41735 Regi : Menjadi keluarga kerajaan Allah
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach.
Renungan pagi ini dengan tema:
*Menjadi keluarga kerajaan Allah*.
Bacaan firman:
*Ulangan 6:6-7 (TB)*
Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan,
haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.
Para kekasih Kristus,
Allah melalui Musa mewanti wanti kepada bangsa Israel sampai kepada anak cucunya agar tidak lupa memperkatakan dan melakukan segala perintah Allah.
Begitupun kita pada saat ini ,yang mengaku sebagai keluarga Allah, terkhusus dalam lingkup keluarga kecil, mempunyai tanggung jawab kepada anak anak kita untuk senantiasa memberikan pendampingan iman kepada anak anak kita, walau hal itu tidak mudah, tergantung bagaimana kedekatan kita pribadi selaku orang tua, anak adalah proyeksi orang tua.
Bersyukur kepada Allah kita percaya ada Roh Kudus yang menolong kita, sehingga kita dimampukan untuk membesarkan dan menghantar hidup anak-anak kita supaya bisa sukses dan mapan dan memiliki masadepan yang baik. Hal ini adalah bentuk tanggung jawab kita di hadapan Allah.
Hal ini harus didasari dengan firman Nya:
*Ulangan 6:5 (TB)*
Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan para orang tua untuk membangun kesejahteraan rohani anak anak kita agar memiliki hubungan yang karib dengan Allah.
Diantaranya sebagai berikut:
1.Pembinaan rohani anak anak merupakan perhatian utama bagi orang tua ,mengingat pengaruh dunia diluar sana yang sungguh mengkhawatirkan iman anak anak kita, maka dasar yang harus dilakukan seperti firmanNya dalam
*Amsal 22:6 (TB)*
Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.
2.Pengarahan rohani harus berpusat di rumah dan melibatkan ayah dan ibu yang walaupun boleh dikatakan dalam sehari sulit untuk bertemu di karenakan dengan kesibukan masing masing.
Terkadang sapaan pagi tidak ada sama sekali, semua di kejar dan di atur oleh waktu. Pengabdian kepada Allah di dalam rumah tangga wajib dilakukan dan merupakan suatu keharusan sebab hal itu adalah perintah langsung dari Allah sebagaimana dalam *Ulangan 6:7*
3.Tujuan dari pengarahan atau pendampingan orang tua ialah mengajar anak anak untuk takut dan hormat kepada Allah, menghargai Allah dan melayani Tuhan dengan tindakan nyata, dengan segenap hati dan jiwa
Juga menghormati orang tua sebagaimana mestinya, sebab orang tua adalah wakil Allah di dunia ini, juga tetap di ingat orang tua hendaknya tidak menyakiti hati anak dan membangkitkan amarahnya, dasarnya adalah
*Efesus 6:4*
Yang terakhir marilah kita sebagai para orang tua dalam keluarga mengamini firman Nya:
*Kejadian 18:19 (TB)*
Sebab Aku telah memilih dia, supaya diperintahkannya kepada anak-anaknya dan kepada keturunannya supaya tetap hidup menurut jalan yang ditunjukkan TUHAN, dengan melakukan kebenaran dan keadilan, dan supaya TUHAN memenuhi kepada Abraham apa yang dijanjikan-Nya kepadanya.
Agar kita bisa menjadi keluarga kerajaan Allah yang di berkati lakukanlah firmanNya dalam
*Amsal 6:20-22 (TB)*
Hai anakku, peliharalah perintah ayahmu, dan janganlah menyia-nyiakan ajaran ibumu.
Tambatkanlah senantiasa semuanya itu pada hatimu, kalungkanlah pada lehermu.
Jikalau engkau berjalan, engkau akan dipimpinnya, jikalau engkau berbaring, engkau akan dijaganya, jikalau engkau bangun, engkau akan disapanya.
Tuhan Yesus memberkati keluarga kita masing masing, dengan Damai Sejahtera Allah yang senantiasa dicurahkan bagi kita yang percaya.
Amin.
*PD.Autopia Malang*
ernawati eliyus.
Komentar
Posting Komentar