3611 Regi : Hindari Tindakan Vivere Pericoloso

 Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach.

Selamat pagi dan salam sejahtera dalam nama Bapa, Putra dan Roh Kudus.


Judul renungan pagi hari ini adalah: 


*Hindari Tindakan Vivere Pericoloso*


Nas Alkitab:


*Yeremia 52: 12-13* TB

Dalam bulan yang kelima, pada tanggal sepuluh bulan itu--itulah tahun kesembilan belas pemerintahan Nebukadnezar, raja Babel--datanglah Nebuzaradan, kepala pasukan pengawal, yang melayani raja Babel, ke Yerusalem. Ia membakar rumah TUHAN, rumah raja dan segala rumah di Yerusalem; segala rumah orang-orang besar dibakarnya dengan api.



Para kekasih Kristus, frasa _vivere pericoloso,_ berasal dari Bahasa Italia yang berarti hidup menyerempet bahaya. Di Indonesia, frasa ini dipopulerkan oleh Bung Karno pada tahun 1964, sekitar setahun sebelum peristiwa berdarah Gerakan 30 September PKI yang konon merenggut korban jiwa hingga setengah juta jiwa.


Pada bagian akhir sejarah Kerajaan Yehuda, frasa berani menyerempet bahaya dipertontonkan utamanya oleh empat orang raja terakhir, setelah kematian raja Yosia yang mana ke-empatnya merupakan raja-raja yang jahat di mata Allah, mereka adalah raja Yoahas, Yoyakim, Yoyakhin dan Zedekia. 

Keberanian mereka menyerempet bahaya dilakukan melalui ketidaktaatan mereka dalam melakukan penyembahan terhadap TUHAN Allah. Dan yang paling tragis adalah bala tentara Yehuda kocar-kacir sisanya tertangkap, sementara raja Zedekia dipaksa melihat kematian anak-anak-nya sendiri sebelum matanya dibutakan oleh Raja Nebukadnezar. 

Hal menyedihkan lainnya adalah hancurnya kota Yerusalem. Rumah Tuhan dibakar, demikian pula rumah raja dan seluruh rumah orang besar yang ada di sana. Tembok-tembok yang mengelilingi kota Yerusalem dirobohkan tentara Kasdim. Barang-barang berharga di rumah Tuhan dirusak dan dihancurkan, sementara yang bisa mereka bawa diboyong ke Babel. Korban jiwa dan harta benda yang tidak terkira dialami oleh Yehuda dan ini merupakan akhir dari kedua suku Israel di selatan.


Keadaan ini menyiratkan bahwa Allah tidak menyayangkan anak-anak-Nya, ketika mereka _vivere pericoloso_ dengan terus berbuat dosa, sebab hal itu berarti tidak menghormati kemuliaan TUHAN Allah. Untuk apa bait Allah tetap ada, jika dalam hati mereka sudah mengabaikan perintah TUHAN.


Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?

*1 Korintus 3: 16* TB


Para kekasih Kristus, kondisi seperti yang dialami Yehuda ini akan terulang pada zaman kita ini, apabila kita ber- _vivere pericoloso_ hati kita sudah tidak lagi berpaut kepada-Nya. Karenanya, marilah sungguh-sungguh kita berupaya menyenangkan hati Allah dengan berjuang keras hidup menghormati TUHAN Allah, hidup benar serta bergaul dengan firman-firman-Nya.


Agar bait Allah di dalam diri kita tetap tegak berdiri, karena Allah mengetahui hati kita.


Selamat beraktivitas dalam penyertaan Roh Kudus pada sepanjang hari ini, Tuhan Yesus memberkati kita amin.


*PD Autopia – Malang*

_gunawanwibisono_

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR