41974 Regi : Merespon tegoran Allah dengan iman yang benar

 Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach.


Perenungan firman Tuhan pagi ini dengan tema:


*Merespon tegoran Allah dengan iman yang benar*.


Bacaan firman dari 


*Kejadian 4:1-16*


Nas


*Kejadian 4:6-7 (BIMK)* 

Maka berkatalah TUHAN kepada Kain, "Mengapa engkau marah? Mengapa mukamu geram? 

Jika engkau berbuat baik, pasti engkau tersenyum;  tetapi jika engkau berbuat jahat, maka dosa menunggu untuk masuk ke dalam hatimu. Dosa hendak menguasai dirimu, tetapi engkau harus mengalahkannya."


Kekasih Kristus yang di berkati Tuhan,

Dosa Adam dan Hawa tidak berhenti kepada diri mereka berdua saja,tetapi berlanjut kepada keturunanya dan banyak orang mengatakan ada dosa turunan dari nenek moyang kita.

Kain anak sulung mereka, bukan hanya melawan perintah Allah dengan memberikan persembahan yang tidak di perkenan Tuhan, tetapi juga membunuh adiknya (ayat 5a dan ayat 8).

Apa yang tidak di perkenan Tuhan bukan hanya soal apa yang di persembahkan, tetapi juga bagaimana hati orang yang mempersembahkanya, sebab Allah melihat dan menilik hati seseorang.

Sekalipun persembahan yang dihaturkan kepada Allah sempurna dan berlimpah menurut ukuran manusia dengan maksud hanya senang dipuji orang, dan jika hati si pemberi itu tidak tulus dan tanpa kasih kepada Tuhan maka sia sialah persembahan itu.


Dalam kitab Kejadian tidak dirinci secara jelas, mengapa persembahan Kain di tolak, namun yang jelas respon Kain, hatinya panas dan muram. Karena itu Tuhan mengingatkan Kain untuk mengevaluasi diri, apakah yang di rasakan dan di pikirkan sudah benar?

Tuhan juga mengingatkan Kain untuk berbuat baik dan berhati hati agar tidak jatuh kedalam dosa.

Sayangnya Kain bukan melakukan introspeksi sebaliknya ia malah marah dan membunuh adiknya dan menyangkali perbuatanya.


Saudaraku, menerima peringatan dan tegoran dari orang lain sering kali tidak mudah, banyak diterimanya dengan tersinggung dan marah, karena merasa bahwa tegoran itu mempermalukan dan merasa direndahkan dan diremehkan dan tidak menghormati atau menghargainya.

Padahal, jika tegoran itu direspon dengan benar dan berbesar hati ,kata dan kalimat itu dapat menolong kita supaya kita berada di jalan yang benar bisa introspeksi diri, terlebih lagi jika itu tegoran dari Allah, mengingat firman Nya:


*Wahyu 3:19 (TB)* 

Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!


Itulah wujud kasih Allah,  mengingat firman Tuhan itu bermata dua, tajam dalam dua sisi. Firman Tuhan yang mampu mengubah segala sesuatu yang tidak baik untuk menjadi baik, lebih baik seturut dengan kehendak dan rencanaNya.

Lalu bagaimana respon kita secara pribadi, selama ini atas tegoran dan peringatan yang datang kepada kita?.

Adakah kita menjadi marah dan tersinggung?.

Ataukah kita menenangkan diri dulu dan ada hati bersyukur karena ada yang mengingatkan.

Sambil kita berdoa agar Roh Kudus menerangi hati kita, menenangkan diri, merenungkan kembali tegoran itu dan mau mengevaluasi.

Sehingga hati ini menjadi tenang dan teduh karena ada pengendalian diri melalui hidup yang dikuasai oleh firman Allah sehingga kita menjadi dewasa dalam sikap dan tindakan.


Allah menegor kita dengan berbagai cara , marilah kita respon tegoran itu dengan evaluasi diri dan ada upaya perbaikan. Supaya kita tidak jatuh kedalam dosa melainkan hidup dalam kebenaran firman Allah.


Selamat pagi, selamat beraktivitas.

Tuhan Yesus memberkati, Amin


*PD.Autopia Malang*

  ernawati eliyus.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR