3417 Regi : Percayakanlah sepenuhnya kepada Allah
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach.
Renungan firman Tuhan pagi ini dengan tema:
*Percayakanlah sepenuhnya kepada Allah*.
Bacaan:
*Mazmur 37:5 (TB)* Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak;
Saudara ku kekasih Kristus, apabila kita merenungkan kembali dalam kitab Ayub pasal 7 dengan perikop: *Hidup itu berat*, itulah keadaan manusia yang sebenarnya.
Yang mana kita setiap hari, setiap saat selalu diperhadapkan dengan permasalahan kehidupan yang tidak bisa kita hindari.
Dengan demikian manusia sangat membutuhkan pertolongan atau tempat untuk mengadu *mencurahkan isi hatinya kepada seseorang atau kepada siapapun*.
Hak ini terjadi karena ketidaksiapan iman, akhirnya terjadi suatu kebingungan dalam mengambil langkah dan keputusan.
Berbahagialah kita yang mempunyai Allah yang sangat luar biasa dan baik , sabar menanti kita ,bahkan menyediakan diri dan berkenan menerima segala curahan hati kita seperti dalam sabdaNya:
*Mazmur 62:9 (TB)* Percayalah kepada-Nya setiap waktu, hai umat, curahkanlah isi hatimu di hadapan-Nya; Allah ialah tempat perlindungan kita. Sela
Bahkan setiap waktu, setiap detak nafas hidup kita,Tuhan Yesus memberi kesempatan yang luas kepada kita untuk menumpahkan beban hidup melalui doa dan permohonan kita kepadaNya.
Yang harus kita ingat ketika menghampiri hadiratNya, tentunya dengan sikap *rendah hati dan merendahkan diri,disertai pengakuan dosa, hidup dalam pertobatan dengan tulus dan jujur*,itulah yang d kehendaki Allah.
*Mazmur 96:9 (TB)* Sujudlah menyembah kepada TUHAN dengan berhiaskan kekudusan, gemetarlah di hadapan-Nya, hai segenap bumi!
Dengan mempercayakan sepenuhnya kepada Allah tentang kehidupan yang sarat dengan beban dan pergumulan, artinya Tuhan Allah *kita beri kepercayaan penuh untuk mengambil alih permasalahan itu dari kita tanpa embel embel apapun juga* dan kita tetap menanti dengan sabar agar waktu Allah yang terjadi dan berkarya, karena semua itu otoritas Allah dan kita tidak punya wewenang apa-apa atas hidup ini.
Mempercayakan diri, pasrah berserah sepenuhnya kepada Allah, tidak semudah apa yang kita ucapkan, sebab terkadang kita masih sering merasa mampu, merasa bisa dan kuat bisa menuntaskan persoalan hidup kita, padahal manusia tidak mampu dan tidak bisa menolong dirinya sendiri, sehingga manusia lari mencari pertolongan kepada Tuhan Allah, itupun keputusan dan tindakan terakhir yang dipilih manusia sebab sudah mentok, merasa usahanya sendiri tidak berhasil atau gagal.
Bukankah seharusnya Tuhan Yesuslah yang *terutama dan yang utama dalam hidup kita*, karena hanya Tuhan Yesus yang sanggup menuntaskan segala-galanya, sebab Tuhan Yesus sudah menang dan mengalahkan segala kuasa yang ada dengan menjalani penderitaan salib di Kalvari.
Ingatlah bahwa kita langkah kita sering salah di hadapan Allah sebagaimana dalam
*Amsal 21:2 (TB)* Setiap jalan orang adalah lurus menurut pandangannya sendiri, tetapi TUHANlah yang menguji hati.
Jika kita mengandalkan dan percaya dengan sungguh hati maka Allah bersedia campur tangan dalam setiap permasalahan kita, sehingga apa yang tidak pernah kita pikirkan Allah sediakan seperti kesaksian Firman-Nya dalam
*1 Korintus 2:9 (TB)* Tetapi seperti ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia."
Marilah saudaraku, kita buang jauh-jauh segala keangkuhan hidup dan kesombongan kita di hadapan Allah, Kita hampiri tahtaNya untuk menyerahkan hidup ini dengan segala pergumulan yang ada , terlebih saat ini kita sedang menghadapi keadaan dunia yang semakin tidak menentu, dengan tetap mempersilahkan Tuhan Yesus menguasai, menuntun dan memimpin hidup kita supaya hidup kita tenang
*Mazmur 62:2-3(TB)* Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku.
Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah.
Tuhan Yesus memberkati kita semua,.amin.
*PD.Autopia Malang*
ernawati eliyus.
Komentar
Posting Komentar