3773 Regi : SIAPA PEMENANGNYA?
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach.
Tema renungan pagi ini:
*SIAPA PEMENANGNYA?*
Bacaan firman dari:
*Ibrani 10:5-10*
NAS:
*Mazmur 40:9*
Aku suka melakukan kehendak-Mu, ya Allahku......
Saudara, yang pernah mempunyai seekor anjing, waktu anjing masih kecil pasti suka bermain tarik tambang dengan menggunakan tali karet atau cara lain yang intinya ngajak rebutan. Ia menggigit ujung tali yang satu, sedangkan saya memegang ujung yang lain, ketika saya ingin memenangkan permainan, tarikan saya keraskan sampai tubuhnya terseret. Meskipun demikian, ia tetap bersikeras menggigit untukempertahankan mainan tersebut (gak mau kalah.)
Saudara, hakikat manusia sebagai orang berdosa, atau yang disebut "daging" dalam Alkitab, mempunyai kesamaan dengan anjing tadi, yakni selalu bermain tarik tambang dengan Allah. Sejak dahulu kala, keinginan, perkataan dan perbuatan kita yang harus terjadi seolah berkata "Jadilah kehendakku." Atau, kita melunakkan sifat egois kita dan berkata, "Allah, ubahlah kehendak-Mu."
Bacaan kita menyatakan bagaimana Yesus datang ke dunia untuk melakukan kehendak Bapa sebagai pengganti korban bakaran dan pengampunan dosa, mengalahkan kehendaknya sendiri.
*Ibrani 10:9 (BIMK)* Sesudah itu Kristus berkata, "Inilah Aku, ya Allah! Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu." Jadi Allah menghapuskan segala kurban yang lama itu, dan menggantikannya dengan kurban Kristus.
Yesus selalu ingin melakukan kehendak Bapa-Nya (ayat Nas) Dalam pergumulan-Nya yang berat saat berdoa di taman Getsemani, sesaat sebelum penangkapan dan penyiksaan-Nya, Dia mengalami tarik menarik pikiran mana yang dilakukan, Yesus sebagai anak Allah atau keinginan manusia daging Yesus?? Namun Dia berkata kepada Bapa-Nya, "Biarlah kiranya cawan ini lalu daripada-Ku." Namun selanjutnya Dia melepaskan keinginan-Nya dan menyerahkan segalanya kepada Bapa-Nya, "Tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki" *Markus14:36*
Saudara seorang pendeta menyatakan bahwa kalimat, "Tidak, Tuhan" dan "Ya,Tuhan" dua kata yang kontradiktif.
Kita baru dapat memanggil-Nya, "Tuhan" bila kita berkata, "Ya, Tuhan" dengan sungguh-sungguh.
Adakah kita masih sering mengatakan "Tidak, Tuhan" dalam hidup kita? Jadilah seperti Yesus -- lepaskan keinginan Anda dan biar kehendak Bapa saja yang terjadi walau secara lahiriah kita merugi tetapi batiniah kita semakin kuat. Sebagaimana pengakuan rasul Paulus
*2 Korintus 4:16*
Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.
Paulus tahu hasil akhir kehidupan manusia bila menurut kehendak Tuhan Yesus hidupnya akan beruntung
*Filipi 1:21*
Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.
Saudara dalam hidup kita siapakah pemenangnya kehendak Kristus atau kehendak kita, jawabannya ada pada kita masing².
Selamat pagi semangat berjuang, Tuhan Yesus memberkati amin.
*PD Autopia Malang*
_eddy mulyono_
Komentar
Posting Komentar