3975 Regi : UPAYA UNTUK HIDUP MAKSIMAL
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach.
Selamat pagi para saudaraku kekasih Kristus, tema renungan pagi ini :
*UPAYA UNTUK HIDUP MAKSIMAL*
Bacaan firman diambil dari:
*Matius 5:48 (TB)*
Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."
Pernah ada ungkapan, "Jangan hidup seperti kulkas yang digunakan untuk menyimpan baju".
Maksudnya hendaklah kita hidup sebagaimana seharusnya kita hidup. Jangan menyia-nyiakan potensi atau talenta yang sudah Tuhan berikan kepada kita.
Misalnya jika kulkas dipergunakan untuk menyimpan baju, itu berarti kemampuan atau potensi yang ada dalam diri seseorang telah disia-siakan.
Demikian juga dalam kehidupan iman kita.
Tuhan menghendaki agar kita menjadi sempurna. Hal ini dapat diartikan bahwa Tuhan ingin agar kita hidup maksimal sesuai dengan rencanaNya. Kita tidak boleh asal hidup semau hati kita dengan menyia-nyiakan potensi yang Tuhan telah berikan. Kita harus terus-menerus berkembang sampai maksimal untuk kemuliaan Tuhan.
Itu berarti kita *bersedia berubah*, tidak hidup sebagai manusia duniawi, tetapi menjadi manusia yang hidup dalam firmanNya supaya ada perbedaan dengan orang yang hidup tidak mengenal Allah sebagaimana firmanNya.
*Roma 12:2 (TB)*
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Hidup kita adalah untuk menyenangkan hati Tuhan, artinya hidup harus seturut rancangan dan kehendakNya yang pasti sempurna. Kristus telah memberikan teladan dalam hidupNya dengan tidak mencari kesenangan diri sendiri. Dia rela menerima siksaan dunia demi kemuliaan Allah Bapa.
*Roma 15:1-3 (TB)*
Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri.
Setiap orang di antara kita harus mencari kesenangan sesama kita demi kebaikannya untuk membangunnya.
Karena Kristus juga tidak mencari kesenangan-Nya sendiri, tetapi seperti ada tertulis: "Kata-kata cercaan mereka, yang mencerca Engkau, telah mengenai aku."
Mari kita berjuang mengembangkan talenta kita, bukan untuk menyenangkan diri sendiri tetapi untuk memuliakan Tuhan yang telah memberikan talenta itu kepada kita.
Jika kita diberi talenta sebagai seorang guru atau dokter atau pewarta Injil dan talenta-talenta yang lain, lakukan itu semaksimal mungkin, jangan melakukan yang di luar talenta itu sehingga tidak maksimal hasilnya dan akan sia-sia khususnya di hadapan Tuhan.
Marilah berdoa:
Allah Bapa di surga, ampunilah jika kami salah melangkah dalam hidup ini, karena kami tidak menyadari dan tidak mengembangkan talenta anugerah Bapa.
Mohon bimbinglah kami untuk dapat mengembangkan talenta kami sehingga hidup kami berkenan di hadiratHu, dalam nama Bapa, Putera dan Roh Kudus. Amin.
*PD Autopia Malang*
*Susi Indung*.
Komentar
Posting Komentar