3603 Regi : TEGAK BERDIRI DI TENGAH PENDERITAAN

 Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach.

Renungan pagi ini dengan tema:


*TEGAK BERDIRI DI TENGAH PENDERITAAN.*


Dasar firman:


*Rut 2:2 (TB)*

Maka Rut, perempuan Moab itu, berkata kepada Naomi: "Biarkanlah aku pergi ke ladang memungut bulir-bulir jelai di belakang orang yang murah hati kepadaku." Dan sahut Naomi kepadanya: "Pergilah, anakku."


Saudaraku kekasih Kristus,

Rut adalah menantu naomi.

Keadaan yang pahit dialami mereka.

Naomi telah kehilangan  Elimelekh, suaminya. Sementara Rut telah menjanda karena Kilyon suaminya juga telah tiada.

Naomi memutuskan kembali ke Betlehem kampung halamannya, dan Rut telah berjanji setia mengikut mertuanya kemanapun pergi.

Bahkan Rut berketetapan hati,"...Allahmulah,Allahku..."


Betlehem,adalah sesuatu yang asing bagi Rut.

Ia tak dapat menggantungkan hidupnya kepada Naomi yang lemah baik secara fisik karena usia, maupun kondisi sosial ekonomi yang memprihatinkan. 

Perjalanan untuk setia mendampingi dan mengasihi Naomi, mertuanya harus dibayar dengan melewati pahitnya kehidupan.


Saudaraku kekasih Kristus,

Akankah Rut meratapi nasib hidupnya ? Akankah ia memutuskan untuk kembali ke Moab, kampung halamannya?

Tidak. Ia tidak mau terlarut dan tenggelam dalam kesedihan,dan kemurungan.

Ia memilih untuk bangkit.

Dengan berdoa dan mohon restu ibu mertuanya,ia berangkat, melangkahkan kaki  pergi ke ladang untuk memetik bulir bulir jelai di belakang penyabit penyabit.


*Rut 2:2 (TB)*  

Maka Rut, perempuan Moab itu, berkata kepada Naomi: "Biarkanlah aku pergi ke ladang memungut bulir-bulir jelai di belakang orang yang murah hati kepadaku." Dan sahut Naomi kepadanya: "Pergilah, anakku."


Rut dengan tulus bekerja mengumpulkan bulir jelai yang disisakan penyabit, suatu pekerjaan yang dipandang rendah oleh orang kebanyakan,demi kelangsungan hidup berdua.


Saudaraku kekasih Kristus,

Ketika perjalanan hidup melewati pergumulan, penderitaan, ataupun kegagalan, apakah yang kita lakukan?

meratapi, menyesali hidup, terlarut dalam kemurungan dan kekecewaan, menyalahkan, mengutuki orang lain, bahkan menuduh Allah berbuat yang kurang patut?

Sikap yang demikian akan membuat hidup semakin terpuruk.


*Amsal 24:10 (TB)* 

Jika engkau tawar hati pada masa kesesakan, kecillah kekuatanmu. 


Ataukah meneladan Rut,

Ia memilih untuk bangkit dan berjuang dalam penyertaan Allah.

Ia berani melupakan, menghapus,semua kenangan, trauma, di masa lampau. Ia telah memulai yang baru sekalipun harus dimulai dari titik awal.

Atas doa dan semangat dari Naomi,serta ketekunan, keuletan, jiwa pantang menyerah, Rut  dapat berhasil dalam hidupnya.

Tuhan memberkatinya.

Ketika tiba waktu Tuhan,ia dipertemukan dengan Boas, seorang petani kaya yang dikenal baik di lingkungannya. Pada gilirannya keluarga ini dipakai Allah.

Dari keturunannya lahirlah Daud, raja Israel yang diberkati, bahkan terlahir Kristus, keturunan Daud.


Saudaraku kekasih Kristus,

Ketika padang gurun, harus kita lewati, mari tetap yakin penyertaan Allah memberi kekuatan,dan semangat untuk bangkit,berjuang hingga kesudahannya.


*Yesaya 12:2-3 (TB)*

Sungguh, Allah itu keselamatanku; aku percaya dengan tidak gementar, sebab TUHAN ALLAH itu kekuatanku dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku." 

Maka kamu akan menimba air dengan kegirangan dari mata air keselamatan. 


Selamat berjuang menghadapi kepahitan hidup, undanglah Roh Kudus untuk memberikan kekuatan dan pertolongan agar sukacita dan damai sejahtera Kristus melingkupi hidup kita.

Tuhan Yesus memberkati,

Amin.


*PD AUTOPIA MALANG*

dwicahyono.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR