3571 Regi : LAHIR DARI ALLAH
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach.
Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Renungan pagi ini berjudul:
*LAHIR DARI ALLAH*
Firman Tuhan:
*1 Yohanes 3: 9* TB
Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah.
Para kekasih Kristus, perjuangan seorang ibu dalam melahirkan bayinya sering diibaratkan sebagai perjuangan hidup dan mati. Namun, hal itu tidak bisa dihindari, meskipun terdapat banyak resiko yang dihadapi para ibu selama proses persalinan. Didorong atas kerinduan orang tua memperoleh keturunan yang anak itu mencirikan sifat dan karakter bahkan rupa wajah yang dimiliki orang tua.
Demikian pula pada firman di atas, setiap orang yang lahir dari Allah memiliki benih ilahi yang tidak dapat berbuat dosa, karena lahir dari Allah.
Kata “dosa” yang digunakan pada kalimat tersebut berasal dari kata: hamartano (Yun.) yang menunjukkan tindakan yang terus-menerus berlangsung hingga saat ini. Sehingga penekanan Yohanes dalam ayat ini adalah: Allah tidak mungkin dapat hadir di dalam diri seseorang yang mempunyai cara hidup mengulang-ulang dosa yang diperbuatnya tanpa henti. Mengingini Allah tinggal di dalam dirinya, sementara perbuatan dosa terus-menerus dilakukan, merupakan suatu kemustahilan rohani.
Karena itu dikatakan dalam
*1Yohanes 3: 6* TB
Karena itu setiap orang yang tetap berada di dalam Dia, tidak berbuat dosa lagi; setiap orang yang tetap berbuat dosa, tidak melihat dan tidak mengenal Dia.
Lebih jauh, Matius menegaskan:
*Matius 5: 8* TB
Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.
Pengertian suci hatinya di sini adalah orang-orang yang perkataannya sesuai dengan tindakannya, tidak terdapat kebohongan dalam dirinya. Sebaliknya Markus menggambarkan:
"Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang-orang munafik! Sebab ada tertulis: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.
*Markus 7: 6* TB
Oleh karenanya, sebagaimana Daud meminta kepada Allah agar menyelidiki hatinya dan mengujinya, serta mengenali pikirannya dan melihat apakah ada yang salah; kemudian selanjutnya memohon tuntunan menuju jalan yang kekal:
Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku; lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!
*Mazmur 139: 23-24* TB
Marilah kita dengan segenap kerendahan hati memohon pentahiran diri setiap saat *(Mazmur 51: 12-14)* dan selanjutnya memberanikan diri untuk mengutarakan permohonan seperti Maz. 139: 34-35 di atas. Agar tuntunan-Nya menuju jalan yang kekal kita alami sejak saat ini.
Sebab kita lahir dari Allah, maka marilah senantiasa berjuang untuk menumbuhkan benih ilahi di dalam diri kita masing-masing agar semakin berkembang, sehingga dosa semakin kita jauhi.
Selamat pagi dan selamat beraktivitas.
Tuhan Yesus memberkati amin
*PD Autopia – Malang*
_gunawanwibisono_
Komentar
Posting Komentar