3949 Regi : MENJADI ANAK KESAYANGAN
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach.
Renungan pagi ini bertema
*MENJADI ANAK KESAYANGAN*
Diambil dari
*Maleakhi 3:17* (TB) Mereka akan menjadi milik kesayangan-Ku sendiri, firman TUHAN semesta alam, pada hari yang Kusiapkan. Aku akan mengasihani mereka sama seperti seseorang menyayangi anaknya yang melayani dia.
Saudaraku kekasih Kristus,
Bagi sebagian orang, memiliki hewan piaraan adalah hobi yang menyenangkan. Orang biasa memelihara anjing, kucing, kelinci, hamster, kura-kura, burung berkicau, bahkan hingga yang paling ekstrem seperti ular. Hewan tersebut dipelihara sedemikian rupa. Bahkan jika mengalami sakit, si pemilik tak segan-segan membawa ke dokter hewan dengan harapan hewan kesayangan itu kembali sehat. Sang pemilik pun rela merogoh kocek tanpa berpikir rugi asal hewan miliknya selamat.
Saudaraku, dalam ayat di atas dikemukakan sedemikian sayangnya Tuhan Yesus kepada kita anak kesayangan-Nya ini. Tuhan Yesus rela menderita, memikul salib, dan wafat di kayu salib. Tujuannya hanya satu: agar kita selamat.
Namun, bagaimanakah jawaban kita atas kasih dan perhatian Tuhan Yesus yang sedemikian besar itu? Sudahkah kita membalasnya?
Jika kita burung berkicau, apakah kita sudah menyajikan konser terindah di waktu pagi sebagaimana burung cucak rowo atau kutilang kesayangan?
Jika kita ini seumpama seekor anjing, sudahkah kita memiliki kesetiaan sebagaimana sifat anjing yang setia kepada majikannya?
Atau kita justru kalah jika dibandingkan dengan perilaku hewan kesayangan?
Kita bukan sekadar hewan kesayangan, melainkan anak kesayangan yang kelak dicadangkan warisan surga, bukan? Nah, mari kita berintrospeksi diri. Apakah kita sudah menyenangkan hati Tuhan Yesus? Bagaimana tutur kata, sifat, dan sikap hidup sehari-hari yang kita lakukan?
Apakah sudah mencerminkan bahwa kita anak kesayangan-Nya?
Atau, jangan-jangan kita malah menjadi anak durhaka?
Marilah kita semakin mendekat kepada Tuhan Yesus, sebab dari pada-Nyalah sumber segala kekuatan dan kemampuan kita
*Ibrani 10:25* (TB) Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.
Dengan senantiasa bermohon agar Tuhan Yesus memampukan kita menjadi anak kesayangan yang bisa diandalkan.
Selamat pagi, selamat beraktivitas, Tuhan Yesus memberkati, amin.
*PD AUTOPIA MALANG*
Ninik SR
Komentar
Posting Komentar