2396 Rema: BELAJAR BERKATA JUJUR

Shalom Aleichem b’shem Yeshua Ha Mashiach.
Renungan malam  ini dengan tema:

*BELAJAR BERKATA JUJUR*

bersumber dari:

*Mazmur 140:14*  (TB) Sungguh, orang-orang benar akan memuji nama-Mu, orang-orang yang jujur akan diam di hadapan-Mu.


Salah satu bagian dari proyek kekudusan adalah kekudusan hati, di antaranya adalah kejujuran.

Arti kata jujur adalah lurus hati, tidak berbohong, tidak curang (dalam permainan atau mengikuti aturan yang berlaku). Jujur berarti ya adalah ya, atau tidak adalah tidak. Sedangkan lawan dari jujur adalah dusta atau bohong.
Berkata dusta berarti apa yang dikatakan bibir berbeda dengan isi hatinya, alias berkata 'ya', padahal di dalam hatinya berkata 'tidak'. 

Banyak di antara teman dan saudara yang tidak bisa kita percayai karena ketidakjujuran mereka sehingga tentu mengecewakan kita, juga mengecewakan hati Tuhan. Alkitab pun menyatakan bahwa kita harus waspada dan berjaga-jaga terhadap mereka.

*Yeremia 9:4* (TB) Baiklah setiap orang berjaga-jaga terhadap temannya dan janganlah percaya kepada saudara mana pun, sebab setiap saudara adalah penipu ulung dan setiap teman berjalan kian kemari sebagai pemfitnah.

Kejujuran menjadi barang langka dan teramat mahal harganya sekarang ini. Dalam kehidupan sehari-hari kita seringkali mendengar orang berkata, "Zaman sekarang ini mana ada orang jujur? Orang jujur akan hancur!" Padahal, pada ayat nas dinyatakan bahwa hanya mereka yang jujurlah yang diam di hadapan Tuhan!

Mikha pun mengeluhkan hal yang sama, "Orang saleh sudah hilang dari negeri, dan tiada lagi orang jujur di antara manusia. Mereka semuanya mengincar darah, yang seorang mencoba menangkap yang lain dengan jaring. Tangan mereka sudah cekatan berbuat jahat;"
*Mikha 7:2-3* .

Karena tuntutan ekonomi orang mengorbankan nilai-nilai kejujuran dalam hidupnya. Karena ingin mengeruk laba sebesar-besarnya orang memilih tidak jujur daripada harus berbuat benar.

Alkitab dengan tegas mengajarkan: "Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat."
*Matius 5:37* .

Sebagai orang percaya berkata jujur atau menjadi orang yang jujur adalah harga mutlak. Kalau di dalam hati 'tidak', tetapi yang keluar dari mulut 'ya' berarti kita sudah tidak jujur, alias berdusta. Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa dusta adalah sifat dan perbuatan dari Iblis."

*Yohanes 8:44* (TB) Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta."


Kalau kita tetap saja suka berdusta atau berbohong berarti kita sedang meneladani Iblis dan mengikuti jejaknya, karena dusta adalah karakter Iblis yang adalah bapa dari pendusta. Maukah kita disebut anak-anak Iblis? Tentu saja tidak! Oleh karena itu, marilah berusaha untuk selalu berkata jujur dan benar mulai dari sekarang.

Marilah  memohon agar Roh Kudus memampukan kita untuk berkata jujur di mana pun, kapan pun, dan kepada siapa pun sehingga tidak mengecewakan hati-Nya dan boleh berada di hadapan-Nya. Tuhan Yesus memberkati. Amin

*PD AUTOPIA MALANG*
Ninik SR

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR