42171 Regi : Ikutilah Aku
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach
Kekasih Kristus.
Renungan firman Tuhan pagi ini, diambil dari
*Yohanes 21:15-19*
Ayat Nas
*Yohanes 21:19 (TB)*
Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: "Ikutlah Aku."
Tema renungan
*Ikutilah Aku*
Mari kita berdoa
*Bapa yang ku sembah di dalam Tuhan Yesus, ku mohon belas kasih HU berikanlah kepada ku roh hikmat agar aku dapat mengerti, memahami dan Kau mampukan melakukan apa yang menjadi kehendak HU, terima kasih Bapa amin*
Kekasih Kristus firman pagi ini mengingatkan kita bagaimana jika hal yang demikian oleh Tuhan Yesus ditanyakan kepada kita, bagaimana jawab kita, apakah seperti Petrus atau mungkin ada jawaban yang lain?
Kita harus tahu konsekuensi jawaban yang kita berikan kepada Tuhan Yesus, sebab itu harus kita pertanggungjawabkan.
Jika jawaban kita mau ikut Tuhan Yesus tentunya kita harus dan wajib hidup menuruti, mentaati apa yang Tuhan Yesus perintahkan kepada kita dengan segala resiko yang ada.
Ikut Tuhan Yesus bukan hanya sekedar perkataan yang keluar dari mulut kita, tapi harus diwujudkan dalam sikap perilaku kehidupan kita, karena pada saatnya ucapan atau janji kita ini akan diuji oleh Tuhan apakah kita akan tetap setia mengikutNya atau justru kita akan ingkar janji dan meninggalkanNya mengikuti keinginan dan hawa nafsu kita.
Hal ini secara pribadi pernah saya alami dan saya harus membuktikan apakah saya tetap setia mengikut dan percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat saya atau saya harus menuruti kata hati dan meninggalkanNya. Sekitar 32 tahun yang lalu hal ini terjadi dalam hidup saya, dimana saya dihadapkan dengan dua hal yang sangat berat dan salah satu harus saya pilih dan saya berdoa berharap mohon terang Roh Kudus untuk menentukan pilihan jawaban.
Saat itu saya berkenalan dengan seorang gadis yang tidak seiman dengan saya, dan kami berdua sangat dan saling mencintai, dengan kendala perbedaan keyakinan yang harus kami hadapi khususnya untuk diri saya pribadi.
Saat itu keluarga dari orang yang saya cintai menanyakan kepada saya ,intinya kata mereka "kalau kamu mau menikah dengan anak saya kamu harus mengikuti keyakinan kami, kalau tidak ya gak bisa, kamu harus putus dan tidak boleh berhubungan dengan anak saya, jika tetap berhubungan kamu akan tanggung resikonya".
Dalam hal ini adalah suatu tantangan dan Tuhan ingin mendengar jawaban apa yang keluar dari mulut saya dab sungguh ini sebenarnya bukan karena kekuatan atau kecakapan saya untuk mengatakan, tapi saya yakin Roh Kuduslah yang memampukan saya untuk berkata kata seturut dengan kehendak Tuhan. Kala itu keluar dari mulut saya suatu kata yang menurut saya sangat tegas dan itu adalah Roh Kudus yang membuat saya bisa berkata "Mohon maaf saya tidak bisa meninggalkan keyakinan saya untuk tetap dan terus menyembah Tuhan saya dab saya tidak akan menukarkan iman saya dengan sesuatu yang namanya Cinta, sebab hidup dan mati saya bukan karena Cinta tapi karena kasih Tuhan saya yaitu Yesus Kristus"
Itulah kuasa Roh Kudus yang memampukan saya untuk tetap berpegang dan mau *Ikut Yesus* walau saya harus kehilangan orang yang saya cintai, tetapi dengan terang Roh Kudus berbicara bahwa saya akan mendapat upah dari janji saya dan singkat cerita dengan perjalanan yang panjang yang dibarengi dengan perjuangan pertaruhan nyawa, Tuhan Yesus tetap memberikan kemenangan kepada saya sampai saat ini.
Seandainya waktu itu saya tidak dikuasai Roh Kudus, tentu jawaban saya pasti akan memilih orang yang saya cintai, yang berarti saya telah meninggalkan Tuhan Yesus, saya telah menjual Tuhan Yesus demi sebuah cinta dimana orang yang saya cintai tidak berkuasa menyelamatkan hidup saya kelak, dan akhirnya saya teringat firman Tuhan bagaimana Esau menjual Hak kesulungannya hanya demi semangkok bubur kacang merah yang pada akhirnya hanya penyesalan yang ia dapatkan
*Ibrani 12:16-17 (TB)*
Janganlah ada orang yang menjadi cabul atau yang mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan.
Sebab kamu tahu, bahwa kemudian, ketika ia hendak menerima berkat itu, ia ditolak, sebab ia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya, sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air mata.
Kiranya firman dan kesaksian saya ini bisa menguatkan iman kita untuk tetap setia kepada Tuhan Yesus, karena banyak diantara kita yang sudah percaya dan berjanji di depan jemaat dan Tuhan Yesus karena sesuatu hal entah sakit, pekerjaan, cinta dan pergumulan hidup lainnya mereka rela menukar Tuhan Yesus dengan sesuatu yang sesungguhnya tidak ada nilainya di hadapan Allah kita.
Selamat pagi, selamat beraktivitas. Tetap semangat dan terus ikutlah Tuhan Yesus yakinlah jerih payah mu di dalam Tuhan Yesus tidak sia sia.
Tuhan Yesus memberkati
*PD Autopia Malang*
Wibisono
Komentar
Posting Komentar