2346 Rema: KESENGSARAAN ADALAH TANDA KASIH ALLAH UNTUK MENUJU PERTOBATAN

Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach.
Renungan malam ini bertemakan:

*KESENGSARAAN ADALAH TANDA KASIH ALLAH UNTUK MENUJU PERTOBATAN*

Dasar Firman :

*Ayub 36:15* “Dengan sengsara Ia menyelamatkan orang sengsara, dengan penindasan Ia membuka telinga mereka.”


Ingatkah kita semua mengenai kisah Ayub , disini Ayub merupakan pribadi yang sangat dekat dan sangat mengenal  dengan baik pada Allahnya, pribadi yang sangat dikagumi banyak orang dan merupakan pribadi yang memiliki hikmat, namun meskipun Ayub merupakan pribadi yang demikian, Allah tetap berkenan untuk menguji iman Ayub dalam kesengsaraan.

Sebagai manusia Ayub juga  tidak bisa menerima ujian dari Allah dengan membenarkan dirinya sendiri dan merasa bahwa diri pribadinya sudah benar dihadapan Allah, sehingga dia merasa bahwa dia tidak pantas untuk kehilangan segalanya dan menghadapi kesengsaraan seperti yang di ungkapkan oleh Elihu dalam

*Ayub 33:8-12* Tetapi engkau telah berbicara dekat telingaku, dan ucapan-ucapanmu telah kudengar: Aku bersih, aku tidak melakukan pelanggaran, aku suci, aku tidak ada kesalahan. Tetapi Ia mendapat alasan terhadap aku, Ia menganggap aku sebagai musuh-Nya.
Ia memasukkan kakiku ke dalam pasung, Ia mengawasi segala jalanku.
*Sesungguhnya, dalam hal itu engkau tidak benar, demikian sanggahanku kepadamu, karena Allah itu lebih dari pada manusia.*


Ayub yang dekat mengenal Allah saja dapat berlaku demikian apalagi kita, namun inilah kita manusia, seberhikmat sebijak apapun, jika kita mengandalkan segala hal yang ada dalam pribadi kita, semua akan sia-sia dan Allah tidak berkenan, dan karena kita di kasihi Allah, maka Ia mengingatkan kita saat ini, bahwa kesengsaraan itu merupakan tanda wujud kasih Allah pada kita, jangan berpikir bahwa Allah tidak mengasihi aku sehingga aku diberikan dalam kesengsaraan seperti ini , aku kehilangan segalanya , aku gagal dalam segala hal, ini karena Allah membenciku, Allah tidak adil ., jangan !
*Jangan sekali kali berfikir dan berkata demikian*, karena

*Ayub 36:26* Sesungguhnya, Allah itu besar, tidak tercapai oleh pengetahuan kita, jumlah tahun-Nya tidak dapat diselidiki.

Kita tidak bisa menyelami pikiran Allah, apa yang kelihatan buruk dimata kita, tidak sesuai dalam pikiran kita, namun itu yang terbaik di hadapan Allah, maka dari itu terimalah dan lakukanlah.
Dan selalu ingatlah bahwa setiap hari kita diproses dan diproses itu tidak enak, tidak mudah, terlebih iman kita dimurnikan dalam dapur kesengsaraan supaya hidup kita senantiasa dalam pertobatan (hidup berkenan dihadapan Allah) . Maka dari itu serahkanlah seluruh hidup kita pada Allah, biarlah dan ijinkan lah Allah untuk membentuk kita.

Semoga ini dapat mengingatkan kita semua dan merefleksikan diri kita dan mengubah cara pandang kita mengenai kesengsaraan , bahwa kesengsaraan bukan hukuman atau hal buruk, melainkan kesengsaraan adalah sebuah anugerah , kasih Allah pada kita, hal yang baik untuk kita ,supaya hidup kita ini dituntun terus dalam pertobatan, karena kalau tidak ada sengsara maka kita akan lengah dan berpaling dalam kejahatan.

Selamat malam, terus mendekat dan bersyukur atas teguran,hajaran dan didikanNya, karena itu wujud kasih Allah pada kita.
Tuhan Yesus memberkati, Amin.

*PD AUTOPIA MALANG*
Rena Putra

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR