42146 Regi: HAUS DAN LAPAR
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach
Tema renungan pagi :
*HAUS DAN LAPAR*
Bacaan:
*Mazmur 107:1-9*
*Nas: Mazmur 107:9*
"sebab dipuaskan-Nya jiwa yang dahaga, dan jiwa yang lapar dikenyangkan-Nya dengan kebaikan."
Saudara bacaan Alkitab pagi ini Mazmur 117:1-9 menggambarkan kelegaan dan kebahagiaan selepas jiwa yang lapar dan haus akibat penindasan, penderitaan yg dialami bangsa Israel dalam pembuangan ke Babil, hidup tidak benar, mereka juga merasakan ketidak adilan sehingga jiwanya rindu bebas dari lapar dan haus, pada ayt 9 Allah mengenyangkan nya.
Saudara jaman sekarang banyak orang berlimpah harta duniawi tapi tidak merasakan kepuasan dan kebahagiaan hidup sejati. Mengapa? Karena hati dan pikirannya hanya tertuju kepada perkara duniawi, yang sampai kapan pun takkan pernah memberi kepuasan, bagaikan orang minum air laut yang terus dahaga, sedangkan perkara-perkara rohani mereka abaikan. Yermia berkata dalam
*Yeremia 2:13,*
"...mereka meninggalkan Aku, sumber air yang hidup, untuk menggali kolam bagi mereka sendiri, yakni kolam yang bocor, yang tidak dapat menahan air."
serta nabi Yesaya berkata dalam
*Yesaya 55:2-3a*
"Mengapa kamu belanjakan uang untuk sesuatu yang bukan roti, dan upah jerih payahmu untuk sesuatu yang tidak mengenyangkan? Dengarkanlah Aku maka kamu akan memakan yang baik dan kamu akan menikmati sajian yang paling lezat. Sendengkanlah telingamu dan datanglah kepada-Ku; dengarkanlah, maka kamu akan hidup!"
Mereka melupakan Tuhan dan bahkan dengan sengaja melupakan Tuhan, yang adalah Sumber Air Hidup Yohanes 4:14 dan Roti Kehidupan. Yohanes 6:35
Tuhan menegaskan bahwa orang-orang yang tidak memiliki rasa lapar dan haus akan kebenaran tidak akan mendapatkan kepuasan sebagaimana dikatakan Tuhan Yesus dalam kotbah dibukit:
*Matius 5:6 (TB)*
Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.
Jadi syarat mendasar untuk mengalami kepuasan hidup dari Allah adalah punya rasa lapar dan haus akan kebenaran. Jika orang tidak punya rasa lapar dan haus akan hidup dalam kebenaran, sampai kapan pun ia tidak akan pernah mendahulukan Kerajaan Sorga dan kebenarannya. Padahal jelas dikatakan bahwa
"Di mana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketenteraman untuk selama-lamanya."
*Yesaya 32:17*
Akibat rasa lapar dan haus akan hidup benar, orang akan dipuaskan hidupnya oleh Tuhan. Kata 'dipuaskan' di sini menunjukkan kata kerja pasif yang artinya bahwa tindakan untuk memuaskan ini, bukan berasal dari diri kita sendiri, melainkan dikerjakan oleh pihak lain yaitu Tuhan terhadap kita. Bagian Tuhan adalah memberikan kepuasan penuh kepada orang-orang yang takut kepada-Nya, sedangkan bagian kita adalah hidup benar serta takut akan Tuhan, serta mencari dan merindukan Dia senantiasa. Ada tertulis:
"...Singa-singa muda merana kelaparan, tetapi orang-orang yang mencari TUHAN, tidak kekurangan sesuatupun yang baik."
*Mazmur 34:11*
Saudara mari kita miliki rasa haus dan lapar akan Tuhan dan kebenaran-Nya, sebagaimana pemazmur rasakan dalam ;
*Mazmur 42:2*
"Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah."
Tuhan Yesus memberkati kita semua amin
*PD Autopia Malang*
_eddy mulyono_
Komentar
Posting Komentar