41727 Regi : SUAM-SUAM KUKU
Shalom Aleichem b'shem Yeshuah Ha Maschiach, renungan pagi hari ini disajikan dengan tema:
*SUAM-SUAM KUKU*
*Bacaan: Wahyu3:14-22*
Nas:
*Wahyu 3:16 (TB)*
Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.
Jemaat Laodikia adalah jemaat yang mendapat penilaian terburuk dibandingkan dengan enam jemaat yang lain. Tidak ada satu pun kata pujian yang dituliskan untuk jemaat ini. Mengapa jemaat ini mendapat teguran Tuhan yang begitu keras? Apa yang menjadi masalah mereka?
Laodikia merupakan kota yang sangat indah, makmur, dan terkaya di Asia Kecil pada masa itu. Kota itu adalah hadiah dari Antiokhus II untuk permaisuri yang sangat dicintainya Laodice.
Sebagai kota perdagangan, kedamaian dan ketenangan sangat penting demi kelancaran bisnis. Industri tekstil Laodikia sangatlah maju. Mereka memiliki Trimita, yaitu jubah wol yang sangat terkenal dan sangat mahal. Hanya orang-orang kaya yang bisa mengenakan jubah itu.
Firman Tuhan kepada jemaat di Laodikia mengingatkan kondisi rohani mereka yang tidak dingin dan tidak panas (ay. 15). Keadaan suam-suam kuku itu seperti makanan yang menjadi basi, dan Tuhan akan memuntahkan mereka dari mulut-Nya (ay. 16), artinya mereka tidak dapat menyatu dengan Tuhan.
Jemaat di Laodikia merasa hidup mereka sudah cukup dengan kekayaan yang berhasil mereka kumpulkan, namun di mata Tuhan, mereka miskin dan buta rohani (ay. 17).
Tuhan menasihatkan agar mereka membeli emas murni yaitu iman sejati dari Tuhan; dan pakaian putih yaitu kekudusan yang dianugerahkan Tuhan; serta minyak untuk melumas mata mereka agar celik dalam melihat kebenaran dengan mengundang Roh Kudus membimbing kehidupan kita. (ay. 18). Itulah kekayaan rohani yang dibutuhkan oleh setiap orang Kristen.
Berbahagialah jika Tuhan menegur kita yang dalam kondisi suam-suam rohani, karena Dia mengasihi, dan mau agar kita hidup baru dalam pertobatan (ay. 19). Tuhan seringkali mengetuk pintu hati kita agar selalu mendengar firman-Nya, dan membuka pintu hati serta mengundang Tuhan untuk masuk di hati kita (ay. 20), sehingga kita di dalam Tuhan dan Tuhan di dalam kita, artinya kita menyatu dengan Tuhan.
Iman dan kesucian adalah anugerah Tuhan, yang perlu kita jaga, agar tidak menjadi suam-suam kuku sehingga kita dimuntahkan oleh Tuhan. Panaskan iman kita dengan sering bersekutu bersama saudara seiman, yang membuat kerohanian kita selalu menyala. Juga iman perlu dijaga dirawat dengan ber-saat teduh di hadapan Tuhan, berdoa dan merenungkan firman Tuhan; sehingga hati kita dapat menolak dan mengatasi keinginan daging dan berbagai cobaan.
PELIHARALAH IMAN JAGALAH KEKUDUSAN MELALUI TUNTUNAN ROH KUDUS, AGAR KITA TIDAK MENJADI SUAM-SUAM. TETAPI HIDUP BERKEMENANGAN.
Dengarkanlah apa kata Roh dan Firman, Tuhan Yesus menyertai dan memberkati, AMIN!
*PD Autopia Malang*
_eddy mulyono_
Komentar
Posting Komentar