3419 : Menjadi Penurut Allah

 Shalom Aleichem b’Shem Yeshua Ha Maschiach.


Judul renungan pagi ini adalah: 


*Menjadi Penurut Allah*


Dasar Firmannya dari: 


*Yohanes 4: 34* 

Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.



Para kekasih Kristus, manusia diciptakan sebagai mahkluk yang unik yang berbeda dengan mahkluk yang lain. TUHAN, Allah menciptakan manusia dengan kehendak bebas yang bisa taat atau memberontak kepada Sang Pencipta mereka. Berbeda dengan robot yang hanya bisa mematuhi perintah pembuatnya.


Sejak awal penciptaan, manusia telah gagal menjadi penurut Allah, tidak taat akan perintah Allah dengan memakan buah larangan yang terletak di tengah-tengah taman Eden. 


Selanjutnya pada jaman hakim-hakim, Samuel menjadi hakim terakhir, karena bangsa Israel menolak kepemimpinan seorang hakim yang melambangkan kepemimpinan Allah secara langsung kepada mereka. Mereka menirukan bangsa-bangsa sekitarnya secara ngotot ingin memiliki seorang raja. Hal itu merupakan penolakan terhadap Allah yang berkehendak memimpin mereka secara langsung.


*1 Samuel 8: 7 (TB)*

TUHAN berfirman kepada Samuel: "Dengarkanlah perkataan bangsa itu dalam segala hal yang dikatakan mereka kepadamu, sebab bukan engkau yang mereka tolak, *tetapi Akulah yang mereka tolak, supaya jangan Aku menjadi raja atas mereka.*


Penolakan tersebut terus berlangsung hingga era Tuhan Yesus. Ahli-ahli Taurat menolak Yesus sebagai Mesias bahkan menuduh diri-Nya sebagai orang yang kerasukan Beelzebul, serta menggunakannya sebagai sarana mengusir Setan.


*Lukas 11: 15 (TB)*

… ada di antara mereka yang berkata: "Ia mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, penghulu setan."

 

Yesus menjawab bahwa tuduhan mereka terhadap-Nya setara dengan penghujatan terhadap Roh Kudus, sebagaimana yang tertulis dalam


*Markus 3: 29-30 (TB)*

Tetapi apabila seorang menghujat Roh Kudus, ia tidak mendapat ampun selama-lamanya, melainkan bersalah karena berbuat dosa kekal.” Ia berkata demikian karena mereka katakan bahwa Ia kerasukan roh jahat. 



Yesus menegaskan bahwa yang menjadi pekerjaan-Nya adalah melakukan kehendak Bapa dan menyelesaikannya dengan sempurna. Ia sama sekali tidak punya intensi untuk berbuat di luar ketaatannya. Hal seperti itulah yang dikehendaki Bapa.

Demikian juga hendaklah kita meneladani Kristus  ketika akan melakukan atau merencanakan sesuatu agar Roh Kudus turut membersamainya, sebab kita tidak tahu apa yang akan terjadi di kemudian hari , sebagaimana firman-Nya dalam 


*Yakobus 4:13 -15*

Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: "Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung 

sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap. 

Jadi, kamu seharusnya berkata, “Jika Tuhan menghendaki, kami akan hidup dan berbuat ini atau itu.”


Masihkah kita ngotot ingin melakukan kehendak kita sendiri? Ataukah kita mau berjuang untuk menjadi penurut Allah? 

Pilihan itu ada di tangan kita dengan konsekuensi masing-masing. Namun, hendaknya sebagai pengikut Kristus,  kita menyerahkan kehendak kita dan melakukan kehendak-Nya agar jaminan keselamatan kita peroleh sebagaimana yang difirmankan dalam


*Kisah Rasul  16: 31* 

"Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu."


Selamat pagi, selamat berjuang menjadi penurut Allah, undanglah Roh Kudus  agar DIA memberikan jalan dan petunjuk dalam hidup kita seturut kehendakNya.

Tuhan Yesus memberkati amin.


*PD Autopia Malang*

_gunawanwibisono_

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR