41981 Regi : Mata hati,mata iman bercahaya karena ada sebuah harapan
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach.
Renungan firman pagi ini dengan tema:
*Mata hati,mata iman bercahaya karena ada sebuah harapan*.
Bacaan firman:
*Mazmur 13:1-6.*
Nas :
*Mazmur 13:1-3 (TB)*
Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud.
²Berapa lama lagi, TUHAN, Kaulupakan aku terus-menerus? Berapa lama lagi Kausembunyikan wajah-Mu terhadap aku?
³Berapa lama lagi aku harus menaruh kekuatiran dalam diriku, dan bersedih hati sepanjang hari? Berapa lama lagi musuhku meninggikan diri atasku?
Kekasih Kristus yang di betkati Tuhan.
Sebelum kita bersama merenungkan dan merasakan kasihNya lewat bacaan firman pagi ini.Terlebih dahulu saya ajak untuk mengingat kembali akan peristiwa apa yang terjadi di negeri kita tercinta ini di tahun 2019? Yang juga melanda dunia dengan memakan banyak korban jiwa.
Yaitu Wabah virus Covid yang berbagai sebutan banyak sekali bahkan berbagai level tingkat keganasan virus/wabah itu.
Saya tidak mengajak untuk kembali bersedih, melalui keyakinan kita bersama bahwa segala sesuatu yang terjadi pasti atas seijin Allah terhadap kita secara pribadi dan bersama sama, tentunya dengan semuanya ini Tuhan Allah mempunyai kehendak dan rencana yang indah bagi kehidupan umatNya.
Yang walaupun itu terasa pahit dan tidak enak, tapi akhirnya enak indah pada waktuNya yaitu keselamatan yang menuju kepada jiwa kita:
*Yesaya 38:16-17 (TB)*
Ya Tuhan, karena inilah hatiku mengharapkan Engkau; tenangkanlah rohku, buatlah aku sehat, buatlah aku sembuh!
Sesungguhnya, penderitaan yang pahit menjadi keselamatan bagiku; Engkaulah yang mencegah jiwaku dari lobang kebinasaan. Sebab Engkau telah melemparkan segala dosaku jauh dari hadapan-Mu.
Dari peristiwa Covid itu saya melihat pujian dari tim medis dan para relawan sebagai anak anak Tuhan yang sedang melantunkan sebuah lagu melalui paduan suara di nyanyikan di halaman Wisma Atlit Jakarta.
Dengan penuh penghayatan bermohon belas kasihNya dengan kerendahan hati, yang syairnya diantaranya begini bunyinya persis dalam Mazmur 13:2 yang menjadi nas bacaan pagi ini
Karena kita semua merasa di tinggalkan Allah dan di lupakan, bahkan Allah bersembunyi dari kita.
Se akan dibiarkan, banyak kehilangan nyawa mengalir tidak terhitung, ngeri dan ngeri sekali. Kita selalu bertanya dan bertanya kepada Tuhan Allah yang hidup.
Berapa lama lagiTuhan Kau lupakan aku terus menerus? bertanya dan menangis.
Begitu juga ungkapan hati Sang Pemazmur Daud dalam kehidupan dalam masa kepemimpinanya dan secara pribadi juga mengalami krisis iman dan kondisi kritis nyawa diambang maut, tapi iman dan keyakinanya tidak pernah goyah, tetap kokoh dan tegar.
Kembali kepada kita, pernahkah dalam hati kita ada sebuah pertanyaan: *Mungkinkah Tuhan melupakan umat pilihan Nya?*.
Mungkinkah Tuhan menyembunyikan wajah Nya dari orang benar seperti Daud?.Daud bertanya seperti itu, karena pernah merasakan dilupakan oleh Allah ketika Daud menghadapi permasalahan hidup yang datang silih berganti.
Begitu juga kepada kita saat ini, ada pepatah mengatakan : selama kita masih hidup di dunia ini permasalahan dan pergumulan hidup tetap ada.
Oleh karena itu Daud memohon kepada Allah dalam doanya, Daud tidak meminta harta, tahta atau status melainkan *sebuah harapan yang pasti*(seperti pada ayat 4) Harapanya di landasi pada kasih setia Allah (ayat 6). Masalah yang dihadapi Daud belum sirna , sama seperti kita saat ini, namun hatinya Daud tetap ada pujian dan bersorak, karena imanya disegarkan dan harapanya bangkit dan tidak melemah. imanya. Sudahkah kita juga melakukan seperti Daud, inilah sesungguhnya yang paling kita butuhkan untuk bertahan hidup yaitu ada sebuah harapan, namun yang kita harapkan bukan harapan yang sia sia dan sembarangan.
Manusia membutuhkan harapan pada kehidupan setelah kematian, ada jaminan bahwa kita akan hidup bahagia setelah kita mati bersama Kristus di surga seperti dalam
*Wahyu 21:4 (TB)*
Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu."
Demikian juga harapan itu merupakan "sauh yang kuat" dan aman bagi jiwa kita sebagaimana dalam
*Ibrani 6:19 (TB)*
Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir.
Segala pergumulan hidup marilah kita dalam menyikapinya dengan terus memandang kepada Yesus.
Selamat pagi, selamat beraktivitas.
Tuhan Yesus memberkati kita..Amin.
*PD.Autopia Malang*
ernawati eliyus.
Komentar
Posting Komentar