3387 Regi : IMAN AYUB

 Shalom Aleichem b’Shem Yeshua ha Maschiach.


Renungan pagi, hari ini berjudul: 


*IMAN AYUB*


Bacaan Alkitab: 


*Ayub 1: 1-22*


*Nats:* 


*Ayub 1: 22* (TB)


Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dan tidak menuduh Allah berbuat yang kurang patut.



Para kekasih Kristus, musim penghujan seperti sekarang ini, seringkali kondisi cuaca berubah-ubah. Pagi mendung, siang matahari bersinar cerah, sore hujan tanpa henti hingga malam hari. Perubahan antara mendung, cerah dan hujan bisa bergeser dari pagi ke siang atau dari sore ke malam dst. Dalam kondisi semacam ini kita harus waspada terkait dengan jemuran pakaian, kemacetan jalan, pemadaman arus listrik, bagian rumah yang bocor hingga kemungkinan longsor yang mengakibatkan korban jiwa. 


Irama kehidupan manusia sesungguhnya serupa dengan cuaca yang tidak menentu itu. Kita tidak dapat menduga apa yang akan terjadi dalam waktu beberapa hari, beberapa jam bahkan beberapa menit ke depan. Perubahan bisa mendadak terjadi dalam waktu singkat dan hal itu bisa menimpa siapa saja, tidak terkecuali. Bahkan dapat terjadi dalam kehidupan orang saleh sekalipun.


Ayub yang disebut Allah sebagai orang saleh, jujur, takut akan Allah serta menjauhi kejahatan *(Ayub 1: 1)*,  diperkenankan juga mengalami perubahan hidup yang drastis. 

Pada hari yang sama lembu sapi, keledai, kambing domba, unta-unta, bahkan kesepuluh putra-putri kesayangannya lenyap oleh berbagai sebab; namun Ayub siap dan mengatakan bahwa:

"Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!" Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dan tidak menuduh Allah berbuat yang kurang patut 

*Ayub 1: 21-22*. 


Meskipun dalam perjalanan penderitaannya Ayub sempat terjatuh dalam kebodohan dan kepongahan, namun segera dia meminta maaf dan bertobat. Lalu TUHAN memulihkan keadaan Ayub, …, dan TUHAN memberikan kepada Ayub dua kali lipat dari segala kepunyaannya dahulu 

*Ayub 42: 10*.


Perubahan tak terduga juga dialami oleh para murid Tuhan Yesus, ketika mereka bersama TUHAN menyeberangi danau. Cuaca yang tenang tiba-tiba berubah. Angin taufan mengamuk hebat, sehingga dalam waktu singkat perahu dipenuhi air dan mereka begitu ketakutan. 

Dalam kondisi panik mereka menegur Sang Guru dan berkata kepada-Nya: 

“Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?” Iapun bangun, menghardik angin itu: “Diam! Tenanglah!” Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali. 

*Markus 4: 38-39*.


Alih-alih mendapatkan ganjaran dua kali lipat seperti Ayub, para murid sebaliknya mendapatkan teguran atas ketakutan dan ketidakpercayaan mereka: 

"Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?" ujar Yesus kepada mereka. Merekapun terdiam dalam ketidakpahaman akan siapa gerangan Sang Guru mereka itu 

*Markus 4: 40-41*.


Ditengah kondisi tidak menentu seperti yang kita alami sekarang ini, kita juga diperhadapkan pada pilihan sikap, mau seperti: (1) Ayub; atau (2) para murid ketika menyeberangi danau. 

Iman percaya kita saat ini benar-benar diuji untuk bersikap seperti Ayub yang setelah melalui pencobaan Iblis itu mengatakan: 

“Dahulu, pengetahuanku tentang Engkau hanya kudengar dari orang saja, tetapi sekarang kukenal Engkau dengan berhadapan muka.” 

*Ayub 42: 5 - BIS*;


bukannya:


"Siapa gerangan Orang ini, sehingga angin dan danaupun taat kepada-Nya?"

*Markus 4: 41*. 


Memang, jika dibandingkan dengan Ayub, siapalah kita ini … namun marilah *kita berlatih* untuk *memiliki iman seperti Ayub*. Ia tetap beriman ketika keadaan berubah menjadi sangat buruk. Ayub mengatakan bahwa *Allah tetap baik* dan Ia tidak berbuat sesuatu yang kurang patut terhadap ciptaan-Nya. 

*Iman seperti inilah yang akan memampukan kita bertahan dalam situasi yang paling sulit sekalipun dan akhirnya iman seperti inilah yang akan menyelamatkan kita*. 

Marilah kita berjuang dengan memohon tuntunan Roh Kudus untuk beriman seperti Ayub!

Selamat pagi,selamat beraktifitas, Tuhan Yesus memberkati kita amin.


*PD Autopia Malang*

_gunawanwibisono_

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR