41491 Regi : Allah Penolong yang Sejati
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach.
Tema renungan firman Tuhan pagi ini:
*Allah Penolong yang Sejati*.
Bacaan firman:
*Mazmur 28:1-9.*
Nas:
*Mazmur 28:7 (FAYH)*
Dialah kekuatanku dan perisaiku dalam menghadapi setiap bahaya. Aku mempercayakan diri kepada-Nya dan Ia telah menolong aku. Sukacita meluap dalam hatiku sehingga aku bernyanyi-nyanyi memuji Dia.
Saudaraku kekasih Kristus ,sebelum kita bersama merasakan lebih jauh akan kemurahan Allah yang telah dirasakan oleh pemazmur Daud, marilah kita hayati firman Nya :
*Mazmur 18:1 (FAYH)*
Mazmur Daud ini ditulis setelah TUHAN menyelamatkan dia dari musuh-musuhnya yang banyak, termasuk Saul. TUHAN, betapa aku mengasihi Engkau! Karena begitu banyak yang telah Kaulakukan bagiku.
Inilah bukti kasih Allah dalam penyertaan Daud waktu menghadapi kehidupan yang berat dan benar benar sulit.
Dalam Mazmur 28:1.
Pemazmur merasakan ada dalam situasi yang tertekan karena sepertinya Allah berdiam diri dan bisa dikatakan Allah tidak peduli bahkan membisu.Terlebih Daud merasakan dirinya telah ditinggalkan seperti orang mati.
Namun pemazmur tetap bertahan dan tetap mengharapkan Allah mendengar permohonan dan teriakan minta tolong ( ayat 2).
Pemazmur menyatakan iman percayanya, di tengah situasi yang sepertinya tidak berpengharapan.Godaan kuat untuk menyerah begitu besar, namun imanya tidak goyah karena Daud tahu dan yakin akan pertolongan Allah.
Bahkan Daud yakin dan percaya Allah tidak akan membiarkan umatNya binasa.
Perlu diketahui, sesuatu telah terjadi perubahan melalui iman Daud, ratapan dan teriakanya minta tolong berubah menjadi pujian dan sukacita yang diungkapkan dalam *Mazmur 28: 6-9*
Lalu bagaimanakah kita apabila kehidupan ini juga menemui hal hal seperti Daud?.Apa tindakan iman dan langkah kita, mampukah kita meneladani iman Daud?.
Sebab perjalanan hidup manusia di dunia ini, tidak selamanya mulus tanpa hambatan dan rintangan. Di saat kondisi seperti itu tentunya kita membutuhkan pertolongan Allah, yang kadang dirasakan tidak kunjung datang, nyawa ini terasa seperti sudah di ujung tanduk, dengan begitu membuat kita merasa kehilangan akal, sehingga terbersit di hati dan pikiran untuk mencari pertolongan di luar Allah.
Sebagai orang percaya hendaklah kita tetap berdoa dan berseru, walaupun Allah nampaknya membisu atau berdiam diri, sebab apabila kita meninggalkan Allah maka pasti lebih fatal akibatnya, dari penderitaan yang kita alami.
Untuk itu hendaklah kita tidak berhenti berdoa dan terus berharap walaupun Tuhan belum menjawab doa doa kita. Seperti halnya pemazmur Daud percaya bahwa hanya Allahlah sumber kekuatan dan kemenangan iman.
Dengan mengingat sabdaNya:
*Yesaya 26:3-4 (TB)*
Yang hatinya teguh Kaujagai dengan damai sejahtera, sebab kepada-Mulah ia percaya.
Percayalah kepada TUHAN selama-lamanya, sebab TUHAN ALLAH adalah gunung batu yang kekal.
Saudaraku, marilah dalam keadaan apapun senantiasa mempercayakan diri dan sepenuhnya bersandar kepada Sang Penolong Sejati yaitu Allah yang hidup.
Selamat pagi ,selamat beraktivitas, Tuhan Yesus memberkati..Amin
*PD.Autopia Malang*.
ernawati eliyus.
Komentar
Posting Komentar