3969 Regi : Penantian Yang Membahagiakan
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach
Tema renungan pagi ini:
*Penantian Yang Membahagiakan*
Bacaan firman
*Lukas2:21-40*
Nas
*Lukas 2:25 (TB)*
Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya,
Penantian merupakan salah satu hal yang sangat menjemukan dalam kehidupan ini. Namun ketika penantian kita terwujud, maka segala kesulitan dalam penantian itu akan hilang dan tergantikan dengan sukacita, bagaikan seorang wanita yg baru melahirkan setelah menunggu 9 bulan dengan berbagai sakit yang menyertainya.
Apa yang harus kita lakukan ketika menantikan sesuatu dari Tuhan?
Injil Lukas terkenal dalam menyoroti tokoh-tokoh yang marjinal (“kurang diperhitungkan oleh masyarakat”). Misalnya, Simeon, seorang imam yang bertemu dengan bayi Yesus. Kisahnya tidak ditemukan dalam ketiga Injil yang lain.
Apa yang dapat kita pelajari dari kisah hidup Simeon?
*Siapa Simeon* (ay. 25-26). Simeon dituliskan sebagai:
1) Orang lanjut usia dan benar (tidak dijelelaskan usia tepatnya). Bukan saja menekankan pembenaran di dalam Tuhan (iman teguh), tetapi bertindak benar dalam kehidupan sehari-hari (secara praktis);
2) Orang yang saleh (taat &setia pada Tuhan dan rendah hati);
3) Menantikan penghiburan (kelepasan) dengan tekun bagi Israel;
4) Dipenuhi oleh Roh Kudus.
*Apakah ke-empat “identitas” ini ada pada kita?*
*Suka memuji Allah* (ay. 28-32). Isi nyanyian Simeon:
1) Menyiratkan siapa dirinya di hadapan Allah. Dia hanyalah hamba dan Allah adalah tuan-Nya; 2) Mengungkapkan permohonan kematiannya (sudah tua), tetapi juga menyatakan kepuasan dalam pertemuan dengan Juru Selamat.
*Ungkapan pujian Simeon sebagai orang yang dipenuhi Roh Kudus namun sangat rendah hati*
*Tindakannya* (ay. 33-35).
Setelah ketemu dengan Sang Mesias Simeon memberkati Maria dan Yusuf namun juga menyatakan bahwa kedepan ada tantangan besar yang akan dihadapi.
Bahwa hidup itu kadang kala, ada kesulitan, kesedihan, dan penderitaan di balik berkat dari Tuhan. Setelah kita menerima berkat keselamatan, tidak berarti tantangan hidup akan lenyap.
Simeon dapat melihat gambaran besar perjalanan imannya yang begitu indah yaitu kemuliaan yang kekal. Simeon begitu ikhlas menerima kematiannya setelah melihat Sang Mesias yang dijanjikan Allah (ayt 25-28)
Apakah yang sedang kita nantikan dan apa yang kita lakukan dalam masa penantian, sesuai dengan kehendak Tuhan yang tertulis dalam Alkitab, dapatkah kita juga menjadi berkat bagi sesama kita?
Mari kita introspeksi diri, agar dalam penantian hidup kita dapat berkenan kepada Allah dan bisa menjadi berkat bagi banyak orang.
Selamat pagi, selamat beraktifitas, Tuhan Yesus memberkati kita , AMIN!
*PD Autopia Malang*
_eddy mulyono _
Komentar
Posting Komentar