3425 Regi : KEKERASAN HATI MENDATANGKAN MALAPETAKA
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach.
Renungan firman pagi ini dengan tema
*KEKERASAN HATI MENDATANGKAN MALAPETAKA*
Di ambil dari
*Amsal 28:14* (TB)
Berbahagialah orang yang senantiasa takut akan TUHAN, tetapi orang yang MENGERASKAN HATINYA akan jatuh ke dalam malapetaka.
*Keluaran 5:2* (TB)
Tetapi Firaun berkata: *"Siapakah TUHAN itu yang harus kudengarkan firman-Nya* untuk membiarkan orang Israel pergi? *Tidak kenal aku TUHAN* itu dan tidak juga aku akan membiarkan orang Israel pergi."
Sepuluh tulah yang dihajarkan Allah kepada Mesir begitu luar biasa. Tulah demi tulah dijatuhkan kepada Mesir supaya Firaun yang keras hatinya itu mau melepaskan bangsa Israel. Sembilan tulah awal, yang sangat hebat dan mengerikan ditimpakan kepada Mesir dan Firaun tetap berkeras, menantang kekuatan Allah. Betapa kerasnya hati Firaun, yang di awal-awal pengutusan Musa telah menolak dengan tegas kehendak dan Firman Allah.
Dia tidak memikirkan nasib rakyatnya yang ikut menderita karena tulah-tulah yang terjadi karena kebebalan hatinya. Sembilan tulah awal telah menjungkirbalikkan Mesir, dan barulah pada tulah terakhir, tulah ke sepuluh, Firaun melepaskan bangsa Israel.
Mengapa menunggu keadaan hancur lebur dulu baru mau menuruti kehendak Allah?
Firaun adalah contoh yang jelas bagaimana prinsip kebenaran ilahi terjadi. Ketika seseorang dengan sengaja menolak Allah atau firman-Nya, seketika itu juga hatinya akan mengeras. Mengapa? Karena penolakan itu membuka pintu yang lebar bagi iblis masuk dan menguasai hatinya. Dan bila iblis telah menguasai, segala hal yang mengacu kepada Firman dan kebenaran akan tertolak, segala teguran tidak akan diindahkannya. Jadi, "Allah mengeraskan hati" itu tidak sewenang-wenang. Allah bertindak sesuai dengan prinsip kebenaran-Nya, bahwa hati manusia akan dikeraskan ketika Allah sudah menarik kasih karunia-Nya, dan giliran Iblis yang menguasai langkah seseorang.
Melawan batas otoritas Tuhan yang tak terbatas, sungguh suatu hal yang "bodoh". Menunggu hal yang buruk menimpa baru sadar. Bukankah ini suatu hal yang mengerikan, karena itu ingatlah firman Tuhan dalam
*Yeremia 13:16* (TB)
Permuliakanlah TUHAN, Allahmu, sebelum Ia membuat hari menjadi gelap, sebelum kakimu tersandung di atas bukit-bukit yang diliputi senja, sementara kamu menanti-nantikan terang, tetapi Ia menjadikan hari kelam pekat dan mengubahnya menjadi gelap gulita.
Pada akhirnya, ketika kekerasan hati telah mencapai batas kesabaran Allah, maka tulah terakhir itu pasti datang. Dan tulah terakhir pastilah hebat. Ketika tulah ke sepuluh dijatuhkan, Firaun baru mau melepaskan Israel, tapi, ternyata dia tidak rela. Kematian semua anak sulung di seluruh penjuru Mesir tidak menyurutkan nyalinya untuk ingin terus menguasai bangsa Israel, sehingga Firaun mengejar sampai ke Laut Teberau. Di sinilah sebenarnya hukuman terakhir itu. Allah mengubur mereka hidup-hidup, ditelan keganasan laut Teberau. Tak seorangpun dari mereka yang hidup..
Saudara terkasih.. Contoh sudah jelas. Ada pepatah _"orang cerdik belajar dari pengalaman, orang bijak belajar dari pengalaman orang lain.."_ Adalah lebih bijak manakala kita mau bercermin dari Alkitab, di mana semua contoh telah digambarkan dengan gamblang oleh Allah.
Mari, janganlah kita mengeraskan hati, karena dampaknya sungguh ngeri, seperti dalam
*Ibrani 3:15,18* (TB)
15)Tetapi apabila pernah dikatakan: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman",*
18) Dan siapakah yang telah Ia sumpahi, bahwa *mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Nya?* Bukankah mereka yang tidak taat?
Selamat pagi, Selamat Beribadah, tetaplah Bersemangat..!
Tuhan Yesus memberkati. Amin
*PD AUTOPIA Malang*
```hasansantoso```
Komentar
Posting Komentar