42165 Regi : Tuhan semakin besar membuatku semakin kecil

 Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach. 

Selamat pagi, kekasih Kristus renungan di pagi hari ini diambil dari 


*Yohanes 3:30 (TB)*  

Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil. 


Tema : 


*Tuhan semakin besar membuatku semakin kecil* 


Seorang hamba Tuhan bernama William Baxter menjelang kematiannya, banyak yang datang menghibur dan memberitahu dia tentang dampak pelayanannya dalam kehidupan mereka. Baxter menjawab, “Saya hanyalah sebatang pena di tangan Tuhan. Masak pena ini harus dipuji dan dibesarkan.” Dia harus makin besar, aku makin kecil". Pernyataan William Baxter ini meneladani Yohanes pembaptis saat terjadi perselisihan diantara murid-murid Yohanes dengan seorang Yahudi tentang baptisan ( *ayat 25* ). Banyak orang yang beralih kepada Tuhan Yesus untuk dibaptis dan mendengar berita tersebut Yohanes mengatakan bahwa sekarang sukacitanya penuh bahkan dia senang jika pengikutnya berkurang atau berpindah semua mengikut Tuhan Yesus.  Seperti dinyatakannya dalam


 *Yohanes 3:27-28 (TB* )  

Jawab Yohanes: "Tidak ada seorang pun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari sorga.

Kamu sendiri dapat memberi kesaksian, bahwa aku telah berkata: Aku bukan Mesias, tetapi aku diutus untuk mendahului-Nya. 


 *Yohanes 3:29b (TB)*  ..... Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh. 


Seseorang tidak dapat menerima apapun, kecuali itu diberikan kepadanya dari surga. Yohanes hanya menjalankan tugas dari Bapa untuk membuka jalan bagi Mesias dan karena itu bukan dirinya yang patut ditinggikan dan dipuji, hanya Tuhan Yesus saja yang patut menerima pujian serta kehormatan dan ditinggikan. 


Hal ini penting bagi kita dalam melayani sesama dan menjadi pertanyaan untuk mengoreksi diri, yaitu: Apakah kita semakin besar atau Yesus yang semakin besar di dalam hidup kita? Sampai sejauh ini tugas pelayanan yang kita lakukan memberikan dampak nama kita yang semakin besar dan terkenal atau nama Tuhan Yesus. Jika nama Tuhan Yesus yang semakin besar maka IA harus lebih menguasai akal budi dan pelayanan kita. 


 *Filipi 2:1-3 (TB)*  

Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan, karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan,dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;


Jika firman Tuhan Yesus yang menguasai hidup kita maka akan ada kerendahan hati yang menganggap orang lain lebih utama dari dirinya sendiri yang menimbulkan sehati, sepikir, satu kasih, satu jiwa dan satu tujuan yang mengagungkan namaNya. Memang bukan hal yang mudah karena itu perlu mengundang Roh Kudus untuk menolong kita mampu menyangkal diri. Seperti juga yang dialami rasul Paulus. Bagaimana perubahan besar terjadi setelah pengenalan akan Tuhan Yesus. Paulus rela melepaskan kebanggaan diri, kehormatan, kekayaan dan kekuasaannya dan menganggapnya sebagai sampah untuk mengutamakan Tuhan Yesus dalam hidupnya. ( *Filipi 3: 8* ) 

Karena Paulus sadar segala hal yang duniawi  tidak mendapat tempat dalam kerajaan surga.  


Marilah mengoreksi diri apakah kita juga mau diubahkan oleh roh Kudus sehingga kehendak Tuhan yang kita utamakan daripada kehendak diri sendiri. Atau masihkah adakah perilaku atau pelayanan kita yang mencuri kemuliaan Tuhan sehingga nama kita yang dihormati dan itu menjadi kebanggaan diri. Kita ingat jika Tuhan yang semakin besar dalam diri dan kita semakin kecil maka orang lain akan melihat dan merasakan kehadiran Tuhan Yesus sebagai  yang utama melalui diri kita, bukan sebaliknya. 


Selamat beraktivitas dan Tuhan Yesus memberkati.


*PD Autopia Malang* 

*Wita*

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR