3671 Regi : KEKOSONGAN HATI
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach.
Tema Renungan Pagi ini
*KEKOSONGAN HATI*
FirmanNya dari
*Pengkhotbah 2:10* (TB)
Aku tidak merintangi mataku dari apa pun yang dikehendakinya, dan aku tidak menahan hatiku dari sukacita apa pun, sebab hatiku bersukacita karena segala jerih payahku. Itulah buah segala jerih payahku.
Ketika menulis kitab Pengkhotbah, Raja Salomo sudah tua. Segala sesuatu yang diinginkan manusia, khususnya laki-laki, telah dirasakan dan didapatkan oleh Salomo.
Betapa telah terpikatnya Salomo oleh kesia-siaan dunia waktu itu. Dia mengumbar dengan bebas mata dan hatinya dan malah merelakan hubungannya dengan Allah hancur demi mendapatkan kesenangan sesaat.
Pengkhotbah pasal 2 ini menjelaskan segala hal yang dilakukan Salomo.
Segala hal-hal duniawi yang kental dengan hawa nafsu sudah dilakukan dan dialami oleh Salomo.
Namun, sekalipun demikian, ternyata tidak ada damai sejahtera disana, bahkan kata Salomo hanya _kesia-siaan dan usaha menjaring angin._
Ada sebuah kekosongan ruang hati yang tak bisa diisi oleh apapun yang bersifat duniawi.
*Pengkhotbah 2:17* (TB)
Oleh sebab itu aku membenci hidup, karena aku menganggap menyusahkan apa yang dilakukan di bawah matahari, sebab segala sesuatu adalah kesia-siaan dan usaha menjaring angin.
Tanpa campur tangan Allah, benar-benar segala sesuatu adalah sia-sia. Secara duniawi, kehidupan Salomo adalah kemewahan yang sempurna, harta kekayaan tak terbatas, kuasa memerintah sebagai Raja, dikelilingi pasukan yang hebat, juga istri yang amat banyak.. Harta tahta wanita begitu lengkap dalam hidupnya, tetapi berkali-kali dalam kitab Pengkhotbah ditemukan kalimat _"kesia-siaan dan usaha menjaring angin.."_
Saudara terkasih, apa yang kita kejar di dunia ini? Semua kefanaan, semua hal-hal yang nampak oleh mata akan lenyap tak berbekas.. Dan bila yang lenyap ini yang kita kejar, kitapun akan ikut lenyap bersamanya.
Salomo adalah contoh nyata dalam hal ini. Kekayaan dan kemewahan yang sedemikian hebat, tak mampu mengisi kekosongan jiwanya, ada ruang kosong dalam hati Salomo yang tak tergantikan oleh apapun, kecuali dia mengijinkan Allah yang mengisinya.
Mari meneladani Paulus, mengejar hal yang jauh lebih penting, yaitu keselamatan kekal..!
Menganggap bahwa panggilan sorgawi didalam Kristus jauh lebih mulia, sehingga hal-hal yang sebelumnya dimiliki oleh Paulus dianggapnya sebagai sampah.. *Filipi 3:7-8*
Paulus menemukan Harta yang abadi, yang tak tergantikan oleh apapun dan upahnya adalah Mahkota Sorgawi.
*2 Timotius 4:7-8* (TB)
Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.
*Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.*
Mahkota itu untuk kita semua yang mau..
Mau mengisi kekosongan hati dengan kehadiran-Nya,
mau tekun menantikan-Nya, taat dan terus setia sampai akhir..
Selamat Pagi, Selamat Beribadah, tetaplah bersemangat
Tuhan Yesus memberkati, Amin
*PD AUTOPIA Malang*
```hasansantoso```
Komentar
Posting Komentar