2405 Rema : Usaha yang sia-sia
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach.
Renungan malam ini didasarkan pada firman Tuhan yang ada di:
*Hagai 1:6 (TB)* *Kamu menabur banyak, tetapi membawa pulang hasil sedikit; kamu makan, tetapi tidak sampai kenyang; kamu minum, tetapi tidak sampai puas; kamu berpakaian, tetapi badanmu tidak sampai panas*; dan orang yang bekerja untuk upah, ia bekerja untuk upah yang ditaruh dalam pundi-pundi yang berlobang!
Dengan tema:
*Usaha yang sia-sia*
*Tuhan Yesus sumber segala hikmat dan kebijaksanaan, berilah sedikit belas kasihMU, agar aku Kau mengertikan dan Kau mampukan melakukan kehendakMU, amin*
Saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, betapa sering kegagalan menghinggapi kehidupan kita, perencanaan atau schedule kegiatan atau pekerjaan sudah disiapkan dengan baik tapi ternyata hasilnya banyak yang tidak sesuai dengan yang direncanakan.
Bahkan kerja keras yang kita lakukan tak membawa hasil seperti yang kita harapkan, sebagaimana firman di atas.
Hal ini perlu menjadi perhatian dan koreksi bagi kita, mengapa hal itu bisa terjadi, apa yang salah atau apa yang menjadi penyebab kegagalan itu.
Coba kita perhatikan firman Tuhan dalam
*Hagai 1:9 (TB)* Kamu mengharapkan banyak, tetapi hasilnya sedikit, dan ketika kamu membawanya ke rumah, Aku menghembuskannya. Oleh karena apa? demikianlah firman TUHAN semesta alam. Oleh karena rumah-Ku yang tetap menjadi reruntuhan, *sedang kamu masing-masing sibuk dengan urusan rumahnya sendiri*.
Ternyata salah satu penyebab kegagalan menurut firman Tuhan adalah karena *kita sibuk dengan urusan kita sendiri* yang artinya dalam setiap langkah kita ,kita tidak melibatkan Tuhan Allah kita yang menentukan setiap langkah hidup kita, karena kita lupa bahwa
*Yesaya 55:8-9 (TB)* Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN.
*Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu*.
Jika demikian apakah kita mau melangkah sendiri, menyelesaikan masalah dan rencana kita sendiri yang kita tidak akan pernah tahu bagaimana hasilnya nanti?
Tuhan Yesus sudah dengan jelas menyatakan bahwa rancangan manusia sangat jauh dan tidak sama dengan rancangan Tuhan Allah.
Saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, kalau kita tetap berkeras hati maka usaha yang kita lakukan pasti akan sia-sia atau hasilnya tidak akan bisa maksimal.
Karena itu mari kita belajar melibatkan Tuhan Yesus dalam setiap rancangan dan rencana kita agar semuanya bisa terjadi sesuai yang kita harapkan, dengan menyerahkan sepenuhnya pada Tuhan Yesus
*Yakobus 4:15 (TB)* Sebenarnya kamu harus berkata: *"Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu."*
Maka setiap apa yang kita lakukan agar tidak menjadi sia-sia atau bahkan kekecewaan dalam setiap usaha kita maka hendaklah kita terus belajar bersyukur dengan hidup sebagaimana yang Allah kehendaki
*Amsal 3:5-6 (TB)* Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.
*Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu*.
Jika ini yang ada dalam kehidupan kita maka kita akan merasakan sukacita ditengah kegagalan karena kita yakin bahwa Tuhan Yesus pasti memiliki rancangan yang terbaik bagi kita.
Selamat malam, selamat beristirahat.
Tuhan Yesus memberkati kita, amin.
*PD AUTOPIA MALANG*
Wibisono
Renungan malam ini didasarkan pada firman Tuhan yang ada di:
*Hagai 1:6 (TB)* *Kamu menabur banyak, tetapi membawa pulang hasil sedikit; kamu makan, tetapi tidak sampai kenyang; kamu minum, tetapi tidak sampai puas; kamu berpakaian, tetapi badanmu tidak sampai panas*; dan orang yang bekerja untuk upah, ia bekerja untuk upah yang ditaruh dalam pundi-pundi yang berlobang!
Dengan tema:
*Usaha yang sia-sia*
*Tuhan Yesus sumber segala hikmat dan kebijaksanaan, berilah sedikit belas kasihMU, agar aku Kau mengertikan dan Kau mampukan melakukan kehendakMU, amin*
Saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, betapa sering kegagalan menghinggapi kehidupan kita, perencanaan atau schedule kegiatan atau pekerjaan sudah disiapkan dengan baik tapi ternyata hasilnya banyak yang tidak sesuai dengan yang direncanakan.
Bahkan kerja keras yang kita lakukan tak membawa hasil seperti yang kita harapkan, sebagaimana firman di atas.
Hal ini perlu menjadi perhatian dan koreksi bagi kita, mengapa hal itu bisa terjadi, apa yang salah atau apa yang menjadi penyebab kegagalan itu.
Coba kita perhatikan firman Tuhan dalam
*Hagai 1:9 (TB)* Kamu mengharapkan banyak, tetapi hasilnya sedikit, dan ketika kamu membawanya ke rumah, Aku menghembuskannya. Oleh karena apa? demikianlah firman TUHAN semesta alam. Oleh karena rumah-Ku yang tetap menjadi reruntuhan, *sedang kamu masing-masing sibuk dengan urusan rumahnya sendiri*.
Ternyata salah satu penyebab kegagalan menurut firman Tuhan adalah karena *kita sibuk dengan urusan kita sendiri* yang artinya dalam setiap langkah kita ,kita tidak melibatkan Tuhan Allah kita yang menentukan setiap langkah hidup kita, karena kita lupa bahwa
*Yesaya 55:8-9 (TB)* Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN.
*Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu*.
Jika demikian apakah kita mau melangkah sendiri, menyelesaikan masalah dan rencana kita sendiri yang kita tidak akan pernah tahu bagaimana hasilnya nanti?
Tuhan Yesus sudah dengan jelas menyatakan bahwa rancangan manusia sangat jauh dan tidak sama dengan rancangan Tuhan Allah.
Saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, kalau kita tetap berkeras hati maka usaha yang kita lakukan pasti akan sia-sia atau hasilnya tidak akan bisa maksimal.
Karena itu mari kita belajar melibatkan Tuhan Yesus dalam setiap rancangan dan rencana kita agar semuanya bisa terjadi sesuai yang kita harapkan, dengan menyerahkan sepenuhnya pada Tuhan Yesus
*Yakobus 4:15 (TB)* Sebenarnya kamu harus berkata: *"Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu."*
Maka setiap apa yang kita lakukan agar tidak menjadi sia-sia atau bahkan kekecewaan dalam setiap usaha kita maka hendaklah kita terus belajar bersyukur dengan hidup sebagaimana yang Allah kehendaki
*Amsal 3:5-6 (TB)* Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.
*Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu*.
Jika ini yang ada dalam kehidupan kita maka kita akan merasakan sukacita ditengah kegagalan karena kita yakin bahwa Tuhan Yesus pasti memiliki rancangan yang terbaik bagi kita.
Selamat malam, selamat beristirahat.
Tuhan Yesus memberkati kita, amin.
*PD AUTOPIA MALANG*
Wibisono
Komentar
Posting Komentar