3929 Regi : Mencari Kelegaan Ketenangan Hidup

 Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach. 

Tema renungan pagi ini:


*Mencari Kelegaan Ketenangan Hidup*


Bacaan firman dari


*Matius 11:28-30 (TB)*  

Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.

Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.

Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan."



Saudara kita telah memasuki minggu advent atau minggu penantian Kelahiran Tuhan Yesus yang pertama, dimana semua orang menanti Sang Mesias Raja damai yang kedatanganNya diyakini memberikan kelegaan dan ketenangan hidup bagi  dunia. 

Dan IA memberikan undangan secara terbuka kepada semua orang,


*Matius 11:28* 

"Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu."   


Yesus tahu bahwa semua manusia menanggung beban yang berat, yaitu dosa.

Beban yang sama sekali tidak dapat ditanggung sendiri oleh manusia dan hanya Tuhan Yesus lah yang sanggup menanggung beban dosa manusia, melalui pengorbanan-Nya di kayu salib, hingga manusia mendapatkan kelegaan dan ketenangan hidup. 

Yesus Kristus dalam menanggung beban dosa manusia sampai tuntas sebagaimana Ia katakan, "Sudah selesai"


*Yohanes 19:30 (TB)* 

Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya. 


Setelah kita dibebaskan dari beban dosa Tuhan mengganti beban kita dengan beban yang lain yaitu kuk.  

Kuk adalah sepotong kayu yang ditaruh di atas tengkuk sapi, kerbau, kuda atau keledai yang terhubung dengan bajak, pedati atau kereta.  

Selain kuk ada yang disebut  'tali kekang'  atau  'tali les'  yang biasanya dimasukkan ke dalam hidung binatang, atau sebatang besi yang dipasang pada bagian mulut yang terhubung dengan tali.  


Kuk dan tali kekang ini berbicara tentang campur tangan Tuhan, dalam mengarahkan dan menuntun kita, pada jalan-jalan yang dikehendaki-Nya, sebab jika tidak diarahkan dan dituntun, kita cenderung memberontak, menempuh jalan yang salah, menyimpang ke kanan atau ke kiri, karena manusia lebih menuruti keinginan daging daripada tunduk pada pimpinan Roh Kudus.


Sehingga adakalanya Tuhan harus memaksa kita dengan memasang kuk dan tali kekang agar kita mau tunduk pada kehendak-Nya dan tidak menyimpang. 

Contoh:

Yunus, sekalipun mengaku diri:   "Aku seorang Ibrani; aku takut akan TUHAN,"   tetapi ketika ia diperintahkan Tuhan untuk menyampaikan kebenaran kepada orang-orang di Niniwe, ia memilih untuk melarikan diri ke Tarsis menuruti keinginannya 

*Yunus 1:2-3*  


Karena memberontak akhirnya Tuhan harus menaruh  'kuk' kepada Yunus dalam bentuk terjangan angin badai dan ikan besar untuk menyadarkan Yunus atas kesalahan yang telah diperbuatnya, dan mengingatkan kembali akan panggilan Tuhan untuk pergi ke Niniwe.  


Terjangan angin badai dan ikan besar inilah yang mendatangkan kebaikan bagi Yunus, yang membuatnya sadar dan kembali taat kepada kehendak Tuhan!

Untuk itu marilah kita  orang yang telah diselamatkan Tuhan Yesus dan yang dikasihiNya, tidaklah elok kalau masih hidup memakai kuk yang lama hidup seperti Yunus yang tidak taat,  pakailah kuk yang baru yang diberikan Tuhan Yesus dengan hidup taat seturut FirmanNya sebagai tali pengarah, maka kita akan mendapat kelegaan dan ketenangan hidup saat ini maupun yang akan datang. 


Selamat pagi, selamat beraktifitas, Tuhan Yesus memberkati kita, Amin.


*PD Autopia Malang*

eddy mulyono

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR