42135 Regi : Dipilih untuk hidup kudus

 Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach 

Kekasih Kristus.

Renungan firman Tuhan pagi ini, diambil dari


*Efesus 1:4-5 (TB)* 

Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, *supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.*

Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya,


Judul renungan 


*Dipilih untuk hidup kudus*


Mari kita berdoa 


*Tuhan Yesus sumber segala hikmat, ku mohon belas kasih HU berikanlah kepada ku roh hikmat agar aku dapat mengerti, memahami dan mampu melakukan apa yang menjadi kehendak HU, terimakasih Bapa amin*


Betapa indah dan mulia karya Allah bagi orang orang pilihan-Nya,  bahwa mereka telah dipilih ditentukan sebelum dunia dijadikan,  artinya memang sudah ditentukan siapa yang akan dipilih sejak mulanya agar mereka hidup kudus, tak bercacat di hadapan-Nya.

Kita tahu bahwa sebagai manusia yang jatuh ke dalam dosa tidak akan dapat membebaskan diri kita dari dosa, bahkan apapun yang kita miliki sekalipun nyawa kita, tidak dapat untuk membayar, menebus dosa-dosa kita karena terlalu mahal harga pembebasan nyawa kita sebagaimana difirmankan dalam 


*Mazmur 49:8-9 (TB)* 

⁸Tidak seorang pun dapat membebaskan dirinya, atau memberikan tebusan kepada Allah ganti nyawanya, 

⁹karena terlalu mahal harga pembebasan nyawanya, dan tidak memadai untuk selama-lamanya.


Jika demikian tentunya tidak seorangpun yang akan selamat, oleh karena itu Kasih Allahlah yang sanggup menyelamatkan manusia dari hukum dosa dan itu diwujudkan dalam diri Kristus Yesus AnakNya yang tunggal untuk menebus dosa manusia mati disalib dan bangkit pada hari yang ke tiga, jadi semua hanya kasih karunia Allah bukan usaha dan kekuatan manusia untuk bisa selamat terbebas dari hukum dosa seperti yang telah difirmankan dalam 


*Efesus 2:8-9 (TB)*  

Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, 

itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri. 


Jadi semua itu hanya kasih karunia Allah,  sekarang bagaimana kita yang telah  diselamatkan ini membalas kasih karunia Allah itu, tentunya sebagaimana rancangan Allah pada mulanya, kita harus hidup kudus, tak bercacat, bercela di hadapan Allah. 

Mungkin kita bertanya mana bisa itu terjadi lha kita masih hidup di dunia,  butuh ini butuh itu dan lainnya. Memang kalau kita hanya berfokus pada pikiran daging kita pasti semua akan sia-sia dan gagal total.


Ingat firman di atas bagaimana rencana Allah terhadap orang orang yang dipanggil dan dipilihNya yaitu *supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.* 

Pertanyaannya jika Allah yang menghendaki kita hidup kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya apa itu tidak mungkin terjadi?

Pastinya akan dapat terjadi tinggal apakah kita mau melakukan perintah dan petunjuk Tuhan bagaimana supaya kita bisa hidup kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. Salah satu petunjuk atau perintah yang harus kita lakukan adalah seperti yang tertulis dalam 


*Ibrani 12:14 (TB)*  

Berusahalah *hidup damai dengan semua orang* dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan.


Sekarang jika kita mau hidup berdamai dengan semua orang berarti kita harus memiliki kasih, kerendahan hati, mau mengampuni, sabar bahkan mau menganggap orang lain lebih utama dari diri kita sendiri dan kita juga harus membuang segala keakuan kita yang sering merasa sebagai orang yang paling dibutuhkan, minta dihormati, diagungkan karena memiliki talenta yang lebih dari orang lain dan harus mau membuang segala kejahatan serta akar pahit dalam hidup kita. 

Hal ini akan dapat kita lakukan jika kita mau tinggal melekat pada Tuhan Yesus sebab di luar Kristus kita tidak dapat berbuat apa-apa seperti yang tertulis dalam 


*Yohanes 15:4-5 (TB)*  

Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.

Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.


Untuk mau tinggal di dalam Tuhan Yesus diperlukan ketaatan dan kesetiaan bagaimana kita membangun hubungan dengan-Nya. Ini tidak mudah dilakukan karena kita betul betul harus memiliki komitmen yang sungguh bagaimana kita mau taat mendengar dan melakukan suara Tuhan lewat firman-Nya, jika ini dapat kita kerjakan dengan betul maka pilihan Allah menjadikan kita hidup kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya akan dapat terjadi.


Kunci dari semuanya itu adalah adanya kemauan, ketaatan dan kesetiaan untuk melakukan kehendak Bapa dalam hidup ini supaya kita benar benar hidup kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.

Undanglah Roh Kudus untuk menuntun dan memampukan kita melakukan rencana Allah dalam hidup ini.


Selamat pagi, selamat beraktivitas 

Tuhan Yesus memberkati, amin.


*PD.AUTOPIA Malang*

Wibisono

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR