang dipanggil Kristus.
Terlebih lagi hendaknya kita bersyukur, jika kita telah dipanggil dan dipilih menjadi pengikut Yesus dengan ditandai *baptisan suci*.
Kita seharusnya berani dan ikhlas memberikan waktu di tengah-tengah kesibukan kita masing-masing untuk mengambil bagian dalam tugas *pewartaan Injil* melalui tugas dan perutusan kita masing-masing, baik di dalam keluarga, di tempat kita bekerja bahkan di tengah masyarakat luas, dimana kita hidup bersama dengan banyak orang dengan berbagai keyakinan iman.
Injil Kristus adalah terang bagi iman kita dalam mewujudnyatakan panggilan itu.
Semboyan kita adalah *seratus persen Nasrani dan seratus persen Indonesia*.
Semuanya kita lakukan dengan penuh sukacita, bukan terpaksa,sebagai konsekwensi dari iman kita kepada Yesus dan untuk kemuliaanNya, bukan untuk memegahkan diri sendiri.
Marilah berdoa:
Allah Bapa di surga, ampunilah segala kekurangan kami dan berkenanlah menerangi hati dan pikiran kami untuk memiliki keberanian mewartakan Injil Kristus demi memuliakan namaHu. Amin.
*PD Autopia Malang*
*Susi Indung*.
Komentar
Posting Komentar