49 Rensi: Meninggalkan Kejahatan
Shalom Alaichem b'Shem Yeshua Ha Masiach saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus firman hari ini dengan tema:
2 Timotius 2:19 (TB) Tetapi dasar yang diletakkan Allah itu teguh dan meterainya ialah: "Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya" dan "Setiap orang yang menyebut nama Tuhan hendaklah meninggalkan kejahatan."*
Melalui firman ini kita diingatkan kembali bagaimana seharusnya hidup dihadapan Allah. Mari kita koreksi diri kita seberapa sering kita menyebut nama Tuhan, mungkin dalam sehari tidak terhitung karena kita sebagai orang percaya dalam mengawali aktivitas apapun pasti kita dasari dengan atau dalam nama Tuhan Yesus.
Hal ini adalah suatu yang tepat dan memang sudah seharusnya itu yang dilakukan, namun firman itu juga mengingatkan kita dalam menyebut nama Tuhan sudahkah kita meninggalkan kejahatan???
Adapun bentuk kejahatan dalam hidup kita itu bermacam-macam baik dalam angan, piikiran, ucapan perkataan dan sikap tingkah laku, adakah semuanya itu sudah benar dan tidak ada unsur kejahatan??
Kalau memang sudah tidak ada sungguh luar biasa hidup ini karena apa kita menjadi orang yang sempurna tapi apakah sudah benar diri kita menjadi orang yang sempurna???
Oleh karena itu mari kita koreksi diri kita ini apakah kita sudah benar2 meninggalkan kejahatan, ingat kita sering lupa dengan mulut yang sama kita pakai untuk menyembah dan memuji Tuhan Yesus yang kudus.
Namun dengan mulut yang sama kita pun sering mengutuk dan menghujat sesama maupun Allah seperti firmanNya dalam
Yakobus 3:9-11 (TB) Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah,
dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk. Hal ini, saudara-saudaraku, tidak boleh demikian terjadi.
Adakah sumber memancarkan air tawar dan air pahit dari mata air yang sama? *
Jika ini yang terjadi dalam hidup kita, layakah kita disebut sebagai anak -anak Allah yang seharusnya hidup mencerminkan kekudusan Allah???
Saudaraku untuk hal ini marilah kita belajar dan berusaha sungguh-sungguh untuk mengenal dan memahami Allah kita, kalau hal ini tidak ada dalam diri kita bagaimana kita bisa hidup untuk memuliakan Dia dalam kekudusan kita.
Karena hanya dengan mengenal , memahami dan mengetahui serta mengerti , siapa Allah kita dan apa yang seharusnya kita lakukan maka kita bisa mengoreksi diri kita sendiri.
Bagaimana supaya berkenan dan layak menyebut nama Tuhan dalam setiap aktifitas kita, sehingga kita bisa menjadi teladan bagi orang lain dalam hidup ini, untuk kemuliaan Tuhan Yesus saja.
Hosea 14:10 (TB) Siapa yang bijaksana, biarlah ia memahami semuanya ini; siapa yang paham, biarlah ia mengetahuinya; sebab jalan-jalan TUHAN adalah lurus, dan orang benar menempuhnya, tetapi pemberontak tergelincir di situ. *
Saudaraku untuk menjadi bijaksana dan memahami serta mengetahui siapa Allah kita, teruslah membangun hubungan yang positif dengan Allah dalam Doa, Penyembahan dan Puji-pujian.
Hal ini bisa dilakukan jika kita mempunyai niat yang sungguh dan kerinduan yang mendalam kepada Allah kita, sebagaimana saat kita merindukan orang yang kita cintai atau orang yang lagi kasmaran, tumbuhkanlah sikap dan rasa kasmaran terhadap Allah itu dalam dirimu sebagaiman Daud yang senantiasa merindukan untuk selalu dekat pada Tuhannya
Mazmur 84:11 (TB) Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku dari pada diam di kemah-kemah orang fasik. *
Pertanyaannya sudahkan dalam diri kita mempunyai kerinduan seperti ini??
Jika hal itu ada dalam diri kita. Niscaya kita akan disadarkan oleh Roh Kudus untuk hidup kudus dengan meninggalkan semua kejahatan dalam hidup kita.
Namun jika kita tidak memiliki kerinduan yang seperti Daud bagaimana mungkin kita bisa mengenal Allah dengan benar dan bagaimana mungkin kita bisa meninggalkan kejahatan yang setiap saat mengintai kita.
Ingat bahwa Iblis itu senantiasa berjalan keliling mencari orang-orang yang lengah yang dapat ditelannya, jika sudah ditelan Iblis jelas kita jatuh dalam belenggu dosa dan kita tahu dan mengerti upah dosa adalah maut, yaitu kematian kekal???
Karena itu marilah kita bangun dari tidur kita ,dari mimpi -mimpi kita untuk tidak larut dalam kesenangan duniawi yang seolah-olah menjajikan kedamaian , tapi sadarlah semua itu hanya sementara tidak kekal.
Namun jika menang dari kuasa dosa kitapun akan beroleh penghormatan, kemulian dan mahkota yang sudah Allah janjikan bagi orang-orang yang setia dan orang yang hidunya berkenan kepada Allah yaitu kehidupan kekal dalam kerajaan sorga.
Pilihan ada pada diri kita masing-masing dan upahnya juga ada pada diri kita sendiri, karena itu mohonlah terang Roh Kudus untuk dapat mengerti, memahami ,mengetahui dan dimampukan untuk melakukan apa yang menjadi kehendak dan perintah Nya.
Selamat berlomba untuk meraih hadiah kemenangan sorgawi dengan berusaha hidup kudus dan mengenal Tuhan dengan sungguh-sungguh sehingga kita dilayakan untuk menyebut NamaNya.
Percayalah Allah Bapa sang khalik langit dan bumi yang berkenan menganugerahi kekuatan dan keselamatan dalam Tuhan Yesus sang firman yang hidup dengan kuasa Roh Kudus yang memelihara hati dan pikiranmu sehingga kamu diberi hikmat dan pengetahuan akan kebenaran Allah, senantiasa melimpahi dan merachmatimu dalam setiap tingkah lakumu .Amin
by PD AUTOPIA Malang
Sam w1315 20042016
Komentar
Posting Komentar