41475 Regi : Keangkuhan Dibenci Oleh Tuhan

 Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach

Tema renungan pagi ini :


*Keangkuhan Dibenci Oleh Tuhan*


Bacaan firman dari


*Obaja 1-16*


Nas: 


*Obaja 3*

"Keangkuhan hatimu telah memperdayakan engkau, ya engkau yang tinggal di liang-liang batu, di tempat kediamanmu yang tinggi; engkau yang berkata dalam hatimu: 'Siapakah yang sanggup menurunkan aku ke bumi?'"  


     

Obaja, yang berarti hamba Tuhan, adalah nabi yang diperintahkan Tuhan, menyampaikan nubuatan rencana penghukuman Tuhan atas bangsa Edom.  

Edom adalah tetangga selatan Yehuda yang merupakan keturunan Esau, saudara Yakub.  Jadi sesungguhnya orang-orang Edom masih memiliki hubungan kekerabatan dengan Israel, tetapi mereka seringkali membantu pasukan asing untuk menyerang Israel.  Ini merupakan kelanjutan permusuhan berkepanjangan di antara Esau  (bapak orang Edom)  dan Yakub  (bapak ke-12 suku Israel).  

Ketika Yehuda mengalami penderitaan, orang-orang Edom bukannya menolong dan menunjukkan sikap empati, tapi malah bersukacita di atas penderitaan saudaranya itu.  Hal ini menimbulkan murka Tuhan!


Secara geografis Edom merupakan negeri yang aman, terlindung dan sulit diserang musuh karena berada di daerah pegunungan berbatu.  Karena itu orang-orang Edom sangat membanggakan negerinya dan merasa diri kuat.  Mereka berpikir bahwa tidak akan ada bangsa lain yang sanggup mengalahkannya.  Mereka pun menjadi angkuh dan lupa bahwa Tuhan sangat membenci keangkuhan  sebagaimana Yesaya katakan pada


*Yesaya 2:11*

"Manusia yang sombong akan direndahkan, dan orang yang angkuh akan ditundukkan; dan hanya TUHAN sajalah yang maha tinggi pada hari itu."  


Suatu bangsa atau manusia akan mudah sekali diperdaya oleh keangkuhan ketika merasa memiliki segala-galanya:  kekuatan, kekayaan, kedudukan, kepintaran dan sebagainya.  Dari manakah semuanya itu?  Segala sesuatu datangnya hanya dari Tuhan, dan tidak ada sesuatu pun yang ada di dunia ini atau yang kita miliki yang dapat dibanggakan atau sombongkan. 


*Ulangan 8:17 (TB)*  

Maka janganlah kaukatakan dalam hatimu: Kekuasaanku dan kekuatan tangankulah yang membuat aku memperoleh kekayaan ini.


Selanjutnya, kalau bukan karena Tuhan kita tidak mungkin dapat mempertahankan keadaan kita, dan apa yang kita punyai hari ini esok belum tentu ada, karena kekayaan dan kejayaan manusia dapat lenyap dalam sekejap.  Karena itu,  


*Amsal 27:1*

"Janganlah memuji diri karena esok hari, karena engkau tidak tahu apa yang akan terjadi hari itu." 


Saudara2 begitu murka Tuhan terhadap orang yang angkuh, hal itu meremehkan atas kuasa Allah sebagai Sang Pencipta. Disisi lain kita manusia sering tidak menyadari bahwa sebenarnya manusia penuh kelemahan dan keberadaan nya seperti rumput yang segera layu


*Mazmur 90:5-6 (TB)*  

Engkau menghanyutkan manusia; mereka seperti mimpi, seperti rumput yang bertumbuh, 

di waktu pagi berkembang dan bertumbuh, di waktu petang lisut dan layu. 


Namun Allah Maha Pengasih dan Penyayang setia pada janjiNya, seperti yang ditunjukkan kepada bangsa Israel tidak selamanya IA murka bagi orang yang mau bertobat dan merendahkan diri dihadapan Allah, seperti yang dilakukan raja Hizkia


*2 Tawarikh 32:26*

Tetapi ia sadar akan keangkuhannya itu dan merendahkan diri bersama-sama dengan penduduk Yerusalem, sehingga murka TUHAN tidak menimpa mereka pada zaman Hizkia. 


Selamat pagi selamat beraktivitas, marilah dengan rendah hati dan mawas diri kita jalani hidup ini, Tuhan Yesus menyertai dan memberkati kita semua Amin!


*PD Autopia Malang*

_eddy mulyono_

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR