3383 Regi : Memperhatikan Hidup
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach , renungan pagi ini dengan tema:
*Memperhatikan Hidup*
Bacaan firman dari
*Pengkhotbah 9:1-12*
Nats
*Pengkotbah 9:12* "Karena manusia tidak mengetahui waktunya. Seperti ikan yang tertangkap dalam jala yang mencelakakan, dan seperti burung yang tertangkap dalam jerat, begitulah anak-anak manusia terjerat pada waktu yang malang, kalau hal itu menimpa mereka secara tiba-tiba."
Hidup di dunia ini adalah suatu perjalanan yang harus kita tempuh setapak demi setapak, detik demi detik, jam demi jam, hari demi hari, seperti seorang musafir yang sedang menempuh perjalanan panjang dan melelahkan. Terkadang dengan tiba-tiba di tengah perjalanan ia harus berhadapan dengan penyamun yang mencoba menghadang, ada ujian, tantangan dan pencobaan. Oleh karena itu rasul Paulus menasehati
"...Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif,"
*Efesus 5:15*
Kata *'saksama' artinya sangat berhati-hati, penuh ketelitian, penuh kewaspadaan.*
Orang bebal adalah orang yang tidak bijaksana, yang menjalani hidup dengan sembrono, menjalani hidup hanya untuk kepentingan sesaat (saat di dunia saja, setelah kematian tidak dipertimbangkan), hanya memusatkan perhatian kepada perkara-perkara duniawi saja, mengandalkan kekuatan sendiri sehingga hidupnya menyimpang dari kehendak Tuhan.
Orang yang berlaku arif adalah orang yang memperhatikan langkahnya dengan penuh kehati-hatian, setiap keadaan atau peristiwa selalu direspons dengan hati yang benar. Ia berusaha supaya hidupnya berkenan kepada Tuhan, karena itu pandangannya selalu terarah kepada perkara-perkara yang di atas:
".carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada. Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi."
*Kolose 3:1-2*
Orang arif tidak asal menjalani hidup, tapi memperhatikannya dengan saksama agar tetap hidup di jalan-jalan Tuhan. Ia menghargai waktu sebagai berkat yang sangat beharga dari Tuhan. Menghargai waktu berarti menggunakan waktu dan kesempatan dengan sebaik mungkin. Mengapa kita harus menggunakan waktu dengan hati-hati dan sebaik mungkin? "...karena hari-hari ini adalah jahat."
*Efesus 5:16*
Orang arif menjaga pergaulannya, dia menghindari pergaulan bebas yang cenderung untuk berbuat dosa, karena pergaualan buruk cenderung berdosa dan merusak apa yang baik
*1 Korintus 15:33 (TB)* Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.
Saudara mari introspeksi, sepanjang tahun 2020 telah berlalu tak terhitung banyaknya waktu dan kesempatan yang telah kita biarkan berlalu begitu saja tanpa makna.
Jika Tuhan masih memberi kita kesempatan untuk menatap hari esok itu merupakan kesabaran Tuhan agar kita selamat
*2 Petrus 3:15*
Anggaplah kesabaran Tuhan kita sebagai kesempatan bagimu untuk beroleh selamat,........
Sekarang adalah waktu yang tepat untuk kita berlaku bijak, tidak lagi berlaku bebal tetapi menjadi teladan dan menjadi berkat!
*1Timotius 4:12*
Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.
Mari kita sikapi ayat Nats kita dengan benar dan ingatlah pepatah, malang tak dapat ditolak mujur tak dapat diraih, *mendekat kepada Tuhan dengan arif, Tuhan Yesus pasti menyertai dan memberkati.* Amin
*PD Autopia Malang*
_eddy mulyono_
Komentar
Posting Komentar