42133 Regi : Mengandalkan Tuhan membuat kesehatan mental yang baik

 Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach. 

Saudara kekasih Kristus, renungan firman pagi ini diambil dari 


*Mazmur 112:1-3 (TB)*  

Haleluya! Berbahagialah orang yang takut akan TUHAN, yang sangat suka kepada segala perintah-Nya. 

Anak cucunya akan perkasa di bumi; angkatan orang benar akan diberkati. 

Harta dan kekayaan ada dalam rumahnya, kebajikannya tetap untuk selamanya. 


Tema : 


*Mengandalkan Tuhan membuat kesehatan mental yang baik* 


Menurut website kementerian kesehatan, definisi dari mental health atau kesehatan mental yang baik adalah kondisi ketika batin kita berada dalam keadaan tentram dan tenang, sehingga memungkinkan kita untuk menikmati kehidupan dan menghargai orang lain di sekitar kita. Seseorang yang bermental sehat dapat menggunakan kemampuan atau potensi dirinya secara maksimal dalam menghadapi tantangan hidup, serta menjalin hubungan positif dengan orang lain. Sebaliknya, orang yang kesehatan mentalnya terganggu akan mengalami gangguan suasana hati, kemampuan berpikir, serta kendali emosi yang pada akhirnya bisa mengarah pada perilaku negatif yang merugikan diri sendiri dan orang lain.


Fakta mengungkapkan saat ini banyak kasus bunuh diri yang berkaitan dengan kesehatan mental yang terganggu. Sebagian besar terjadi pada kelompok anak-anak, remaja dan usia produktif. Bahkan, kasus bunuh diri dilaporkan sebanyak 826 kasus pada tahun 2022, di mana jumlah ini terus meningkat dari tahun ke tahun. Peningkatan kasus ini telah terjadi di sekitar kehidupan kita, bahkan terjadi di lingkungan keluarga pendidik, yang berkecimpung di dunia kesehatan, keluarga rohaniawan atau keluarga yang dianggap baik baik saja di masyarakat. 


Setelah diteliti ternyata kerapuhan kesehatan mental disebabkan oleh depresi, kecemasan  dan gangguan perilaku. 

Karena itu kita perlu waspada dengan melihat kembali apakah hubungan kita dengan sesama atau keluarga dalam keadaan yang baik. 

Sudahkah kita sungguh - sungguh melakukan firman Tuhan Yesus  khususnya dalam hubungan antara suami, istri dan anak - anak sebagai satu kesatuan keluarga yang saling memperhatikan, saling mendukung dan penuh kasih mesra di tengah kesibukan kita yang padat. Seperti yang dikehendaki Tuhan dalam kitab 

*Kolose 3: 18 - 21 dan 23.* 


Jika firman ini dilakukan dalam keluarga maka akan tercipta hubungan yang indah yaitu saling mengasihi yang membuat komunikasi yang terbuka.  

Sebagai contoh: setiap anggota keluarga rela berjuang menyisihkan waktu untuk sabar menjadi pendengar. Supaya yang curhat tidak merasa takut, ditolak, dihakimi atau tidak diperhatikan. Tetapi dapat saling menerima kekurangan dan kelebihan masing-masing.  Bentuk hubungan ini akan mendukung  keluarga menjadi tempat yang nyaman juga aman. Karena itu penting bagi kita untuk terus berusaha mendekatkan diri kepada Tuhan dan mengandalkanNya sehingga kita dapat menguasai diri menghadapi segala tekanan kehidupan untuk menjadi tenang untuk dapat berdoa. 


*1 Petrus 4:7 (TB)*  Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.


Menguasai diri dengan menyerahkan diri seutuhnya kepada Tuhan memerlukan tekad yang kuat. Hal ini perlu juga dorongan dari orang di sekitar karena ini bentuk saling mengasihi apakah dalam keluarga ataupun komunitas terdekat. 

Marilah kita mengubah diri kita menjadi pribadi yang tekun mencari Tuhan sehingga iman kita bertambah kuat. Supaya pribadi baru ini dapat mengalirkan kasih Kristus yang peduli untuk mengasihi dan menjadi pendengar yang baik bagi curhatan keluarga atau sesama. Sehingga dapat membawa jiwa yang rapuh kepada Tuhan Yesus untuk diselamatkan dan terhindar dari kebinasaan kekal, salah satunya dengan bunuh diri. Inilah yang menyenangkan hati Tuhan. 


*Yesaya 41:10 (TB)*  

janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan. 


Selamat beraktivitas dan selamat mengandalkan Tuhan yang selalu menyertai dan siap sedia menolong tanpa balasan. Tuhan Yesus memberkati. 


 *PD Autopia Malang* 

 *Wita*

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR