137 Rensi: Belajar Mengerti Perintah Tuhan
Shalom Alaichem b'Shem Yeshua Ha Masiach saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus firman hari ini dengan tema:
*BELAJAR MENGERTI PERINTAH TUHAN*
Mazmur 119:27 (TB) Buatlah aku mengerti petunjuk titah-titah-Mu, supaya aku merenungkan perbuatan-perbuatan-Mu yang ajaib. *
Sebagai orang yang pecaya kepada Tuhan Yesus, tentunya juga harus percaya apa yang menjadi perintah dan ketetapanNya, dan yang terpenting harus mau memahami, mengerti dan melakukan firmanNya, entah petunjuknya itu secara logika masuk akal atau tidak, enak atau tidak enak, baik atau tidak baik waktunya, harus mau kita terima dan kita lakukan sebab begitulah partek dari iman.
Banyak dari orang yang percaya pada Tuhan Yesus dengan sukacitanya jika firman yang diberikan cocok dan sesuai dengan apa yang diharapakan atau sesuai dengan keinginan hati, tapi tidak jarang juga banyak yang tidak siap bahkan memberontak dan menghujat Allah ketika perintahNya , tidak bisa diterima dengan akal nya, bertentangan dengan apa yang diharapkannya bahkan tidak jarang timbul kekecewaan yang berakhir dengan putus asa dan tidak lagi mau bersekutu dengan Tuhan Allahnya.
Coba mari kita lihat bagaimana iman orang yang mengandalkan Allahnya dengan menuruti apa yang diperintahankanNya walau dia belum tahu dan tidak mengerti secara pasti apa yang akan tejadi kemudian
Kejadian 22:2 (TB) Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu." *
Menurut saudara perintah ini enak untuk dilakukan atau tidak, atau apakah Allah telah membuat kesalahan dalam memberi perintah! Saya yakin pasti dibenak anda berfikir , bahwa Allah sangat tidak konsekwen dalam memberikan janjiNya terhadap Abraham, bagaimana tidak , Allah sudah menjawab pergumulan Abraham untuk mendapat seorang anak, ternyata setelah diberi kok terus disuruh mempersembahkan sebagai korban bakaran , secara akal sehat pasti ini adalah perintah yang salah ,karena tidak sesuai dengan apa yang sudah kita pahami bahwa Allah adalah kasih, Allah adalah penolong dan benteng pelindungan dan sebagainya hal yang baik tentang Allah yang kita percayai,kok tiba-tiba Allah menjadi pendendam, Allah kok tidak berbelas kasih, Allah kok jahat dan sebagainya.
Mengapa hal ini bisa terjadi, karena kita salah memahami dan belum mengenal Allah yang sebenarnya, kita hanya berpikir Allah hanya pada satu posisi saja. Kalau kita mau memahami Allah dari dua sisi yang berbeda maka kita akan bisa menerima perintah Allah yang tidak sesuai atau tidak cocok dengan hati kita, coba kalau kita pikir lagi walau Allah memberi perintah yang tidak masuk akal , kalau kita mau melakukan dengan sungguh-sungguh maka kita akan merasakan mujizat dibalik perintah yang tidak masuk akal tadi, sama seperti kisah Abraham diatas, dia melakukan dengan tidak membantah dan tidak menawar apa yang menjadi perintahnya, tetap dilakukan dengan penuh iman bahwa dibalik semua itu pasti Allah mempunyai rencana yang baik , yang tidak kita mengerti dan tidak bisa dipahami oleh akal pikiran kita. Lihat bagaimana yang dilakukan Abraham dalam menjalankan perintah Tuhan Allahnya
Kejadian 22:7-8 (TB) Lalu berkatalah Ishak kepada Abraham, ayahnya: "Bapa." Sahut Abraham: "Ya, anakku." Bertanyalah ia: "Di sini sudah ada api dan kayu, tetapi di manakah anak domba untuk korban bakaran itu?"
Sahut Abraham: "Allah yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagi-Nya, anakku." Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama. *
Betapa yakinnya Abraham dengan memahami dan melakukan perintah Allah yang tidak masuk akal tadi, dia yakin Allah pasti memberikan yang terbaik baginya, walau sudah jelas dibenak pikiran Abraham pastilah anak yang dikasihi ini yang harus dipersembahkan sebagai korban bakaran, karena disitu tidak domba untuk sebagai pengganti korban tersebut. Dan keyakinan itu terus diuji, sampai seakan-akan memang Tuhan mengendaki kematian Ishak sebagi korban bakaran yang harus dipersembahkan, sampai pada detik-detik terakhirpun , kelihatannya Tuhan tidak ada reaksi atau perubahan dari perintahNya , bahkan langkah Abraham sudah sampai menghunus pisaunya untuk menyembelih Ishak anaknya
Kejadian 22:9-10 (TB) Sampailah mereka ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya. Lalu Abraham mendirikan mezbah di situ, disusunnyalah kayu, diikatnya Ishak, anaknya itu, dan diletakkannya di mezbah itu, di atas kayu api.
Sesudah itu Abraham mengulurkan tangannya, lalu mengambil pisau untuk menyembelih anaknya. *
Kira-kira kalau perintah ini diberikan pada kita, apa yang menjadi reaksi kita, apakah kita akan taat seperti Abraham yang memiliki keyakinan, bahwa semua yang dimiliki itu sampai anak kesayangannyapun itu bukan miliknya sendiri tapi milik Allah, dan dia tidak berhak sedikitpun untuk menahan apa yang dikasihinya untuk diserahkan pada Tuhan demi taat akan perintahnya?
Ataukah kita langsung menolak, memberontak dan mendurhaka terhadap Tuhan Allah , yang berkuasa atas hidup dan seluruh apa yang kita miliki, dengan berkata bahwa Allah tidak kasih, Allah kejam, Allah pendusta, Allah pembohong, Allah jahat atau umpatan yang lainnya, tanpa mau merenungkan apa yang Allah kehendaki bagi kita.
Saudaraku mari lihat buah ketaatan Abraham dengan melakukan perintah ALLAH yang bertolak belakang dengan akal pikiran sehat manusia, yang tidak masuk dihati, yang sungguh diluar kemampuan manusia untuk dapat melakukannya dengan tulus, ternyata besar dan sungguh sangat besar upah yang diberikan Tuhan pada Abraham
Kejadian 22:16-17 (TB) kata-Nya: "Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri — demikianlah firman TUHAN —: Karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku,
*maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya.*
Buah ketaatan Abraham menghasilkan berkat bukan untuk dirinya sendiri tapi juga untuk keturunan nya juga, karena itu marilah kita belajar taat untuk mengerti, memahami dan melakukan perintah Tuhan,entah itu baik atau tidak baik, cocok atau tidak cocok, mustahil ataupun mudah, mari dengan iman kita lakukan dengan setia sebab
Mazmur 18:25-27 (TB) Karena itu TUHAN membalas kepadaku sesuai dengan kebenaranku, sesuai dengan kesucian tanganku di depan mata-Nya. Terhadap orang yang setia Engkau berlaku setia, terhadap orang yang tidak bercela Engkau berlaku tidak bercela, terhadap orang yang suci Engkau berlaku suci, tetapi terhadap orang yang bengkok Engkau berlaku belat-belit. *
Berbekal firman ini mari kita memahami Allah dengan konteks yang luas, sebab jika hanya berpikir yang sempit hanya dengan pemahamam satu sisi saja, maka pasti kita akan mudah kecewa, putus asa dan tidak jarang kita dengan mudah untuk menghujat Allah, mari kita berpikir siapakah sesungguhnya diri kita ini dihadapan Allah?
Jika Allah berkenan memberikan sesuatu yang tidak sesuai dengan hati kita, apakah kita bisa menolaknya, atau kita hanya mau menerima sesuatu yang baik-baik saja,atau kita hanya mau menerima firman itu jika sesuai dengan apa yang kita butuhkan? Dan memberontak atau menolak jika tidak sesuai dengan hati kita?
Karena itu milikilah pemahaman seperti Daud dalam menjalani kehidupan ini
Mazmur 90:15 (TB) Buatlah kami bersukacita seimbang dengan hari-hari Engkau menindas kami, seimbang dengan tahun-tahun kami mengalami celaka. *
Sanggupkah kita hidup seperti firman ini? Bila hal ini diberikan pada kita , dapatkah kita menghindari atau menolaknya?
