3665 Regi : Antara Takut, Percaya dan Mengucap Syukur

 Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach.

Kiranya damai sejahtera dari Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus dianugerahkan bagi kita semua.


Judul renungan pagi hari ini : 


*Antara Takut, Percaya dan Mengucap Syukur*


Bacaan Alkitab: 


*Markus 4: 35-41*


Nats


*Markus 4: 40* TB

Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?”


Para kekasih Kristus, bacaan Alkitab di atas menceritakan tentang Yesus mengajak murid-murid-Nya bertolak ke seberang dan di tengah kelelahan-Nya secara fisik sebagai manusia Ia tertidur di dalam perahu itu. Sesaat kemudian datanglah badai mengamuk hingga air masuk ke perahu. Dalam kondisi amat ketakutan para murid membangunkan Yesus dengan mengatakan: _"Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?"_ 

Oleh karenanya, setelah meredakan angin ribut itu, Yesus marah kepada murid-murid-Nya dengan mengucapkan: _"Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?”_


Pertanyaan Yesus itu wajar, karena para murid sebetulnya telah mengetahui bahkan menyaksikan mujizat-mujizat yang telah dilakukan-Nya, seperti menyembuhkan orang lumpuh, orang sakit kusta, bahkan roh-roh jahat jatuh tersungkur di hadapan-Nya, ketika melihat Dia dan roh-roh itu berteriak: “Engkaulah Anak Allah.” Namun, masih saja para murid melupakan kuasa-Nya, seolah belum mengenali-Nya akibat ketakutan terhadap kondisi cuaca yang seakan mengancam kehidupan mereka.


Demikian pulalah keadaan kita saat ini, rasa percaya sebagai orang beriman kepada Tuhan Yesus sirna ketika datang sakit penyakit atau permasalahan yang mengancam kehidupan digantikan rasa takut yang teramat sangat. 

Namun, ingatlah bahwa Allah sering kali menuntun anak-anak-Nya ke tempat di mana kemampuan diri tidak lagi dapat menolong, supaya mereka berseru kepada-Nya dengan iman dan kerendahan hati, sebagaimana yang difirmankan di


*Yeremia 33:3* TB

Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab engkau dan akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan yang tidak terpahami, yakni hal-hal yang tidak kauketahui. 


Seperti kita ketahui apa yang ditelandankan oleh Nuh dan Abraham, meskipun hati mereka berkecamuk, Nuh mengerjakan bahtera pada saat tidak ada hujan di atas gunung dan Abraham mempersembahkan Ishak putra tunggal yang telah 25 tahun ditunggu-tunggu-nya. Hati mereka yang bergejolak, namun sikap mereka taat, setia dan hormat kepada TUHAN, tidak takut terhadap apa yang akan terjadi. Mereka berseru-seru dalam hati, beriman dan kemudian bersyukur setelah melalui peristiwa yang berat itu, sebab mereka yakin bahwa


TUHAN dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan. Ia melakukan kehendak orang-orang yang takut akan Dia, mendengarkan teriak mereka minta tolong dan menyelamatkan mereka. 

*Mazmur 145: 18-19* TB


Para kekasih Kristus, apapun permasalahan yang berat yang tengah kita alami saat ini, janganlah takut, berserulah kepada TUHAN dengan kesetiaan, karena Ia melakukan kehendak orang yang hormat kepada-Nya dan menyelamatkan mereka!


Selamat pagi dan selamat beraktivitas tanpa rasa takut terhadap bahaya apa pun dan dengan cara senantiasa berseru memohon pertolongan kepada TUHAN yang secara pasti akan menyelamatkan kita, kemudian mengucap syukurlah.

Tuhan Yesus memberkati, amin.


*PD Autopia - Malang*

  _gunawanwibisono_

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR