168 Regi: Sadarkah Manusia Tentang Dirinya
*SADARKAH MANUSIA TENTANG DIRINYA*
*Ayub 9:2-3 (TB) "Sungguh, aku tahu,bahwa demikianlah halnya, masakan manusia benar di hadapan Allah?*
*Jikalau ia ingin beperkara dengan Allah satu dari seribu kali ia tidak dapat membantah-Nya.*
Sering manusia menganggap dirinya paling benar? Apakah demikian adanya?
Karena sudah merasa benar maka banyak manusia berani berperkara dengan Allah, memberontak terhadap Allah bahkan tidak jarang menyalahkan ,menuduh Allah pembohong, Allah tidak benar lalu mereka memberontak Allah, sebab merasa sudah benar, merasa baik,dan merasa tidak berdosa.
Coba lihat keadaan manusia dihadapan Allah yang sebenarnya
*Roma 3:10-12 (TB) seperti ada tertulis: "Tidak ada yang benar, seorang pun tidak.*
*Tidak ada seorang pun yang berakal budi, tidak ada seorang pun yang mencari Allah.*
*Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorang pun tidak.*
Jika demikian layakkah manusia berperkara, melawan, dan memberontak kepada Allah?
Jelas dari firman itu tidak ada seorangpun berguna dihadapan Allah, dan hanya kasih karunia serta kemurahan Allah saja mereka beroleh keselamatan dari Allah, dan itu bukan karena perbuatan baik manusia , tapi apa kata firman ini:
*Titus 3:4-5 (TB) Tetapi ketika nyata kemurahan Allah, Juruselamat kita, dan kasih-Nya kepada manusia, pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,*
Jadi semakin jelas, manusia itu dibenarkan hanya oleh kasih Allah dan pembaruan yang dikerjakan Roh Kudus, jika demikian seharusnya manusia sadar bahwa hidup ini bukan miliknya sendiri tapi milik Allah, sehingga bagaimanapun juga Allah berhak mengatur, menentukan apapun didalam hidup manusia itu, dan apapun proses yang Allah kehendaki dalam hidup manusia, sehingga Allah pun berkenan menegur, menghajar manusia yang semua itu DIA lakukan karena kasih Allah, agar manusia sadar bahwa hidupnya masih ada hal-hal yang tidak berkenan kepadaNya, maka DIA menghendaki pertobatan dalam hidup manusia, supaya ia layak sebagai umat pilihanNya untuk duduk diatas takhtaNya
*Wahyu 3:19-21 (TB) Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!*
*Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.*
*Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta Nya*
Betapa besar karya kasih Allah dalam manusia ini, jika demikian pantaskah kita untuk berperkara dengan DIA?
Layakah kita untuk marah dengan DIA, jika sesuatu yang tidak baik menimpa kita? Atau pantaskah kita menghujat DIA dalam hati ucapan dan perbuatan kita karena penderitaan yang kita alami?
Saudarku mari kita datang kepadaNya dengan rendah hati dan bertobat supaya DIA mengampuni kita dan melayakan kita untuk menduduki takhtaNya dan beroleh kelegaan , damai sejahtera dan sukacita dalm hidup ini, dengan rela hati untuk menerima teguran dan hajaran Tuhan Yesus dalam hidup kita, undang selalu Roh Kudus untuk memelihara hati,pikiran dan roh kita supaya senantiasa layak dihadapanNya.
Terus berjuang menjaga kekudusan percayalah Tuhan Yesus mengetahui segala niat dan cita-cita, jangan mengandalkan akal budi kita, sebab hanya kehendak DIA yang terjadi atas hidup kita, untuk memberikan yang terbaik bagi orang-orang yang setia, taat akan perintahNya.
Damai sejahtera Allah yang melampaui akal akan memelihara hatimu didalam Tuhan Yesus sang firman hidup dengan kuat kuasa Roh Kudus yang memberi terang dalam hidup, menyertai kita semua.Amin
PD AUTOPIA Malang
20062016
Sam w13150n0
Komentar
Posting Komentar