Atau kita hanya memilih hari dan tahun sukacita saja, tanpa mau melalui hari atau tahun kesesakan? Karena itu mari kita bekali iman kita dengan
Pengkhotbah 7:14 (TB) Pada hari mujur bergembiralah, tetapi pada hari malang ingatlah, bahwa hari malang ini pun dijadikan Allah seperti juga hari mujur, supaya manusia tidak dapat menemukan sesuatu mengenai masa depannya
Selamat merenungkan,mohon Roh Kudus untuk memberi hikmat dan menerangi akal pikiran kita,supaya mengerti siapa Allah kita. Amin
PD AUTOPIA MALANG
04062016 (Sam w1315)
*BELAJAR MENGERTI PERINTAH TUHAN*
Mazmur 119:27 (TB) Buatlah aku mengerti petunjuk titah-titah-Mu, supaya aku merenungkan perbuatan-perbuatan-Mu yang ajaib. *
Sebagai orang yang pecaya kepada Tuhan Yesus, tentunya juga harus percaya apa yang menjadi perintah dan ketetapanNya, dan yang terpenting harus mau memahami, mengerti dan melakukan firmanNya, entah petunjuknya itu secara logika masuk akal atau tidak, enak atau tidak enak, baik atau tidak baik waktunya, harus mau kita terima dan kita lakukan sebab begitulah partek dari iman.
Banyak dari orang yang percaya pada Tuhan Yesus dengan sukacitanya jika firman yang diberikan cocok dan sesuai dengan apa yang diharapakan atau sesuai dengan keinginan hati, tapi tidak jarang juga banyak yang tidak siap bahkan memberontak dan menghujat Allah ketika perintahNya , tidak bisa diterima dengan akal nya, bertentangan dengan apa yang diharapkannya bahkan tidak jarang timbul kekecewaan yang berakhir dengan putus asa dan tidak lagi mau bersekutu dengan Tuhan Allahnya.
Coba mari kita lihat bagaimana iman orang yang mengandalkan Allahnya dengan menuruti apa yang diperintahankanNya walau dia belum tahu dan tidak mengerti secara pasti apa yang akan tejadi kemudian
Kejadian 22:2 (TB) Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu." *
Menurut saudara perintah ini enak untuk dilakukan atau tidak, atau apakah Allah telah membuat kesalahan dalam memberi perintah! Saya yakin pasti dibenak anda berfikir , bahwa Allah sangat tidak konsekwen dalam memberikan janjiNya terhadap Abraham, bagaimana tidak , Allah sudah menjawab pergumulan Abraham untuk mendapat seorang anak, ternyata setelah diberi kok terus disuruh mempersembahkan sebagai korban bakaran , secara akal sehat pasti ini adalah perintah yang salah ,karena tidak sesuai dengan apa yang sudah kita pahami bahwa Allah adalah kasih, Allah adalah penolong dan benteng pelindungan dan sebagainya hal yang baik tentang Allah yang kita percayai,kok tiba-tiba Allah menjadi pendendam, Allah kok tidak berbelas kasih, Allah kok jahat dan sebagainya.
Mengapa hal ini bisa terjadi, karena kita salah memahami dan belum mengenal Allah yang sebenarnya, kita hanya berpikir Allah hanya pada satu posisi saja. Kalau kita mau memahami Allah dari dua sisi yang berbeda maka kita akan bisa menerima perintah Allah yang tidak sesuai atau tidak cocok dengan hati kita, coba kalau kita pikir lagi walau Allah memberi perintah yang tidak masuk akal , kalau kita mau melakukan dengan sungguh-sungguh maka kita akan merasakan mujizat dibalik perintah yang tidak masuk akal tadi, sama seperti kisah Abraham diatas, dia melakukan dengan tidak membantah dan tidak menawar apa yang menjadi perintahnya, tetap dilakukan dengan penuh iman bahwa dibalik semua itu pasti Allah mempunyai rencana yang baik , yang tidak kita mengerti dan tidak bisa dipahami oleh akal pikiran kita. Lihat bagaimana yang dilakukan Abraham dalam menjalankan perintah Tuhan Allahnya
Kejadian 22:7-8 (TB) Lalu berkatalah Ishak kepada Abraham, ayahnya: "Bapa." Sahut Abraham: "Ya, anakku." Bertanyalah ia: "Di sini sudah ada api dan kayu, tetapi di manakah anak domba untuk korban bakaran itu?"
Sahut Abraham: "Allah yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagi-Nya, anakku." Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama. *
Betapa yakinnya Abraham dengan memahami dan melakukan perintah Allah yang tidak masuk akal tadi, dia yakin Allah pasti memberikan yang terbaik baginya, walau sudah jelas dibenak pikiran Abraham pastilah anak yang dikasihi ini yang harus dipersembahkan sebagai korban bakaran, karena disitu tidak domba untuk sebagai pengganti korban tersebut. Dan keyakinan itu terus diuji, sampai seakan-akan memang Tuhan mengendaki kematian Ishak sebagi korban bakaran yang harus dipersembahkan, sampai pada detik-detik terakhirpun , kelihatannya Tuhan tidak ada reaksi atau perubahan dari perintahNya , bahkan langkah Abraham sudah sampai menghunus pisaunya untuk menyembelih Ishak anaknya
Kejadian 22:9-10 (TB) Sampailah mereka ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya. Lalu Abraham mendirikan mezbah di situ, disusunnyalah kayu, diikatnya Ishak, anaknya itu, dan diletakkannya di mezbah itu, di atas kayu api.
Sesudah itu Abraham mengulurkan tangannya, lalu mengambil pisau untuk menyembelih anaknya. *
Kira-kira kalau perintah ini diberikan pada kita, apa yang menjadi reaksi kita, apakah kita akan taat seperti Abraham yang memiliki keyakinan, bahwa semua yang dimiliki itu sampai anak kesayangannyapun itu bukan miliknya sendiri tapi milik Allah, dan dia tidak berhak sedikitpun untuk menahan apa yang dikasihinya untuk diserahkan pada Tuhan demi taat akan perintahnya?
Ataukah kita langsung menolak, memberontak dan mendurhaka terhadap Tuhan Allah , yang berkuasa atas hidup dan seluruh apa yang kita miliki, dengan berkata bahwa Allah tidak kasih, Allah kejam, Allah pendusta, Allah pembohong, Allah jahat atau umpatan yang lainnya, tanpa mau merenungkan apa yang Allah kehendaki bagi kita.
Saudaraku mari lihat buah ketaatan Abraham dengan melakukan perintah ALLAH yang bertolak belakang dengan akal pikiran sehat manusia, yang tidak masuk dihati, yang sungguh diluar kemampuan manusia untuk dapat melakukannya dengan tulus, ternyata besar dan sungguh sangat besar upah yang diberikan Tuhan pada Abraham
Kejadian 22:16-17 (TB) kata-Nya: "Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri — demikianlah firman TUHAN —: Karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku,
*maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya.*
Buah ketaatan Abraham menghasilkan berkat bukan untuk dirinya sendiri tapi juga untuk keturunan nya juga, karena itu marilah kita belajar taat untuk mengerti, memahami dan melakukan perintah Tuhan,entah itu baik atau tidak baik, cocok atau tidak cocok, mustahil ataupun mudah, mari dengan iman kita lakukan dengan setia sebab
Mazmur 18:25-27 (TB) Karena itu TUHAN membalas kepadaku sesuai dengan kebenaranku, sesuai dengan kesucian tanganku di depan mata-Nya. Terhadap orang yang setia Engkau berlaku setia, terhadap orang yang tidak bercela Engkau berlaku tidak bercela, terhadap orang yang suci Engkau berlaku suci, tetapi terhadap orang yang bengkok Engkau berlaku belat-belit. *
Berbekal firman ini mari kita memahami Allah dengan konteks yang luas, sebab jika hanya berpikir yang sempit hanya dengan pemahamam satu sisi saja, maka pasti kita akan mudah kecewa, putus asa dan tidak jarang kita dengan mudah untuk menghujat Allah, mari kita berpikir siapakah sesungguhnya diri kita ini dihadapan Allah?
Jika Allah berkenan memberikan sesuatu yang tidak sesuai dengan hati kita, apakah kita bisa menolaknya, atau kita hanya mau menerima sesuatu yang baik-baik saja,atau kita hanya mau menerima firman itu jika sesuai dengan apa yang kita butuhkan? Dan memberontak atau menolak jika tidak sesuai dengan hati kita?
Karena itu milikilah pemahaman seperti Daud dalam menjalani kehidupan ini
Mazmur 90:15 (TB) Buatlah kami bersukacita seimbang dengan hari-hari Engkau menindas kami, seimbang dengan tahun-tahun kami mengalami celaka. *
Sanggupkah kita hidup seperti firman ini? Bila hal ini diberikan pada kita , dapatkah kita menghindari atau menolaknya?
Atau kita hanya memilih hari dan tahun sukacita saja, tanpa mau melalui hari atau tahun kesesakan? Karena itu mari kita bekali iman kita dengan
Pengkhotbah 7:14 (TB) Pada hari mujur bergembiralah, tetapi pada hari malang ingatlah, bahwa hari malang ini pun dijadikan Allah seperti juga hari mujur, supaya manusia tidak dapat menemukan sesuatu mengenai masa depannya
Selamat merenungkan,mohon Roh Kudus untuk memberi hikmat dan menerangi akal pikiran kita,supaya mengerti siapa Allah kita. Amin
PD AUTOPIA MALANG
04062016 (Sam w1315)
Komentar
Posting Komentar