3569 Regi : Ada niat hati dan tekad
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach.
Tema Renungan firman pagi ini:
*Ada niat hati dan tekad*.
Bacaan firman dari
*Lukas :19:1-10.*
Nats:
*Lukas 19:4 (TB)*
Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ.
Kisah cerita Zakheus sudah tidak asing lagi bagi kita dan banyak pelajaran iman yang bisa kita petik dan kita rasakan dari kisah Zakheus.
Kehidupan Zakheus sebagai kepala pemungut cukai mempunyai hak, kuasa dan wewenang yang semena mena untuk menarik pajak dan banyak menyalahi aturan yang dilakukannya, sehingga banyak rakyat yang menderita.
Saudaraku kekasih Kristus, dalam cerita singkat tentang Zakheus yang dengan tiba tiba, hatinya tergerak ingin melihat siapa Yesus itu, yang akan melintasi kota Yerikho dalam perjalanan pelayanaNya.
Zakheus memiliki tekad dan niat untuk bertemu dan melihat Tuhan Yesus.
Kerinduan hati Zhakeus diketahui Tuhan Yesus sehingga Tuhan Yesus memanggilnya dan berkenan menumpang di rumah Zakheus untuk memberikan keselamatan pada Zakheus dan seisi rumahnya.
Tuhan Yesus juga menunggu kita semua, untuk memiliki hati seperti Zakheus yang mau menyadari akan dirinya, hidup dalam pertobatan menyesali apa yang telah dilakukan yang tidak berkenan pada Tuhan Yesus. Sebab kita ini tak ubahnya seperti Zakheus zaman sekarang, yang banyak sekali melakukan dosa dan pelanggaran, menyakiti hati sesama dan merugikan orang lain, karena merasa apa yang kita lakukan ini sudah benar sebagaimana dalam
*Amsal 21:2 (TB)*
Setiap jalan orang adalah lurus menurut pandangannya sendiri, tetapi TUHANlah yang menguji hati.
Kembali kita melihat respons Zakheus dalam kerinduan untuk bertemu Tuhan Yesus, dapat dipastikan bahwa Roh kudus sudah bekerja lebih dahulu dalam diri Zakheus.
Perjumpaan Tuhan Yesus dan Zakheus yang membuat Tuhan Yesus mau singgah di rumah Zakheus dikarenakan ada niat hati yang baik dan jujur dalam diri Zakheus, dengan mau mengakui segala dosa-dosa dan pelanggaranya.
Tindakan Zakheus inilah yang perlu kita teladani untuk menjadi orang yang tahu diri, (bhs jawa: ngrumangsani), sebagai orang yang berdosa bahwa apa yang kita lakukan selama ini banyak bertentangan dengan firman Allah.
Pengakuan Zhakeus secara jujur dan tulus, inilah yang dinamakan *pertobatan sejati* seperti dalam sabdaNya:
*1 Yohanes 1:9 (TB)*
Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
Pertobatan sejati yang perlu terus ditindak lanjuti dengan senantiasa menghadirkan Tuhan Yesus Sang firman, untuk menuntun langkah hidup kita.
Keputusan hati Zakheus bukan slogan iman belaka, tetapi ada tindakan nyata yang kesemuanya membuahkan keselamatan jiwa bahkan bagi seisi rumahnya.
Pertobatan sejati adalah respons positif iman terhadap anugerah keselamatan di dalam Yesus Kristus.
Memang perjumpaan dengan Yesus seperti Zakheus tadi menjadikan kita sadar, bahwa hidup kita perlu berubah dan diubah , sehingga memiliki dan menjadi hidup baru.
Apakah kita, juga telah mengalami suatu perubahan hidup yang nyata seperti Zakheus ketika kita memiliki kerinduan untuk bertemu dan bersama Tuhan Yesus?
Marilah saudaraku, senyampang kita masih memiliki nafas hidup, teruslah berjuang untuk menunjukan bukti pertobatan sejati melalui tekad dan niat hati, agar kita mendapatkan hidup kekal.
Selamat pagi, selamat beraktifitas, Tuhan Yesus memberkati kita semua, amin.
*PD.Autopia Malang*
ernawati eliyus.
Komentar
Posting Komentar